Tampilkan postingan dengan label BAHAN SERMON. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label BAHAN SERMON. Tampilkan semua postingan

Selasa, 22 Maret 2022

Markus 16:1-8-Menang dan Bangkit atas Maut-PASKAH

 

Bahan Sermon

Minggu            : 05 April 2015 (Paskah)

Evangelium     : Markus 16:1-8

Thema             : Menang dan Bangkit atas Maut

I.                   Pendahulan

Salah satu perayaan besar gerejawi adalah Kebangkitan Yesus Kristus. Banyak pandangan yang memandang bahwa kebangkitan Yesus adalah mitos atau legenda. Ada pula yang mengatakan Yesus tidak sungguh-sungguh mati hanya dibius saja. Oleh karena itu Kitab-kitab Injil berusaha untuk menyusun sebuah berita dari peristiwa yang nyata sebagai fakta bahwa Yesus benar-benar bangkit. Secara khusus Injil Markus 16 ini menguraikan fakta sejarah bahwa Yesus itu benar-benar bangkit sebagaimana disaksikan oleh orang muda (bnd. Mat. 28:1-10; Luk. 24:1-12; dan Yoh. 20:1-10).

 

II.                Keterangan

Ayat1 -2

Dalam ayat ini disebutkan tiga perempuan yakni Maria Magdalena, Maria Ibu Yakobus serta Salome pergi ke kuburan Yesus. Hal ini menunjukkan keberanian dan kesetiaan mereka. Mereka telah mengikuti Yesus sampai ke salib dan kuburan-Nya. Dalam teks ini disebutkan mereka membawa rempah-rempah untuk meminyaki mayat Yesus. Niat ketiga perempuan untuk meminyaki jenazah Yesus yang sudah tiga hari dalam kubur sebenarnya agak aneh, namun hal ini menunjukkan tanda penghormatan dan kasih sayang mereka. Ketiga perempuan ini adalah pihak pertama yang diberi informasi bahwa Yesus sudah bangkit. Wanita yang biasa dianggap lemah tetapi di sini diberikan suatu tanggung jawab yang besar untuk mengabarkan kabar baik itu.

 

Ayat 3-6

Sebelum perempuan-perempuan itu tiba di kuburan, mereka mengingat batu penutup kubur. Permasalahan yang mereka hadapi adalah siapa yang akan menggulingkan batu itu, sebab sebagai perempuan yang lemah secara fisik pasti akan kesulitan melakukannya. Tetapi ketika mereka melihat dari dekat, tampaklah batu penutup kubur itu sudah terguling. Sehingga tidak lagi menjadi pergumulan bagi mereka tentang batu penutup kubur itu. Dan tanpa rasa takut mereka masuk ke dalam kubur itu dan mencari mayat Yesus untuk meminyakiNya. Mereka masuk dan melihat seorang muda memakai jubah putih, mereka sangat terkejut tetapi orang muda itu dengan tenang berkata kepada mereka: ‘jangan takut kamu mencari Yesus orang Nazaret itu? Ia telah bangkit dan tidak ada disini lagi, pergilah beritahukan kepada murid-muridNya dan kepada Petrus bahwa Yesus telah bangkit’. Upaya pemuda itu menenangkan perempuan-perempuan itu agar mereka tenang menerima kabar yang hendak disampaikannya. Inti berita yang disampaikannya adalah ‘Ia telah bangkit dan Ia tidak ada di sini’. Kuburan telah kosong karena Yesus sudah bangkit. Kebangkitan Yesus menyebabkan kuburan menjadi kosong nampaknya sulit untuk diterima bahkan ada dugaan bahwa mayat Yesus dicuri namun seluruh Kitab-kitab Injil memberitakan bahwa kuburan Yesus kosong.

 

Ayat 7-8

Bagaimana kita dapat mengimani Yesus yang bangkit? Mereka melupakan nubuatan tentang kebangkitan Yesus juga perkataan Yesus: “Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku lagi dan tinggal sesaat saja pula dan kamu akan melihat Aku” (Yoh. 16:16). Akhirnya, mereka tidak tahu bahwa sebenarnya bukan manusia yang bertindak atas (mencuri mayat) Yesus, tapi Allah BapaNya (yang membangkitkan Dia). Untuk menjawab pertanyaan itu, Markus meneruskan kepada kita pesan Yesus yang oleh perempuan-perempuan tidak diteruskan kepada murid-murid sebab mereka gentar dan takut, namun berita itu sampai juga kepada Petrus dan murid-murid. “Ia mendahului kamu ke Galilea”. Ia menyatakan diri-Nya dan menampakkan diriNya sehingga jelaslah bahwa Ia hidup dan hadir di tengah-tengah murid. Semua ini menjadi kesaksian akan kebangkitan Yesus.

III.             Refleksi/Aplikasi

Melalui perayaan paskah ini kita hendak bersyukur dan hendak memuliakan Allah. Sebab Ia membuktikan kesetiaanNya dengan mengangkat Yesus dari kematian. Kebangkitan Yesus merupakan bukti kekalahan maut dan jaminan akan keselamatan orang-orang percaya. Allah tetap setia pada janjiNya dalam nubuatan-nubuatan. Rasul Paulus mengatakan dalam 1 Korintus 15:12 ‘andaikata Kristus tidak dibangkitkan maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sia juga kepercayaan kamu’. Dengan demikian, kita harus semakin teguh dan setia pada Allah. Ia tidak pernah mengingkari janjiNya. Kepada Dialah kita harus menaruh kepercayaan sepenuhnya. Melalui perayaan Paskah ini kita juga diajak untuk memuji Allah. Sebab melalui kebangkitan Yesus juga nyata bahwa Allah berkuasa atas hidup dan mati. Allah sungguh membangkitkan Yesus dari kematian, itu artinya kita juga tidak akan dibiarkan mati sia-sia dalam dosa tetapi akan dibangkitkan dari kematian dan beroleh hidup yang kekal dan hubungan manusia dengan Allah Bapa kembali diperdamaikan.

