Nats :
Matius 22: 37-40
Thema :
Kasih kepada Allah
Keluarga yang dikasihi Tuhan,
Seorang anak sekolah minggu bertanya
kepada gurunya: Guru, Bahasa apakah yang dipakai Yesus ketika Ia datang ke dunia
ini? Si Guru yang tidak pernah belajar di Sekolah teologia menjadi bingung.
Bahasa Ibranikah??? bahasa Yunanikah??? Atau mungkin bahasa Inggris? Jerman?atau
bahasa Belanda?. Dengan jujur si Guru sekolah minggu berkata bahwa dia juga
tidak tau dan akan memberikan jawabannya minggu depan. Setelah beberapa hari
dalam suatu perenungan yang mendalam di serta dengan pengamatan dalam sikap
hidup orang-orang disekitarnya, akhirnya si Guru sekolah minggu menemukan
jawabannya. Bahasa
yang dipakai Yesus ketika datang kedunia ini bahkan sampai sekarang adalah
bahasa KASIH.
Keluarga yang dikasihi Tuhan,
Sepanjang
hidupNya, Yesus sangat menekankan tema kasih ini, baik dalam pewartaan maupun
tindakanNya. Kita tahu dalam kitab Injil, Yesus banyak melakukan mujizat.
Mujizat yang dilakukan Yesus ini bukan karena Dia ingin dikenal sebagai
penyembuh tetapi pertama-tama Dia lakukan karena Yesus mengasihi manusia. Pada
saat yang berbahagia ini, keluarga kita juga diingatkan agar saling mengasihi. Perintah
saling mengasihi ini dilihat dalam dua relasi hidup manusia yaitu Kasih kepada
Tuhan dan sesama.
Kasihilah
Tuhan, Allahmu. Mengasihi
Tuhan Allah tidak dibenarkan dalam keraguraguan tetapi haruslah dengan segenap
hati, segenap jiwa, segenap akal budi, dan segenap kekuatan. Manusia perlu
menyadari bahwa hidupnya memang tergantung pada Allah. Manusia tidak dapat
menjalani kehidupan ini tanpa Tuhan, manusia tidak berdaya menghadapi kehidupan
ini tanpa Allah. Karena itu, alangkah indahnya jika manusia membangun hubungan
yang baik bersama Allah dengan segala ketulusan. Manusia sepatutnya mengasihi
Allah karena Allah telah lebih dahulu mengasihi manusia. Kasih Allah itu jugalah
yang memampukan manusia untuk mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa dan
akal budi.
Kasihilah
Sesamamu manusia. Mengasihi sesama manusia
dilakukan sama halnya dengan mengasihi diri sendiri. Manusia tidak ingin dirinya
diperdaya, dihina, disakiti, tetapi manusia ingin dihargai, dicintai,
disayangi. Apa yang dikehendaki manusia pada dirinya sendiri, itu jugalah yang
seharusnya diperbuat bagi sesamanya. : "Segala
sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian
juga kepada mereka (Mat. 7:12). Jika manusia ingin dikasihi maka ia juga
haruslah mengasihi sesama dengan segala ketulusan. Sesama manusia bukan hanya
keluarga, tetapi juga rekan-rekan kerja, saudara-saudara dalam gereja. Kita
harus mengasihi mereka. Bahkan Firman Tuhan dalam Lukas 6:27 menyebutkan : "Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci
kamu.” Yesus memang memberlakukan
kasih itu kepada musuh.
Keluarga yang dikasihi Tuhan,
Mengasihi
Allah seperti tema kita, dapat dilihat pada kasih yang kita berlakukan pada
sesama manusia. Kita bisa bandingkan dengan 1 Yohanes 4:20 “Jikalau seorang berkata: “Aku mengasihi Allah,” dan ia membenci
saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi
saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak
dilihatnya.” Mari tunjukkanlah
bahwa kita benar-benar mengasihi Allah dan sesama di dalam kehidupan kita
sehari-hari karena di dalam kasih penuh keindahan, persahabatan, kekeluargaan,
dan persekutuan yang dibangun akan terasa begitu indah jika di dalamnya
diliputi kasih oleh seorang dengan yang lain. Amin
Shalom bapak, ibu dan saudara/i yang dikasihi oleh Tuhan. Apakah ada diantara bapak, ibu maupun saudara/i yang pernah mendengar tentang Shema Yisrael dan V'ahavta? Kalimat pernyataan keesaan YHWH ( Adonai/ Hashem ) dan perintah untuk mengasihiNya yang dapat kita temukan dalam Ulangan/ דברים/ Devarim 6 : 4 - 5 yang juga pernah dikutip oleh Yeshua/ ישוע/ Yesus di dalam Injil khususnya dalam Markus 12 : 29 - 31, sementara perintah untuk mengasihi sesama manusia dapat kita temukan dalam Imamat/ ויקרא/ Vayikra 19 : 18. Mari kita pelajari cara membacanya satu-persatu seperti yang akan dijabarkan di bawah ini :
BalasHapusUlangan/ דברים/ Devarim 6 : 4 - 5, " שְׁמַ֖ע יִשְׂרָאֵ֑ל יְהֹוָ֥ה אֱלֹהֵ֖ינוּ יְהֹוָ֥ה ׀ אֶחָֽד׃. וְאָ֣הַבְתָּ֔ אֵ֖ת יְהֹוָ֣ה אֱלֹהֶ֑יךָ בְּכׇל־לְבָבְךָ֥ וּבְכׇל־נַפְשְׁךָ֖ וּבְכׇל־מְאֹדֶֽךָ׃. "
[ Cara membacanya dengan mengikuti aturan tata bahasa Ibrani yang berlaku, " Shema Yisrael! YHWH [ Adonai ] Eloheinu, YHWH [ Adonai ] ekhad. V'ahavta e YHWH [ Adonai ] Eloheikha bekol levavkha uvkol nafshekha uvkol me'odekha ]
Imamat/ ויקרא/ Vayikra 19 : 18, " וְאָֽהַבְתָּ֥ לְרֵעֲךָ֖ כָּמ֑וֹךָ. "
[ Cara membacanya dengan mengikuti aturan tata bahasa Ibrani yang berlaku, " V'ahavta l'reakha kamokha " ]
Untuk artinya dapat dilihat pada Alkitab LAI.
Diucapkan juga kalimat berkat seperti ini setelah diucapkannya Shema
" . בָּרוּךְ שֵׁם כְּבוֹד מַלְכוּתוֹ לְעוֹלָם וָעֶד. "
( Barukh Shem kevod malkuto, le'olam va'ed, artinya Diberkatilah Nama yang mulia, KerajaanNya untuk selamanya )
🕎✡️🐟🤚🏻👁️📜✍🏼🕯️❤️🤴🏻👑🗝️🛡️🗡️🏹⚖️⚓🕍✝️🗺️🌫️☀️🌒⚡🌈🌌🔥💧🌊🌬️❄️🌱🌾🍇🍎🍏🌹🍷🥛🍯🦁🦅🐂🐏🐑🐎🦌🐪🕊️🐍₪🇮🇱