Nats : Yosua 1:6-9
Thema : Kuatkan dan Teguhkan Hatimu
I.
PENDAHULUAN
Dalam mengemban satu tugas baru tentu ada kekuatiran yang
muncul dari diri kita. Pertanyaan-pertanyaan: apakah saya mampu untuk
melakukannya? Apakah saya yang terbatas ini mampu untuk mengerjakannya? Akan
tergiang-ngiang dalam benak kita. Yosua dipilih Tuhan untuk mengantikan Musa,
memimpin Bangsa Israel untuk memasuki Tanah Perjanjian, dan ia diteguhkan Tuhan
akan berhasil membawa bangsa Israel sampai ke Tanah Perjanjian. Yosua mendapat
tanggung jawab baru yang dilimpahkan Tuhan kepadanya. Perintah Tuhan:“Sebab
engkaulah yang akan memimpin bangsa ini.” tentu membuat Yosua sangat ketakutan
dan tertekan (tawar hati) sebab tugas yang diemban kepada Yosua bukanlah tugas
yang muda. Secara manusia, Yosua tidak akan sanggup dan tidak mampu
melakukannya. Sekalipun Yosua seorang pemberani dan penuh roh, Yosua tetap
manusia biasa
II.
KETERANGAN
NATS
Dalam
mengemban tugas barunya, Yosua memiliki alasan
kuat untuk merasa takut. Bangsa Israel bukanlah bangsa yang mudah dipimpin.
Bangsa Israel telah terbukti tidak setia dan suka memberontak. Lantas, apakah
dasar kekuatan Yosua dalam menjalankan tugas yang ia terima?. Allah berbicara
kepada Yosua. Jika ia ingin menang, Yosua harus melakukan dua hal. Yang pertama adalah
bersikap berani. Ini bukanlah suatu
pilihan namun ini adalah perintah. Allah tahu ketakutan-ketakutan akan
mengikuti pikiran Yosua dalam menghadapi situasi yang dapat menakutkannya
setengah mati, namun ia tidak perlu takut kepada apapun karena Allah akan
menyertainya. Rasa takut akan menjadi tanda bahwa Yosua meragukan Allah, jadi
tak ada yang perlu diragukan. Rasa takut juga merupakan tanda manusia yang suka
mengandalkan kekuatan sendiri tanpa melihat kuasa Tuhan yang ada di dalam diri
kita. Inilah yang menyebabkan Yosua dan orang percaya memiliki ketakutan. Allah
memberitahu Yosua untuk benar-benar mempercayai-Nya. Kedua, Allah memperingatkan Yosua agar tetap setia terhadap Kitab Taurat. Orang yang berhasil
dan beruntung adalah orang hidupnya mengantungkan Firman Tuhan, Yosua teruji
bahwa hidupnya hanya menggantungkan Firman Tuhan, sebagaimana dalam Maz.
1:1-6 bahwa orang yang akan menghasilkan buah pada musimnya
adalah orang yang hidup dalam perenungan Firman Tuhan. Kita harus memiliki rasa
haus dan lapar akan Firman Tuhan agar hidup kita adalan dalam terang-Nya. Kita
harus terus belajar, dan selanjutnya, berjalan dalam Firman Tuhan agar hidup
kita berhasil dan beruntung. Ini
menuntut Yosua untuk mengetahui Firman Allah dan merenungkannya siang malam.
Dengan begini, Yosua tidak akan terombang-ambing oleh pemikiran manusia,
melainkan akan tetap berada di tengah-tengah kehendak Allah. Dengan kata lain,
Allah menuntut ketaatan yang sungguh-sungguh. Iman dan ketaatan, inilah dua hal
yang Allah tuntut dari Yosua
III.
REFLEKSI/APLIKASI
-
Kita perlu mengaplikasi
hal ini bukan hanya dalam diri kita saja tetapi juga dalam pelayanan jemaat
ataupun masyarakat. Barangkali mudah bagi kita untuk berkata, “kita terlalu
kecil dan tidak akan mampu untuk melakukannya, jadi kita kerjakan hal-hal yang
kecil saja”. Pernyataan ini hanyalah dalih dari iman yang lemah dan ketakutan. Dalam
menggapai kesuksesan rumusan dari Tuhan,
hal yang pertama yang perlu dilakukan adalah menjadi kuat dan teguh, karena
Tuhan beserta kita kemanapun kita pergi.
-
Janji yang dikatakan Tuhan pada Yosua
dalam tugas perebutan Tanah Kanaan, itulah juga yang menjadi garansi/jaminan
bagi kita. Dia tidak akan membiarkan kita sendiri dalam menjalani tugas yang
diembankan pada kita, Dia menyertai, Dia menguatkan, Dia meneguhkan. Saat kita
lemah, Dia menguatkan, saat kita ragu, dia meneguhkan, saat kita tidak
mempunyai apapun, dia memperlengkapi.
-
Situasi dan kesulitan
apa pun tidak boleh membuat kita berputus asa karena rencana Allah bagi dan
melalui gereja tidak pernah bisa digagalkan. Allah juga bisa memakai kita untuk melakukan tugas yang besar, asal
seperti Yosua yang mau bersandar penuh kepada Allah, taat persis firman-Nya,
dan dengan proaktif mengerjakan bagian kepemimpinan yang dipercayakan Allah
baginya, kita pun akan menggapai kemenangan dan kesuksesan. Amin.