 

 

Roma 11:33-12:8- Alangkah Dalamnya kekayaan, hikmat, pengetahuan Allah- Jumat Agung

 

Bahan Sermon

Jumat               : 03 April 2015 (Jumat Agung)

Evangelium     : Roma 11:33-12:8

Tema               : Alangkah Dalamnya kekayaan, hikmat, pengetahuan Allah.

I.                   Pendahuluan

Bahan khotbah Jumat Agung ini diambil dari 2 bagian pasal yaitu pasal 11 dan 12, ada kesan seolah-olah apa yang telah dibicarakan dalam pasal 11 tidak berhubungan dengan apa yang dibicarakan dalam pasal 12. Pasal 11 menjelaskan kekayaan hikmat Allah, pasal 12 membicarakan tubuh sebagai persembahan yang hidup namun tetap harus dibuat dalam satu pemahaman thema alangkah dalamnya kekayaan hikmat, pengetahuan Allah. Ayat 36 pada pasal 11dapat dipakai sebagai jembatan, karena ayat tersebut berbicara tentang kedaulatan Allah, yaitu segala sesuatu adalah dari Dia, oleh Dia dan kepada Dia.

II.                Keterangan Nats

Rasul Paulus menguraikan bahwa hanya ada satu jalan untuk dibenarkan, yaitu oleh iman. Paulus mencoba menjelaskan kepada Israel yang mengejar kebenaran melalui perbuatan, yaitu Israel yang pada umumnya menolak kebenaran melalui iman. Ajaran Rasul Paulus dikuatkan, karena ajaran tersebut didasari pada kemurahan Allah. Kita dipilih dan dibenarkan, bukan  oleh karena sesuatu yang baik dalam hati kita. Demikian juga Israel dipilih, dan dibenarkan, bukan oleh karena sesuatu yang baik dalam mereka, tetapi oleh karena kemurahan Tuhan Allah. Dengan demikian nats kita mencoba memberikan jawaban, bahwa memang segala keputusan adalah di tangan Dia yang memiliki kekayaan hikmat dan pengetahuan. Jika keturunan Yahudi mencoba mengklaim bahwa mereka adalah yang benar karena menjaga etika atau tingkah laku dalam hukum taurat Tuhan, maka Paulus menjawabnya dengan menyatakan bahwa bukan itu yang menentukan akan tetapi tetap keputusan ada di tangan Allah. Allah yang sempurna  adalah Allah yang memiliki keputusan dan jalan yang sangat berbeda dari manusia (bnd. Yes. 55:8). Demikian juga pada ayat selanjutnya, sungguh tidak ada seorangpun yang sanggup mengetahui pikiran Allah. Sesuai dengan pemakaian istilah "rahasia" dalam pasal 11:25, nats ini mengingatkan kita bahwa program Allah tidak dapat dimengerti oleh manusia tanpa ilham dari Dia. Efesus 3:20 berkata bahwa Dia "dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan”. Kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah tidak ada habis-habisnya. Keputusan-keputusan atau ketetapan-ketetapanNya melampaui kemampuan manusia untuk memahaminya. Jalan-jalan-Nya keseluruhan, tindakan-Nya tidak dapat ditelusuri. Hikmat bersumber dari Allah. Orang yang memiliki hikmat dapat diukur dari seberapa dalam, setia, taat, jujur, kita menaklukkan diri kita yang berdosa ini ke bawah kedaulatan Allah. Orang yang berhikmat ditandai oleh ciri bahwa orang itu bisa membedakan dengan tegas manakah kehendak Allah dengan kehendak manusia: yang baik dengan yang tidak, yang berkenan kepada Allah dengan yang tidak berkenan, yang sempurna dengan fana/tidak sempurna (Rm. 12:2). Segala sesuatu yang kita miliki, baik itu talenta, uang, bahkan hidup kita, semuanya berasal dari Tuhan. Tuhan sendiri yang memampukan kita memakai semua itu bagi kemuliaan-Nya. Seluruh nats yang kita baca adalah sebuah pujian yang menutup penjelasan Paulus tentang karya keselamatan yang begitu agung (pasal 1-11). Masalah dosa telah diselesaikan oleh cara Allah yang tak terpikirkan dan tak terselami oleh manusia yaitu dengan memberikan anakNya sebagai kurban untuk keselamatan manusia. (ayat 33; Yoh. 3:16).

III.             Refleksi/Aplikasi

 Satu renungan yang dapat kita nyatakan adalah bahwa manusia tak dapat menyelamatkan dirinya sendiri. Jika manusia hidup dan memiliki ini/ itu, semua adalah kasih karunia semata. Menyadari bahwa segala sesuatu yang kita miliki adalah kasih karunia Tuhan, bagaimanakah seharusnya kita mempergunakan apa yang telah Dia berikan itu? Talenta, waktu, kesehatan, uang, tempat tinggal, segala sesuatu yang kita miliki adalah kepunyaanNya. Isi nasehat Paulus dalam pasal 12 yaitu  supaya kita mempersembahkan tubuh sebagai ibadah. Dalam bahasa Ibrani ibadah adalah ‘abodah’ yang memiliki arti "mengabdi" Oleh karena itu, seluruh pikiran, perkataan, dan perbuatan, dan seluruh kemampuan dan kegiatan kita, harus diabdikan,  dipersembahkan kepada Tuhan. Pengertian tersebut membawa kita kepada sebuah kesimpulan bahwa pengabdian kepada Allah adalah totalitas hidup.

Paulus kemudian memberikan petunjuk, yaitu paling tidak melakukan 3 prinsip yang perlu diperhatikan dalam kehidupan jemaat yaitu: Kita adalah anggota seorang terhadap yang lain. Setiap jemaat memiliki karunia yang berbeda-beda, semuanya memiliki keunikan dan peran tersendiri dalam tubuh Kristus. Sehingga setiap anggota adalah sama di hadapan Tuhan. Maka tidak ada alasan untuk memegahkan diri ataupun menyombongkannya menganggap diri lebih dari yang lain. Karunia itu adalah untuk dilakukan sesuai dengan iman. Tuhan karuniakan berbagai bakat dan kemampuan yang berbeda-beda dalam jemaat, dan karunia itu diberikan bukan untuk disimpan ataupun dinikmati sendiri, namun Tuhan memberikannya supaya dapat dipergunakan untuk saling menolong dan membantu. Maka kita mempersembahkan hidup kita menjadi persembahan yang hidup, kudus dan yang berkenan kepada Tuhan. Kita melakukan yang terbaik kepada Tuhan sesuai dengan karunia yang diberikan bagi kita. Melakukan karunia itu dengan hati yang iklas, rajin dan penuh sukacita. Jangan lakukan dengan terpaksa ataupun karena alasan-alasan tertentu kita melakukan sesuatu. Maka dengan demikian, apapun juga yang kita perbuat, perbuatlah dengan segenap hati seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia (Kol. 3: 23), itulah pengabdian (ibadah) yang sejati dan persembahan yang hidup. Amin.

PA PP GKPI MENJADI PEMIMPIN YANG BAIK

 

Menjadi pemimpin yang baik (Markus 10:42-45)

 

I.                   Pendahuluan

Musa, Raja Daud, Raja Salomo, dsb, adalah contoh pemimpin  dalam Alkitab. Jokowi, Jusuf Kalla merupakan pemimpin yang bekerja pada  pemerintahan Indonesia. Dan Pemuda-pemudi adalah tunas gereja yang kelak akan menjadi leader/pemimpin, baik dalam gereja, di instansi pemerintahan maupun dalam keluarga. Seorang pemimpin ingin tampil baik dan dihormati. Bahkan tak jarang ada pemimpin yang gila hormat dan gila harta. Ingin dilayani dan tidak melayani dengan baik. Seorang pemimpin Kristen tentunya harus memiliki karakter khusus dibanding dengan pemimpin dalam suatu instansi pemerintahan/perusahaan. Untuk lebih memahami thema ini mari kita melakukan diskusi.

 

II.                Diskusi Kelompok

-          Berikan pendapatmu terhadap banyaknya pemimpin yang gila hormat dan gila harta? Dan diskusikan apa penyebabnya?

-          Seorang pemimpin yang baik harus bertanggung jawab atas seluruh aspek pekerjaannya selain bertanggung jawab, sebutkan sifat-sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin?

-          Apa yang harus dipersiapkan PP untuk menjadi Pemimpin yang baik. Tantangan apa saja yang akan dihadapi bagaimana menghadapinya?

-          Sebutkan kesan saudara/I terhadap PA ini!

Selamat Berdiskusi  J

 

-ANAK MUDA YANG MELAYANI-

("Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang, Mark. 10:45)

Rabu, 20 Oktober 2021

Matius 22: 37-40 Kasih kepada Allah

 

Nats       : Matius 22: 37-40                                                                                                     

Thema  : Kasih kepada Allah

Keluarga yang dikasihi Tuhan,

Seorang anak sekolah minggu bertanya kepada gurunya: Guru, Bahasa apakah yang dipakai Yesus ketika Ia datang ke dunia ini? Si Guru yang tidak pernah belajar di Sekolah teologia menjadi bingung. Bahasa Ibranikah??? bahasa Yunanikah??? Atau mungkin bahasa Inggris? Jerman?atau bahasa Belanda?. Dengan jujur si Guru sekolah minggu berkata bahwa dia juga tidak tau dan akan memberikan jawabannya minggu depan. Setelah beberapa hari dalam suatu perenungan yang mendalam di serta dengan pengamatan dalam sikap hidup orang-orang disekitarnya, akhirnya si Guru sekolah minggu menemukan jawabannya. Bahasa yang dipakai Yesus ketika datang kedunia ini bahkan sampai sekarang adalah bahasa KASIH.

Keluarga yang dikasihi Tuhan,

Sepanjang hidupNya, Yesus sangat menekankan tema kasih ini, baik dalam pewartaan maupun tindakanNya. Kita tahu dalam kitab Injil, Yesus banyak melakukan mujizat. Mujizat yang dilakukan Yesus ini bukan karena Dia ingin dikenal sebagai penyembuh tetapi pertama-tama Dia lakukan karena Yesus mengasihi manusia. Pada saat yang berbahagia ini, keluarga kita juga diingatkan agar saling mengasihi. Perintah saling mengasihi ini dilihat dalam dua relasi hidup manusia yaitu Kasih kepada Tuhan dan sesama.

Kasihilah Tuhan, Allahmu. Mengasihi Tuhan Allah tidak dibenarkan dalam keraguraguan tetapi haruslah dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi, dan segenap kekuatan. Manusia perlu menyadari bahwa hidupnya memang tergantung pada Allah. Manusia tidak dapat menjalani kehidupan ini tanpa Tuhan, manusia tidak berdaya menghadapi kehidupan ini tanpa Allah. Karena itu, alangkah indahnya jika manusia membangun hubungan yang baik bersama Allah dengan segala ketulusan. Manusia sepatutnya mengasihi Allah karena Allah telah lebih dahulu mengasihi manusia. Kasih Allah itu jugalah yang memampukan manusia untuk mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa dan akal budi.

Kasihilah Sesamamu manusia. Mengasihi sesama manusia dilakukan sama halnya dengan mengasihi diri sendiri. Manusia tidak ingin dirinya diperdaya, dihina, disakiti, tetapi manusia ingin dihargai, dicintai, disayangi. Apa yang dikehendaki manusia pada dirinya sendiri, itu jugalah yang seharusnya diperbuat bagi sesamanya. : "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka (Mat. 7:12). Jika manusia ingin dikasihi maka ia juga haruslah mengasihi sesama dengan segala ketulusan. Sesama manusia bukan hanya keluarga, tetapi juga rekan-rekan kerja, saudara-saudara dalam gereja. Kita harus mengasihi mereka. Bahkan Firman Tuhan dalam Lukas  6:27 menyebutkan : "Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu.” Yesus memang  memberlakukan kasih itu kepada musuh.

Keluarga yang dikasihi Tuhan,

Mengasihi Allah seperti tema kita, dapat dilihat pada kasih yang kita berlakukan pada sesama manusia. Kita bisa bandingkan dengan 1 Yohanes 4:20 “Jikalau seorang berkata: “Aku mengasihi Allah,” dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.”   Mari tunjukkanlah bahwa kita benar-benar mengasihi Allah dan sesama di dalam kehidupan kita sehari-hari karena di dalam kasih penuh keindahan, persahabatan, kekeluargaan, dan persekutuan yang dibangun akan terasa begitu indah jika di dalamnya diliputi kasih oleh seorang dengan yang lain.  Amin

Rabu, 15 September 2021

PENGKOTBAH 10:10-15 HIDUP DALAM DIDIKAN TUHAN(NGOLU DIBAGASAN PANOGU-NOGUION NI DEBATA)

 

Evanggelium   : Parjamita 10:10-15

 

* Ngolu dibagasan  Panogu-noguion ni Debata*

********************************************

I.                   PATUJOLO

Didok di umpama halak Batak: “Ijuk diparapara hotang diparlabian, na bisuk nampuna hata na oto tu pargadisan”. Tudosan do nidok ni i asa mangharingkothon habisuhon. Ala asa unang jumpang haotoon i, asa unang tu panggadisan angka na oto, adong ma pembalajaran, olo marsiajar tu na marbisuk, na marroha. Dison ma hinaarga ni habisuhon i. Ala habisuhon na songon dia do pinangido ni Debata, naeng habisuhon na sian banua ginjang. songon nidok turpuk jamita on.

II.                 Hatorangan turpuk jamita

a.                   Hobas pasiding parmaraan

            Dijolo ni turpuk on di patorang hasurungan ni halak na bisuk, halak na ringgas mangalului hapistaran sian halak na oto. Sahalak na bisuk, molo dung di bereng matultul mata ni tangkena, pisona, parangna jolo digarut do asa dipangke. Ai molo sai dipangke mata ni tangke naeng matultul na mangalojai dirina do i, manang manambai lojana. Dipatuduhon i do haotoon ni sada halak na mamangke tangke naung matultul, ditambai lojana, gabe lambat sidung ulaonna. Halak na bisuk dipangke habisuhonna mangula ulaonna, gabe ndang marmara jala ndang loja. Halak na oto, marmara do i ala so dipangke utokutokna dohot parbinotoanna mangula ulaonna. Tudos na oto i tupanubuti (tukang mantera), ndang dipangke tabasna, gabe marmara ibana dipargut ulok i. Atik pe adong hapadeanna pasohon ulok i, ala so dipangke, gabe dipargut ulok i, ima haotoon ni jolma na adong parbinotoanna, alai ala ndang dipangke. Diula ulaonna, alai ndang jolo di parade ula-ula sipangkeonna, ujungna loja. Naeng manaha hau sada halak, alai ndang jolo di garut tangkena i ma halak na mangalojai diri. Diboto do ndang mamargut ulok i, molo ditabasi, hape ndang ditabasi gabe paro mara. Tabasanna hian do ulok i unang mamargut, hape ndang dipangke tabasna, ujungna marmara. Marhite umpama i, ayat 10-11, naeng dohononna, na mangolu di bagasan panogunoguon ni Tuhan i di pangke parbinotoanna mangula ulaonna, asa marguna jala berhasil. Asa marguna, marhasil ulaon ni na bisuk, sai jumolo do dihobasi, diparade ula-ula sipangkeonna, asa unang tamba halojaanna. Alai molo na oto, di ula ulaonna, ndang diparade ulaula sipangkeonna, loja sambing, jala mangkorhon parmaraan ala so dipangke parbinotoanna. Ima hangaluton ni halak na oto, dilojai dirina, ala so tangkas di pingkiri, ndang di parade na ringkot tu ulaonna (ayat 15)

            Adong pepatah Indonesia mandok, “sediakan payung sebelum hujan”.  Lapatanna mangarade andorang so ro na hurang na denggan (bersiap sedia sebelum terjadi yang kurang baik). Boi do pepatah i mangambarhon ngolu ni sada halak na adong parbinotoanna, alai ndang di pangke parbinotoanna i, mambahen berhasil ulaonna. Pepatah i patuduhon halembaon ni sada halak, na so rade managam parmaraan di ngoluna. Boi do songon i halak Kristen, diboto do hata ni Debata, alai ndang diparhaseang mambahen marguna ngoluna, dohot pajamothon dirina managam mara lumobi managam uhum na naeng ro. Halak na mangolu di bagasan pangajarion, panogunoguon ni Tuhan i, i ma halak na hobas mamangke sinajata haporseaon na nidok ni Ap Paulus di Efesus 6:10-20.  

b.    Hata, Pangkulingna Mangkorhon Las ni Roha di Donganna 

       Halak na bisuk di gambarhon di ayat 12 sai mamangke hatahatana gabe las ni roha ni na umbegasa. Hatahata, panghuling ni halak na bisuk gabe pasupasu di na umbegesa, namambahen masihol donganna mangahatai, umbege hata-hata manang panghulingna. Alai molo na oto, gabe mamondut dirina sandiri, manang parohon mara tu dirina. Manang songon halak na malo mandok “mulutmu adalah harimaumu” lapatanna keselamatan dan harga diri kita bergantung kepada perkataan kita sendiri. Molo so tangkas piningkiran hata sidohonon, mangkorhon harugian do i disandok hata i. Ido umbahen didok halak Batak “Jolo nidilat bibir asa nidok hata” . Jolo tangkas piningkiran aha pangkorhon ni hata na nidok i, mambahen sogo ni roha do manang las ni roha di na umbegesa.

       Haotoon do mula ni pangkataion ni na oto, godang jala ramos manghatai. Dihatai na so binotona, jala ujungna hata lalaen. Hata lalaen lapatanna dihatai na so binotoana, dihatai na naeng masa sogot, alai ndang diramoti hatana. Ndang dipingkiri aha pangkorhonna, parohon na uli do tu dirina manang hamagoan. Halak na oto i ma halak na sok tau, di hatai na masa sogo, dihatai na so binotona. Ndang dipingkiri, aha nanaeng masa sogot tu ibana dung marujung ngoluna. Jala ndang hea dipingkiri na so adong be na paboahon tu ibana pangkorhon ni hatahatanai, molo dung marujung ngoluna.

       Halak na mangolu dibagasan panogunoguon ni Tuhan i, ima na mamangke ngoluna, pangkataionna gabe pasupasu di donganna. Taruli pasupasu na umbage hata ni angka na mangolu dibagasan panogunoguon ni Tuhan i. Dipangke panghataionna pasangaphon dohot mangarahon jolma mamuji Tuhan i. Dipangke pangkataionna pasangaphon dohot mangarahon jolma mamuji Tuhan i. Marhite jamita on disungguli hita asa songon na torop na longang umbege pangajarion ni Tuhan Jesus (Pat Epistel Lukas 2:41-52). Songon i ma humaliang hita, longang ala panghataionnta gabe las ni roha na umbegesa. Songon siihuthon Tuhan Jesus hita, ingkon longang humaliang hita ala pangkataionta mambahen taruli mangkorhon pasupasu na umbegesa.

III.             Hahonaanna

       Turpuk jamita on ima naeng mangajari hita asa mangolu dibagasan panogunoguon ni Debata. Holan halak na pistar dohot na bisuk do na olo mangido tu Debata. Anggo na oto i sipata ndang ditanda Debata, jala ndang hea mangido tu Debata. Asa hita pe naeng pistar marhitehite hata ni Debata na taguruhon. Di ramoti Debata do angka na marbisuk jala na marroha. Ido umbahen didok Jesus tu angka siseanNa: Husuru do hamu songon biru-biru tu tonga-tonga ni angka babiat, dibahen i pantas ma hamu marroha songon ulok, huhut lidang ma rohamuna songon darapati (Pat Matius 10:16)”. Di Epistel di minggu on Lukas 2:41-52 dibaritahon do taringot tu Jesus na borhat tu bagas joro pola dilului natorasNa Ibana, hape didapot natorasNa ma Ibana di bagas joro i hundul-hundul ditonga-tonga ni angka guru tumangihon hata nasida huhut manungkunnungkun. Sian i taida jumpang do habisuhon di angka jolma na olo manangihon huhut rade manungkun. Tiruan na denggan do on tu hitanang di bagasan partingkian sinuaeng on. Sai olo ma hita manangihon huhut marpanungkun tu Debata diangka sipangidoanta. Ido tanda ni halak na bisuk di adopan ni Debata. Amen       

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 -pdt. S.A.S-

Sabtu, 11 September 2021

Markus 8:31- 38 Marhabisuhon Dibagasan Kristus (JAMITA MINGGU 12 SEPTEMBER 2021)

 

Minggu           : 12 September 2021 (15 Set. Trinitatis)                              

Evanggelium   : Markus 8:31-38

 

* Marhabisuhon Dibagasan Kristus *

********************************************

I.              PATUJOLO

Tung mansai tangkas do dipatorang Jesus Kristus, marhite "pangajarionNa" tu angka siseanNa nang tu saluhut halak Kristen, taringot tu "HadirionNa", ise do Jesus Kristus na mamboan haluaon i tu ganup jolma, jala songon dia do sikap, hadirion - keberadaan- ni halak Kristen - si ihuthon Ibana" di ngolu siapari di portibion ?.

II.                HATORANGAN NI TURPUK

Tutu di patolhas Tuhan Jesus sandiri do : "angka konsekwensi - akibat dohot angka siadopan" ni angka na satia jala na olo mangihuthon Ibana, na gabe siseanNa; Diperhadaphon do tu dua kondisi, jala berada di persimpangan jalan do jolmai" mangulahon lomoni roha ni Jesus manang mangulahon lomo ni roha ni jolma nang portibion sandiri ?. "Jala ndang gabe tarbahen sisean ni Jesus molo so di tadingkon nasa na di ibana". (Jaha Luk 14: 33). On ma konsekwensi ni halak nanaeng mangihuthon Jesus Kristus, jala ingkon tangkas do dipergumulhon, molo naeng mangihuthon Jesus Kristus di bagasan hasintongan. Tung pe songon i boratna nanaeng sitaonon ni halak si ihuthon Jesus, di lehon Jesus do nang bagabaga hasonangan, laba ni angka na mangihuthon Jesus ima "hatuaon" molo tung ditaon angka na porsuk alani na mangihuthon Ibana.( Mat 5: 11).

Dipatuduhon Jesus do jumolo "hadirionNa" na ingkon manaon sitaonon, haporsuhon, parungkilon sahat tu "hamatean" marhitehite na di parsilangkon, di haroroNa tu portibion ala ni dosa dohot hajahaton ni jolma, dohot tujuan akhir ima "mamboan, patupahon dohot mangalehon " haluaon dohot hangoluan ni jolma. Tung tangkas do di pabotohon Jesus tu angka si ihuthothon Ibana, angka ise do nanaeng mambolongkon Ibana, marhitehite na manangkup, manjehehon, na mangambat haroroNa, na naeng manundati sangkapNa marhite na mamunu Ibana, ima angka halak na so olo manjangkon Jesus. Ima horong na di pasangap di bangso Jahudi ; tokoh masyarakat, tokoh agama dohot tokoh uhum/undang-undang, aturan, - na sangat berpengaruh "huasona" ujui di na manontuhon pardalanan ni ngolu ni halak Jahudi (ima angka Sintua, Malim dohot Siboto Surat na mengkleim dirina na gabe penentu di ngolu ni jolma marhite ajaran "parugamoon" na pabotohonn angka ragam ni haporseaon dohot ulaon na mardomu tu lomo ni roha ni Debata Jahowa) alai marguru tu lomo ni roha dohot aturan na pinatupa nasida, jala otomatis ma manolak - ndang olo manjalo - ajaran ni Jesus Kristus, sekaligus membenci jala marsangkap ingkon mamunu Jesus asa unang adong na gabe mangihuthon.

Si Petrus na gabe sisean ni Jesus - "si ihuthon Jesus"?, alai tongtong dope mamangke hadirion hajolmaon - pola pikir kasat mata manusia - na didondoni biar ni roha maradophon huaso ni angka malim, sintua dohot siboto surat, na memang sangat bringas jala ndang ber perikemanusiaan molo saut di patupa nasida tu Jesus songon na dihatahon Jesus sandiri, patubu biar na mansai balga situtu di roha dohot pingkiran ni si Petrus. Gabe ndang tarjalosa "pangajarion dohot panindangion ni Jesus na sintong i (ayat 31 a), na ingkon manaon sitaonon jala pusaonna" (ayat 31b). Ala biar ni si Petrus, jala holan mamereng sitaonon ni Jesus i ibana, gabe ndang marnida mata ni haporseaonna di hata ni Jesus na mandok na "mulak mangolu di ari patoluhon "(ayat 31 c).

Laos ima mangonjar roha dohot pingkiran ni si Petrus laho mangarahon Jesus jala di solsoli Ibana (ayat 32), na patuduhon na so lomo roha ni si Petrus masa saluhutnai tu Jesus, ai ndang tarjalo ibana konsekwensi, sitaonon naingkon masa tu Jesus i, jala di hirim ibana unang ma saut i nian. Jala molo boi padaoon ni Jesus sian diriNa na didokNai: "Asi ma roha ni Debata di Ho, unang ma songgop i tu Ho" ( Past Mat 16:22). Pangidoan ni si Petrus on manggombarhon hadirion ni hajolmaon, na gale na so manahan di angka haporsuhon, lumobi alani hasintongan?. So adong na so patut dibahen Jesus, so adong na sala jala sude na niulaNa manghorhon haluaon dohot hangoluan do, boasa ingkon manaon si taonon jala ingkon mate? Da halak na jahat dohot na so mangulahon uhum do nian na patut manaon angka parungkilon dohot haporsuhon jala ingkon mate ?. Alai boasa tung ingkon Jesus, na so hea mangulahon dosa dohot hajahaton, ingkon manaon na porsuk jala ingkon dibunu angka sintua, malim dohot siboto surat ?. Molo tung adong pe na marsangkap na roa tu Jesus naeng mamunu Ibana, da boi do bahenon ni Jesus "huasoNa" mangalo sude angka musuNa ? Jala marhite "huaso ni Jesus, da boi do nian patupaon ni Jesus "haluaon ni jolma so pola manaon sitaonon, jala sahat tu tangan ni "pamunu"?

Panghirimon dohot pangidoan na sinangkapn ni si Petrus; ndang holan taringot tu diri ni Jesus asa unang manaon sitaonon maradophon nanaeng patupaon ni angka sintua, malim dohot siboto surat, alai dohot do tu dirina , nanaeng malua, jala sonang huhut boi dapotan hangoluan sian na mangihuthon Jesus so pola manaon sitaonon nian. Ai molo Jesus sandiri ingkon dibunu, ra dohot ma ibana ingkon manaon songon na tinaon ni Jesus, -hona bunu-, jala molo ndang ditaon Jesus angka parungkiloni, sahat tu hamatean,- ba ibana pe ndang pola manaon sitaonon be. Tangkas do diboto Jesus aha na dibagasan roha ni si Petrus, ndang adong na buni di adopan ni Jesus, tung pe di tabunihon si Petrus di dirina angka sangkap hajolmaonna dohot sangkap ni sibolis na dibagasan rohana, tung maralo do di roha ni Debata, jala tung so lomo rohaNa molo sai digohi lomo ni roha ni portibion dohot dipengaruhi gogo nang sangkap ni sibolis roha ni si Petrus. Ido umbahen na di pinsang Jesus si Petrus mandok: " laho ma ne ho bolis, ai holan na di jolma do diparrohahon ho" ( ayat 33).

Paminsangion ni Jesus tu si Petrus, ndang na gabe palaohon boti, ndang laho membangun batas tembok pemisah, jala gabe mambahen putus hubungan. Jala ndang dipasombu Jesus mago boti haporseaon, roha dohot pingkiran ni si Petrus, alai asa paingothon do tu perobahan, asa unang olo di gohi huaso ni sibolis na sai marusaha laho mangambat sangkap haroro ni Jesus laho paluahon jolma. Jala asa nang sude na mangihuthon Ibana ingkon tangkas pauba roha laho manjanghon Jesus di sude angka konsekwensi, na ingkon mangulahon lomo ni roha ni Debata, ndang lomo ni rohaNa jolma na di pengaruhi angka sangkap ni si bolis.

III.             PANIMPULI

Laho mangulahon lomo ni roha ni Debata, na gabe sada bukti na si ihuthon Jesus, "ingkon do mampu mansoadahon dirina lao pasauthon na sinangkapan ni Debata. Ndang gabe luluan haluaon ni diri niba laho mangihuthon Jesus, tu lomo ni roha ni hajolmaon, jala ndang porlu marusaha laho paluahon hosa niba sandiri dohot dalan padaohon diri sian angka haporsuhon dohot sitaonon. Ingkon tuhukon do silang na tu iba, ingkon mampu laho mangadopi angka parungkilon dohot sitaonon justru manghatindangkon hasintongan ni Jesus Kristus. Ingkon dohot do sude halak Kristen manaon songon sitaonon ni Jesus asa gabe dohot nampuna haluaon na binoan ni Jesus. Molo dongan ni Jesus hita di sitaonon, donganNa do hita songot di hasangapon, jala molo partohap do di sitaonon, gabe partohap do di apulapul (Jaha Roma 8:17+ 2 Korint 1:7). Jala ala ni i ma ingkon adong di halak Kristen: "pamingkirion na sintong", na so boi mangasahon gogo laho "manahan" hosa tu hangoluan, manang ala ni aha pe, tung adong pe arta nang hamoraon. Ai ndang gabe malua tondi ni jolma di luar ni Jesus Kristus, ai ndang adong na boi tarpangasahon jolma laho tobus ni hosanna ( ayat 36-37).


Holan Jesus do na marhuaso mangatur ngolunta, ai Ibana do nampuna hita. Ndang boi manang isepe rnanontuhon ngoluna tu lomo ni rohana sambing. Mangihuthon Jesus Kristus ingkon do mamparbuehon "panindangion" di Jesus Kristus i, jala unang manimbil, mandele jala maila ala ni angka sitaonon dohot haporsuhon. Pos ni roha dohot togu ni haporseaon ima ojahan ni "panindangion" di Jesus Kristus marhite tondi porbadia, gabe margogo jala marhapistaran laho mangulahon lomo ni rohani Jesus Kristus, "ai dilehon Debata do tondi hagogoon, tondi haholongon dohot tondi hapistaron di pangarajaion diri" asa unang maila laho manghatindangkon Jesus di ngolu siapari (2. Tim. 1:7).


Ala ni i, manang songon diape situasi na ni adopan ni halak Kristen na gabe "si ihuthon Kristus", ingkon do tangkas manghatindangkon Jesus huhut mamaritahon "haluaon" na binoanNai, dohot tujuan asa saluhut halak dapotan haluaon, ai ido sangkap ni Debata na marsuru Jesus Kristus tu portibion, paluahon saluhut pardosa. Amen.

 

 

SERMON OLEH PDT. S. A. SILABAN.

Jumat, 10 September 2021

MARKUS 8:31-38 BERHIKMAT DALAM YESUS


Keterangan nats Markus 8:31-38

 

Ada banyak orang gagal paham tentang mengikut Yesus. Ada orang yang menganggap jika mengikut Yesus tidak ada lagi penderitaan, tidak ada lagi sakit penyakit, tidak ada lagi kelaparan, pokoknya semuanya aman terkendali. Mengikut Yesus karena untuk makanan, dan tanda-tanda muzijat, tentu pemahaman ini bukan hanya bagi mereka yang baru mengikut Yesus, bahkan ada yang sudah lama mengikut Yesus masih beranggapan demikian. Salah satunya adalah penganut aliran teologi sukses. Mereka beranggapan indikator mengikut Yesus dengan sungguh-sungguh atau dengan kata lain tanda orang beriman adalah sukses dalam artian apa yang diingini akan terwujud.  Pemahaman yang dangkal ini jugalah yang mengakibatkan pada zaman sekarang ini orang-orang lebih senang mendengarkan khotbah-khotbah yang berisikan janji-janji akan kehidupan yang akan selalu lebih baik, yang akan jauh dari penderitaan, atau yang hanya berisikan perkataan-perkataan yang mampu menyejukkan hati.

 

Lalu bagaimanakah yang sebenarnya menjadi pengikut Yesus?

Pada ayat 31 dikatakan bahwa Yesus sedang mengajarkan dan memberitahukan kepada para murid bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli taurat lalu dibunuh dan bangkit sesudah hari yang ketiga. Hal ini bukan terjadi begitu saja (bukan pengajaran Yesus semata/ sesuka hatinya), melainkan hal ini telah dinubuatkan sejak lama, bahkan sebelumnya di dalam Perjanjian Lama juga telah dicantumkan bahwa ia dihina dan dihindari, bahkan dianiaya, dia tertikam, tetapi sesungguhnya penyakit kitalah yang ditanggungnya (bandingkan Yes. 53:1-12). Artinya bahwa Allah mengetahui seluruh kehidupan manusia, dan Ia mengutus Yesus Kristus kepada dunia yang telah rusak dan tercerai berai, dengan tujuan dipulihkan kembali. 

Pada ayat 32-33, dikatakan bahwa ketika Petrus mendengar hal pengajaran Yesus, maka ia menarik Kristus lalu menegor Dia. Pada perikop sebelumya, Petrus adalah orang yang pertama berkata bahwa Yesus adalah Mesias (ayat 30). Seharusnya, ketika Petrus berkata bahwa Yesus adalah Mesias, hal ini menunjukkan bahwa ia telah begitu mengenal Yesus sangat dekat. Akan tetapi, pada perikop kita hari ini memperlihatkan bahwa Petrus juga tidak benar-benar mengenal Yesus, sebab ia tidak tahu apa yang Yesus lakukan.  Jika kita berpikir secara manusiawi, maka dapat dikatakan bahwa petrus sedang memperlihatkan “kasihnya” kepada Yesus, artinya bahwa ia tidak ingin Yesus menderita dan mati. Tetapi, ia belum mengenal Yesus yang sebenarnya, sehingga Yesus berkata kepadanya: Enyalah engkau iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia. Hal ini juga menunjukkan bahwa Yesus memang sungguh-sungguh utusan Allah, sebab Ia memikirkan dan menjalankan apa yang menjadi kehendak Allah sekalipun harus menderita, dan pada saat yang sama juga Yesus menyadari bahwa Petrus sedang diperalat oleh Iblis untuk menggoda diri-Nya.

Pada ayat 34, Yesus hendak mengajarkan syarat utama mengikut Dia, yakni :

v  Menyangkal Diri : melupakan dan meninggalkan kepentingan sendiri (ego), adanya ketulusan dan penyerahan diri pada Tuhan. Penyangkalan diri berarti sebuah sikap yang diwujudkan dalam sebuah tekad, keinginan, komitmen, keberanian dan integritas. Hal ini jelas sekali bahwa Yesus jalan satu-satunya untuk datang kepada Allah, yakni dengan mengesampingkan kepentingan pribadi/keegoisan, berani dalam menyatakan kebenaran, dan mengikut Allah. Yesus tidak pernah mengandalkan kekuatan dan kedahsyatan-Nya sebagai Allah, melainkan Ia berserah kepada Bapa. Di ayat 35-37 dikatakan Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Injil, Ia akan menyelamatkannya. Harta kekayaan tidak akan mampu memberikan keselamatan kepada dunia, demikian juga dengan manusia. Hanya Allah yang dapat memberikan keselamatan secara murni dan tulus, tanpa ada embel-embel di belakangnya, misalnya seperti sekarang ini. Banyak sekali promosi yang datang kepada kita dengan janji yang manis-manis dan indah. Tetapi ujung-ujungnya duit atau harus begini-harus begitu. Demikianlah dunia sekarang ini. Hanya Yesus yang murni memberikan keselamatan kepada manusia. Allah yang sudah rela menyangkal diri, memikul salib, demi kebaikan manusia.

 

v  Memikul Salib : Bahagian dari mengikut Yesus adalah siap menghadapi salib kehidupan (segala situasi yang terjadi karena iman kepada Kristus). Salib melambangkan beban berat yang harus ditanggung dan dipikul oleh pengikut Kristus, penderitaan (1 Ptr. 2:21), kematian (Kis. 10:39), kehinaan (Ibr. 12:2), cemoohan (Mat. 27:39), penolakan (1 Ptr. 2:4). Tentu saja kunci utamanya adalah SETIA.

 

v  Ikut Dia : Mengikut yang dimaksud adalah tetap secara terus-menerus. Keputusan akhir yang tidak bisa ditawar dari seorang Kristen adalah MENGIKUT YESUS dalam Ketaatan.

 

 

Masih banyak orang Kristen yang pemahamannya mengenai Mesias sama seperti Petrus yang hanya memahami bahwa mesias adalah yang berkuasa yang mampu melakukan segala-galanya untuk kehidupan kita, memang hal ini adalah benar.  Artinya kita tidak akan siap menerima jika akan ada persoalan, penderitaan dan kesusahan dalam hidup ini. Dan tidak akan mampu untuk memahami bahwa didalam penderitaan itu juga Yesus hadir, tetapi kita akan menuntut mengapa Tuhan mengijinkan penderitaan itu dalam hidup kita.

 

Benar bahwa melakukan syarat mengikut Yesus bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu, kita harus percaya bahwa Allah adalah Allah yang penuh kasih. Ia tidak akan meninggalkan kita dalam setiap pergumulan kita. Ia akan menopang kita. Terkadang kita tidak menyadari, kita merasa sendiri, namun sesungguhnya Allah sedang berjalan bersama dengan kita. Atau pada saat yang lain, kita hanya melihat sepasang telapak kaki, dan kita merasa bahwa itu adalah telapak kaki kita sendiri. Tetapi kita tidak tahu bahwa Allah sebenarnya sedang menggendong kita. Allah tidak pernah terlambat menyatakan kasih-Nya kepada kita melalui pertoongan-Nya. Namun, juga tidak terlalu cepat untuk memberikan memberikan keperluan kita. Allah tepat waktu dalam setiap kehidupan kita.

 

Tapi kita juga tidak boleh gagal paham tentang mengikut Yesus selalu mengalami penderitaan. Yang pasti bagi setiap pengikut Yesus yang setia sebagaimana nampak dalam kehidupan Paulus adalah selalu atau senantiasa bersukacita dalam situasi bagaimana pun entah itu kecukupan atau kekurangan (bd. Filipi 4:4).  Jika diberkati dengan kekayaan tidak menjadi sombong dan semena-mena terhadap sesama yang lain; sebaliknya semakin luarbiasa menjadi berkat bagi banyak orang, demikian juga jika dalam kesengsaraan tidak membuat bersungut-sungut dan menyalahkan keadaan dan Tuhan, tetapi sebaliknya semakin bertekun di dalam Tuhan sebab kita percaya sebagaimana disaksikan Paulus dalam Roma 8:28 “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah”. Oleh karena itu Firman Tuhan mau mengajak kehidupan orang percaya ditengah  Kasih dan karunia Allah dapat hidup Berhikmat Dalam Yesus. Untuk mampu menerima hikmat, seseorang harus bersedia mendengarkan. Baik itu mendengarkan nasehat, teguran, pengetahuan maupun hikmat itu sendiri.  Dan akhirnya haruslah disadari bahwa sumber nasehat, pengetahuan dan hikmat itu adalah Allah atau takut akan Tuhan (Ams. 1:29).

 

 

 

 

 

Kamis, 05 Agustus 2021

YESAYA 22:1-9 LAKUKANLAH KEADILAN DAN KEBENARAN

1.  Beginilah firman TUHAN: "Pergilah ke istana raja Yehuda dan sampaikanlah di sana firman ini! 

2. Katakanlah: Dengarlah   firman TUHAN, hai raja Yehuda yang duduk di atas takhta  Daud, engkau, pegawai-pegawaimu dan rakyatmu yang masuk melalui pintu-pintu gerbang  ini!

 3.  Beginilah firman TUHAN: Lakukanlah keadilan   dan kebenaran, lepaskanlah dari tangan pemerasnya   orang yang dirampas haknya, janganlah engkau menindas dan janganlah engkau memperlakukan orang asing, yatim dan janda dengan keras, dan janganlah engkau menumpahkan darah  orang yang tak bersalah di tempat ini! 

4. Sebab jika kamu sungguh-sungguh melakukan semuanya itu, maka melalui pintu-pintu gerbang istana ini akan berarak masuk raja-raja yang akan duduk di atas takhta Daud dengan mengendarai kereta dan kuda: mereka itu, pegawai-pegawainya dan rakyatnya.

5.  Tetapi jika kamu tidak mendengarkan   perkataan-perkataan ini, maka Aku sudah bersumpah   demi diri-Ku, demikianlah firman TUHAN, bahwa istana ini akan menjadi reruntuhan.

6. Sebab beginilah firman TUHAN mengenai keluarga raja Yehuda: Engkau seperti Gilead  bagi-Ku, seperti puncak gunung Libanon!  Namun pastilah Aku akan membuat engkau menjadi padang gurun,  menjadi kota yang tidak didiami orang.

7.  Aku akan menetapkan pemusnah-pemusnah terhadap engkau, masing-masing dengan senjatanya; mereka akan menebang   pohon aras pilihanmu dan mencampakkannya ke dalam api. 

8.  Dan apabila banyak bangsa melewati kota ini, maka mereka akan berkata seorang kepada yang lain: Mengapakah TUHAN melakukan seperti itu kepada kota   yang besar ini?

9.  Orang akan menjawab: Oleh karena mereka telah melupakan perjanjian TUHAN, Allah mereka, dan telah sujud menyembah kepada allah lain dan beribadah kepadanya."


Kamis, 01 Juli 2021

MATIUS 6:6b-13 PERGI DAN BERITAKANLAH FIRMAN ALLAH

 Yesus mengutus kedua belas rasul

6b Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa   sambil mengajar. 

7. Ia memanggil kedua belas murid  itu dan mengutus mereka berdua-dua.   Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat 

 8.  dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan mereka, kecuali tongkat, rotipun jangan, bekalpun jangan, uang dalam ikat pinggangpun jangan, 

9.  boleh memakai alas kaki, tetapi jangan memakai dua baju. 

10.  Kata-Nya selanjutnya kepada mereka: "Kalau di suatu tempat kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari tempat itu. 

11. Dan kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu  sebagai peringatan bagi mereka."

 12.  Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat, 

 13.  dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka.