Rabu, 15 Mei 2019

MATIUS 11:16-19+25-30 DALAM YESUS ADA KELEGAAN

I.                    PENDAHULUAN
Ajaran Yesus ini dilatarbelakangi oleh penolakan banyak orang atas karya dan ajaranNya. Bahkan lebih dulu telah menolak ajaran Yohanes Pembabtis yang mendahului Yesus. Perkataan Tuhan Yesus ini menggambarkan bagaimana keadaan orang-orang Israel saat itu. Bangsa Israel adalah bangsa yang dipilih Allah untuk menyatakan DiriNya dan karya-karyaNya dalam menyelamatkan dunia ini dari kehancuran karena kuasa dosa. Allah telah berkarya sejak jaman para bapa leluhur, para nabi, para raja dengan berfirman melalui mereka dan menyatakan kehendakNya serta menubuatkan atau menjanjikan akan keselamatan yang akan datang bagi mereka. Namun bangsa Israel telah mengeraskan hati, mereka tidak memperhatikan firman Allah, mereka tidak memperhatikan hukum-hukum Allah, mereka juga tidak memperhatikan tanda-tanda yang diberikan Allah.
II.                 KETERANGAN NATS
Ayat 16-19
Yesus mengumpamakan mereka anak-anak yang duduk di pasar dan berseru kepada teman-temannya: kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka tetapi kamu tidak berkabung. Yang menyanyikan kidung duka melambangkan pelayanan Yohanes Pembaptis. Jikalau seseorang bertobat oleh pelayanan Yohanes, maka ia seumpama ikut berduka/berkabung dengan anak-anak yang menyanyikan kidung duka oleh karena ia berduka atas segala dosa-dosanya. Anak-anak yang meniup seruling melambangkan pelayanan Yesus. Jikalau seseorang bertobat oleh pelayanan Yesus, maka ia seumpama ikut menari karena seruling yang ditiup anak-anak oleh karena ia bersukacita memperoleh pengampunan atas dosanya. Namun yang terjadi adalah bangsa Israel sudah tidak memiliki kepedulian, hati nuraninya telah menebal sehingga tidak responsif lagi terhadap lingkungan, terhadap firman Tuhan dan hukum-hukum Tuhan. Yang mereka pentingkan adalah kepentingan pribadi, kebutuhan diri sendiri, dan mereka merasa telah hidup benar. Sehingga ketika datang Yohanes Pembaptis memberitakan pertobatan karena kerajaan Allah sudah dekat, dan ia tidak makan dan tidak minum (Mar.1:6), mereka mengatakan sedang kerasukan setan, dan ketika datang Tuhan Yesus yang makan dan minum mereka mengatakan Ia pelahap dan peminum serta sahabat pemungut cukai. Dengan kata lain bagai perkataan ‘sala jongjong sala hundul’ manang ‘serba salah’. Apapun yang dilakukan oleh Yohannes dan Yesus selalu salah bagi angkatan yang bebal.
Ayat 25-30
 Bagian ini merupakan ajakan/undangan Yesus untuk datang kepadaNya dan ditujukan kepada semua orang. Yesus menawarkan sebuah gaya hidup yang melegakan bagi orang yang "letih lesu dan berbeban berat" oleh  karena persoalan hidup duniawi serta beban dosa mereka sendiri. Dengan datang kepada Yesus, menjadi hamba-Nya serta menaati petunjuk-Nya, maka Ia akan membebaskan kita dari semua beban yang tidak dapat diatasi. Namun sekilas ajakan Yesus ini memanggil orang yang letih lesu dan berbeban berat, lalu memasangkan kuk (beban/pikulan)  pada mereka tampaknya hanya menambah penderitaan kepada orang yang sudah menderita. Tetapi Ini adalah kuk yang dipasang dengan kasih. Dalam memikul beban ini akan ada Pertolongan-Nya, kasih-Nya yang menguatkan, dan penghiburan-Nya, semuanya ini dapat kita alami ketika kita melakukan kewajiban kita, sehingga kita benar-benar dapat berkata bahwa kuk ini adalah kuk yang sungguh menyenangkan.
III.               REFLEKSI
-          Dalam kehidupan kita bisa saja orang lain akan menganggap apapun yang kita lakukan adalah serba salah. Kebaikan-kebaikan bisa diabaikan namun apakah kita akan terbeban dan berhenti melakukannya? Tentu tidak. Sama hal dengan Yohanes dan Yesus  dalam nats kita ini mereka ditolak, diabaikan, tidak didengar namun mereka setia melakukan peran dan tugas mereka. Yesus memberikan jaminan yang melegakan: bahwa kuk dan beban kita itu ringan. Beban itu ringan karena kita tidak memikulnya seorang diri; Roh Kudus akan menyertai, menolong, dan memberi kita kekuatan untuk melakukan tugas dan tanggung jawab kita sebagai orang percaya. Berharaplah pada Yesus dalam kehidupan kita. Dia yang senantiasa memberi kelegaan dalam kepenatan kita menjalani kehidupan yang penuh lika-liku, suka duka ini. Dan tak ada satu orangpun di dunia yang mampu memberi kelegaan yang sempurna untuk kita.
Kita memiliki banyak kebutuhan dalam hidup ini. Kita bersyukur pada Tuhan yang senantiasa melimpahkan berkatNya. Namun, mengapa manusia tetap galau dalam hidupnya?. Kegalauan bukan hanya dialami mereka yang memiliki sedikit materi tetapi juga mereka yang memiliki banyak harta. Dalam kehausan dan kelaparan akan nilai-nilai dunia yang tak terbatas ini, Tuhan Yesus mengundang kita datang kepadaNya: ‘Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.’ Yesus menawarkan kepuasan bagi kita, bukan saja materi yang tak berkesudahan itu melainkan juga keselamatan yang memberi ketenangan hidup. Amin.

Selasa, 14 Mei 2019

MAZMUR 16:1-11-KHOTBAH


Nats                : Mazmur 16:1-11
Thema           : Beritahukanlah kepadaku Jalan Hidup
I.                   Pendahuluan
Setiap Manusia tidak pernah tahu pasti kehidupan masa depannya bahkan sedetik dari saat ini. Kita hanya menjalani dan mengikuti perjalanan waktu. Dalam perjalanan hidup ini, manusia berhadapan dengan berbagai pilihan, kebahagiaan, dukacita, tantangan, pergumulan hidup. Mazmur ini adalah suatu doa permohonan dan pengakuan iman yang sangat menyentuh realitas kehidupan sehari-hari. Dapat kita lihat bagaimana kita diajari untuk mengaplikasikan iman dalam realita kehidupan nyata. Hanya ada satu sumber kebahagiaan, perlindungan, pengajaran, keselamatan dan kehidupan yaitu pada Tuhan Allah. Tidak ada sumber yang kekal di luar dari Tuhan Allah. Inilah yang ingin disampaikan oleh pemazmur kepada kita.
II.                Penjelasan Nats
Daud dalam nats Mazmur ini sedang bermiktam atau biasa dikatakan sebagai sebuah nyanyian dari Daud. Daud bernyanyi bukan berarti pada saat itu dia senang atau Daud sedang bergembira karena dia sedang mendapatkan sesuatu yang diinginkan. Sebab sesungguhnya Daud sedang dalam pergumulan. Ia mendapatkan pengkhianatan dari teman dan orang-orang terdekatnya, ancaman dari musuh-musuhnya. Namun dalam kondisi yang penuh dengan pergumulan itu, Daud tidak memilih untuk mengeluh dan berputus asa. Melainkan Daud memiliki cara sendiri untuk mengatasi segala sesuatu yang dihadapinya pada saat itu. Dalam kondisi yang seperti itu ada dua hal yang dilakukan oleh Daud, yaitu yang pertama pemazmur berdoa dan memohon kepada Allah supaya Allah melindunginya  dan kedua adalah Daud menyatakan doa dan kepercayaannya kepada Tuhan serta bersyukur kepadaNya
Dalam bagian yang pertama (ayt 1-6) Daud sadar bahwa bukan sekali atau dua kali ia di tolong dan dilindungi oleh Tuhan dan ia terus merasakan lindungan kasih Tuhan terhadap dirinya. Oleh karena itu pada saat dia mengalami pencobaan Daud tetap memohon kepada Tuhan agar dia dilindungi terus-menerus dan sampai kapanpun. Meski di zaman Daud, persaingan dan penyembahan terhadap ilah-ilah masih kuat. Daud menegaskan dalam mazmurnya, bahwa dia sama sekali tidak menyebut nama mereka di bibir Daud. Menyebut ritus mereka itu saja merupakan kenajisan bagi Daud.  Daud memutuskan bahwa dirinya hanya akan percaya kepada Tuhan saja.
Bagian kedua (ayt 7-11) yang dilakukan oleh Daud adalah menyadari bahwa sukacita dan kebahagiaan yang ia alami adalah berada di dalam tangan Tuhan. Untuk itu Daud terus menambatkan imannya kepada Tuhan. Selain itu Daud juga bersyukur kepada Tuhan, karena melalui Tuhanlah semua kebahagiaan yang dirasakannya dalam masa kelam maupun dalam masa senang. Ia yakin bahwa Tuhanlah sebagai penyelamat dan penjaganya. Tuhan diyakini selalu mendampinginya (berdiri di sebelah kanan Daud). Kehadiran Tuhan mendampingi Daud membuat Daud tidak goyah menghadapi apapun yang harus dihadapinya. Seperti menghadapi Goliat, Saul, tentara Filistin dll. Daud merasakan dan meyakini, bahwa Tuhan sendiri yang memberitahukan jalan kehidupan kepadanya.

III.             Refleksi/Aplikasi
-          Apakah alasan kita bersukacita? Jabatan yang baik? Keuangan yang cukup? Anak cucu? seorang petani bersukacita ketika musim panen tiba, pedagang yang jualannya laris manis? Apa pun yang kita miliki, jika kita tidak memiliki harta yang sesungguhnya, hal itu tidak akan menjamin sukacita kita. Harta yang fana pada akhirnya hanya mampu memuaskan secara sementara. Sebaliknya, penyerahan diri kepada Sumber Sukacita yang sejati akan membuat kita tidak pernah goyah dan tetap bersukacita dalam setiap keadaan, karena Dia selalu menyertai kita
-          Pendampingan yang sangat menjanjikan bagi umat Tuhan  adalah pendampingan yang dilakukan Tuhan  melalui kehadiran Roh KudusNya menyertai setiap umatNya. Tuhan yang mendampinginya tidak akan membiarkannya masuk ke dunia orang mati, tetapi kematiannya (penghembusan nafasnya) menjadi jalan menuju Firdaus yang dijanjikan TUHAN dan memperoleh hidup yang kekal.


Senin, 13 Mei 2019

TATA IBADAH MENGGALI TULANG BELULANG (MANGONGKAL HOLI)


GKPIGEREJA KRISTEN PROTESTAN INDONESIA
THE CHRISTIAN PROTESTANT CHURCH IN INDONESIA
RESORT PAKPAK BHARAT
WILAYAH IV: DAIRI-KARO-ALAS-PAKPAK BHARAT
                               Jl. T. Rianus Banurea, Napasengkut-Salak No. 1 Kecamatan Salak, Kabupaten Pakpak Bharat/Kp. 22272


IBADAH PENGGALIAN
 TULANG BELULANG
Alm. BIL SANAL BANUREA


SELASA, 03 JULI 2018
1.   BERNYANYI: BE. NO. 14:1-2 “POJI  KENE JAHOWA TUPEH”
Ø  Poji kene Jahowa tupeh, Permendhe basa permaseh ate sidekahnai.  Permendhe basa i, permaseh ate i
Ø  Enget, Mendhen, ale tendingken. Krina simendhe Im siniberre Debata mbang ko. Mendhe basa Na ngo, sipegelluhken ko

2.  VOTUM-PEMBACAAN NATS- DOA
Pendeta       : Di dalam nama Allah Bapa, dan AnakNya Tuhan Yesus Kristus dan Roh Kudus Khalik Langit dan bumi. Amin
                   Tetapi Aku tahu: Penebusku hidup dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu.
Keluarga      : Juga sesudah kulit tubuhku sangat rusak, tanpa dagingkupun aku akan melihat Allah. Amin.
Pendeta       : Kita berdoa: Ya Tuhan Allah kehidupan kami, Engkaulah Allah yang menciptakan segala yang ada dan kami semua umat manusia.
Keluarga      : Walaupun kami telah kembali menjadi tanah, dan kulit tubuh kami telah hancur, tetapi kuasa dan perlindunganMu senantiasa memelihara kami.
Pendeta       : Engkaulah yang memberikan pengharapan yang hidup itu kepada kami sehingga kami mempunyai keyakinan menjalani kematian karena Engkau setia dalam kasihMu yang  kekal.
Keluarga      : Jika kami menggali tulang belulang Saudara Bil Sanal Banurea pada saat ini, bukan karena kami ragu-ragu akan kebangkitan tubuh kami, sebagaimana Engkau nyatakan dalam firmanMu kepada kami,
Pendeta       :tetapi biarlah hal ini membangunkan iman dan pengharapan kami, bahwa kelak kami akan bersama-sama dengan dia di dalam kerajaanMu yang kekal di surga, dalam nama Yesus Kristus Juruselamat kami. Amin.



3.   BERNYANYI: BE. 227: 1-2 “JESUS NGOLU NI”
Ø  Jesus ngo nggelluh tendingku, Ko ngo keperusenki. Soh bamu mono diringku. Bak karina langkahki.
Ø  Makin ntangkas mo tuduhken. Pak aku pengkepkepMi. Asa I kuketedohken, soh maku mi gembarMi

4.   MENGGALI:
Pendeta       : Saudara seiman dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Saat ini kita akan menggali tulang belulang saudara Bil Sanal Banurea ini.
Firman Tuhan berkata: “Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan.  Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia.
Keluarga      : Kami Percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, yang telah   mati dan bangkit kembali dalam kemenangan untuk menebus kami. Jikalau kami melakukan penggalian tulang-belulang ini, kami melakukannya berdasarkan pengharapan yang hidup, yang diberikan Tuhan kepada kami bahwa Ia akan mengumpulkan semua orang percaya kelak di sisiNya di surga


Penggalian:
Pendeta     : Penggalian tulang belulang ini dilakukan di dalam nama Allah Bapa dan AnakNya Tuhan Yesus Kristus dan Roh Kudus. Amin


5.   BERNYANYI: BE. 345:1-2“IDIKE ADIEN SISENNANG NAI”
Ø  Idike Adien si sennang nai, Sambulo tendingku I di ko ngo i
Mak jumpa adien, tendinta i sen, Kum i tanoh jelma simerdosaen. Oda oda I tanoh en. I sorga ngo dapet sambulonta i;
Ø  Tadingken hatoren sinitanoh en, naing masuk Ko luas mi sorga idi. Ekutken mo Jesus pertogi ngo i, Bai kalak siue itegu mi si. Tuhu tuhu, tuhu ngo i. Ekutken mo Jesus, Mengarak ko i.

6.   DOA PENUTUP:
Pendeta     : Ya Tuhan Yesus Kristus, teguhkanlah pengharapan kami kepadaMu yang telah mati dan bangkit bagi kami. Kiranya acara penggalian tulang-belulang ini tetap mengingatkan kami akan pengharapan kami bahwa kami akan bertemu kembali dengan saudara kami ini, dalam kerajaanMu di Surga. Amin.

7.   DOA BAPA KAMI
Marilah kita bersama-sama mengucapkan Doa Bapa kami. Bapa kami yang di surga………..dst. Amin.

8.   BERKAT
(selanjutnya diserahkan kepada keluarga untuk melanjutkan penggalian)





CATATAN:
- Lagu2nya bisa diubah sesuai dengan bahasa daerah yang kita pakai. 
dalam tatib ini, saya membuat bahasa pakpak,, karena GKPI Salak kota memakai bahasa Pakpak dalam ibadah (ibadah minggu, partangiangan maupun acara situsional)

semoga membantu ibu/bapak dalam pelayanan :)


BAHAN AJAR ANAK SEKOLAH MINGGU GKPI BULAN JANUARI 2019


Tahun Baru, Jiwa Baru
Selasa, 01 Januari  2019
Bahan Alkitab: Efesus 4:22-24

Penjelasan Nas
Ada 2 jenis kehidupan manusia menurut Paulus yaitu manusia lama dan manusia baru. Manusia lama adalah manusia dosa, manusia yang dalam dirinya terdapat segala sesuatu yang duniawi, percabulan, kenajisan, hawa-nafsu, nafsu jahat, keserakahan, penyembahan berhala, amarah, geram, kejahatan, fitnah, kata-kata kotor" (Kolose 3:8). Sedangkan manusia baru lain sekali daripada manusia lama. Manusia lama dikuasai oleh keinginan-keinginan yang jahat. Manusia baru tidak demikian, ia diciptakan menurut kehendak Allah. Hidupnya bukan saja berasal dari Allah, tetapi juga berlangsung di bawah kuasa Tuhan dan dijadikan anggota dari tubuh Kristus. Manusia baru dalam Kristus itu adalah manusia yang telah mengalami pencerahan spiritualitas yang dikerjakan oleh Roh Kudus. Paulus membandingkan antara sifat manusia lama dan sifat manusia baru serta perbedaan status dan keadaan manusia lama dan manusia baru. Jadi jelas sebetulnya bahwa manusia lama dan manusia baru merupakan aspek yang dapat dibedakan dalam kehidupan orang percaya.
Penting sekali untuk kita tahu bahwa untuk hidup sebagai manusia baru kita harus memilih untuk melepaskan cara bertindak kita yang lama. Kita harus mengubah cara kita berpikir dan kita harus mengenakan karakter Kristus. Paulus melanjutkan nasihatnya kepada jemaat Efesus katanya, yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkannya. Manusia lama tidak boleh mereka pakai lagi. Itu harus mereka tanggalkan dan  mereka buang. Sebagai manusia yang lahir baru bukan berarti otomatis sudah sempurna, karena itu kita harus mau terus belajar. Kita belajar akan sifat Kristus, belajar sabar, belajar mengasihi, belajar mengampuni, belajar setia, belajar untuk dengar-dengaran kepada perintah Tuhan, belajar untuk menguasai diri, belajar menahan diri dari kemarahan dsb.
Proses menjadi manusia baru secara bertahap terjadi dalam seluruh aspek kehidupan seorang Kristen dan mengalami pertumbuhan secara konstan dan konsisten, secara pasti dan semakin baik.  Dan ingatlah bahwa perubahan ini bukanlah sesuatu yang dapat terjadi secara instan dan mudah, kebanyakan orang tidak mampu berubah secara total dalam hidupnya. Mungkin dengan kata lain, kebanyakan orang tidak bersedia membayar harga perubahan itu. Ada 2 faktor penyebabnya:  pertama, karena perubahan itu seringkali tidak mengenakkan dan tentu sangat tidak nyaman, apa yang biasa kita lakukan harus mampu kita sangkal.   Kedua, perubahan adalah sebuah proses yang penuh pengorbanan. Tetapi perubahanlah satu-satunya sarana efektif menuju ke tahapan kerohanian yang lebih baik sebagaimana yang Allah inginkan. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Hidup kristen bukan sekedar saya cinta Yesus, kekristenan bukan sekedar identitas diri, Kekristenan juga bukan sekedar kita percaya Tuhan, tetapi bagaimana menjalani hidup sebagai orang Kristen yang meneladani Kristus. Oleh karena itu kita harus berubah menjadi manusia baru. Dan segala ciri dan sifat manusia lama kita harus dikuburkan. Diperlukan ketabahan, ketekunan dan kesabaran dan memakan waktu. Terkadang baru bertahun-tahun kemudian kita bisa mendapatkan hasil perubahan yang kita inginkan. Perubahan ini tidak dapat dikerjakan dengan usaha orang Kristen itu sendiri, karena sesungguhnya tidak seorang pun sanggup memenuhi tuntutan kebenaran Allah. Kendati tidak mudah, kita harus melawannya. Roma 6:12 berkata, “Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya.” Oleh sebab itu kita membutuhkan bantuan Roh Kudus. Hanya pertolongan Roh Kudus yang sanggup memampukan orang Kristen untuk hidup dalam ketaatan kepada Allah dan dan FirmanNya (2 Kor 3:8).
                                   Refleksi Guru Sekolah Minggu (GSM)
Saat ini kita memasuki Tahun Baru 2019, tentu segala sesuatunya boleh diperbaharui, terutama kehidupan kita. Menjalani hidup untuk Kristus adalah tujuan hidup seorang manusia baru (2 Korintus 5:15). Sebagai manusia baru tentu kita mengembangkan karakter menjadi seperti Kristus. Ukuran seorang manusia baru bukan ukuran lahiriah tapi batiniah (2 Korintus 5:12). Begitu juga paradigma manusia baru adalah paradigma batiniah. Kacamata rohaninya lebih tertuju kepada apa yang tidak kelihatan bukan yang kelihatan, yang fana itu.
GSM yang telah menjadi manusia baru ditandai oleh proses pertumbuhan yang jelas pada perubahan sikap dan tingkah laku sehari-hari. Mari kita tanggalkan dan tinggalkan sifat dan kehidupan manusia lama kita seiring dengan tahun baru yang Tuhan izinkan untuk kita masuki.
 Refleksi Anak Sekolah Minggu
            Dari firman Tuhan di Minggu ini, ASM boleh mengetahui  untuk hidup menjadi anak-anak yang dicintai Tuhan haruslah hidup dengan bersikap baik, tidak mau dipengaruhi teman untuk melakukan kejahatan namun harus mampu mengajar orang lain untuk berperilaku yang baik.
Setiap hari harus berusaha melakukan apa yang baik yang Tuhan ajarkan dan inginkan. Terlebih di tahun yang baru ini, kita harus mampu untuk tidak melakukan apa yang membuat orangtua kita marah, guru kita marah. Tahun baru, jiwa baru menjadi anak-anak manis yang berperilaku baik lebih baik dari tahun sebelumnya. Sebagai manusia baru ASM juga harus mampu berkata  Ya untuk yang baik dan No untuk yang  jahat.

Ayat Hafalan/Kabar Baik Minggu Ini
“Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan roh yang baru di dalam batin mereka; juga Aku akan menjauhkan dari tubuh mereka hati yang keras dan memberikan mereka hati yang taat”  (Yehezkiel 11:19)




Pembelajaran Kelas Gabungan  (suasana tahun baru, ASM digabung)
Tujuan supaya anak dapat:
1.      Mengekspresikan perasaannya akan sesuatu yang baru
2.      Menjelaskan arti jiwa baru berdasarkan teks
3.      Berkomitmen untuk hidup di dalam jiwa baru melalui lagu

Metode Pembelajaran:  Cerita dan Tanya jawab

Langkah Pembelajaran :
1.    Berdoa dipimpin oleh GSM
2.    Baca teks Alkitab: GSM membaca ayat Alkitab
3.    GSM menjelaskan istilah dan maksud dari manusia lama dan manusia baru, poin-poinnya adalah:
-          Manusia lama digambarkan dengan kegelapan, perbuatan-perbuatan yang jahat, kotor dan tidak berkenan bagi Tuhan
-          Manusia baru adalah gambaran kehidupan yang telah diperbaharui oleh Tuhan, manusia sebagai anak-anak terang, yang kehidupannya tidak serupa dengan dunia.
-          GSM meminta ASM untuk menyebutkan contoh perbuatan manusia lama dan baru yang mereka bisa lihat, temukan dalam kehidupan sebagai ASM
-          GSM harus jelaskan bahwa manusia lama dan baru tidak dapat sekaligus dipakai manusia. Maka harus tanggalkan yang lama dan kenakan yang baru.
-          Jelaskan setiap hari adalah berkat Tuhan maka setiap hari harus bersyukur pada Tuhan dan berusaha untuk hidup lebih baik dari hari ke hari. Jangan semakin hari semakin nakal dan menjadi serupa dengan dunia.
-          Minta anak menyebutkan tantangan apa saja yang mereka bisa alami ketika ingin berubah atau berusaha melakukan kebaikan dalam hidupnya.
-          Sebagaimana kita senang jika mendapat sesuatu yang baru (baju baru, sepatu baru, tas baru dll) demikian juga Allah senang ketika anak-anakNya hidup baru dan jiwa baru.
4.    Sebagai bahan evaluasi GSM membawa baju yang kotor dan yang bersih. Minta anak untuk memilih dari antara keduanya? Dan minta keterangan mengapa memilih itu.
5.    Berdoa Penutup (bisa diucapkan bersama-sama)

Alat Peraga:
1.     Baju kotor dan baju bersih

Lagu Pendukung:
1.    Hidupku bukannya aku lagi
2.     Mengikut Yesus keputusanku






Gambar pendukung: Baju kotor dan baju bersih

Hasil gambar untuk gambar baju bersih dan kotor

Hasil gambar untuk gambar baju bersih dan kotor








Surga
Minggu, 06  Januari  2019
Bahan Alkitab: Matius 13:47-52

Penjelasan Nas
            Dalam Konteks Alkitab pada umumnya, dan juga kehidupan Tuhan Yesus,  salah satu cara yang dipakai dalam menyampaikan ide atau pengajaran adalah menggunakan perumpamaan. Cara ini pula yang dipakai oleh Tuhan Yesus ketika Ia menyampaikan pengajaranNya. Satu contoh dari perumpamaan Tuhan Yesus adalah perumpamaan tentang pukat (jala ikan)  yang menjelaskan hal kerajaan sorga. Untuk lebih memahami arti perumpamaan ini mari kita lihat penjelasannya. Laut yang dimaksudkan adalah lambang dari dunia yang diciptakan Allah, ikan yang ada di laut itu melambangkan manusia, pukat atau jala tersebut adalah Injil (Firman Tuhan), dan pengabaran Injil diumpamakan sebagai jala yang ditebarkan kelautan, untuk menangkap ikan dari laut tersebut. Demikian juga dengan pengabaran Injil untuk menjala (menangkap) manusia bagi kemuliaan Tuhan yang berkuasa atas dunia ini. Orang yang menebarkan jala adalah pengabar-pengabar Injil (the fisher man), yang taat akan perintah dan kehendak Tuhan.
Setelah pukat ditebarkan si penjala, ikan  yang masuk atau terjaring ke dalamnya tidak terkecuali,  ikan yang besar maupun kecil, yang baik dan bisa dikonsumsi maupun yang tidak baik atau mungkin beracun. Selanjutnya Pekerjaan penebar pukat atau nelayan tidak berhenti sampai mendapatkan atau mengumpulkan ikan. Tahap selanjutnya yang harus dilakukan adalah memilih, memisahkan/menyortir antara ikan yang baik yang dapat dimakan dengan ikan yang tidak baik yang tidak dapat dimakan.  Sebelum pemisahan dilakukan kedua jenis ikan tersebut tercampur, mungkin kelihatannya sama saja. Tetapi bagi seorang nelayan, ia tahu mana ikan yang baik dan yang tidak.  Ikan yang baik pada akhirnya akan dikumpulkan, tetapi ikan yang tidak baik akan dibuang.
Perumpamaan ini berhubungan dengan peristiwa akhir zaman. Tentu kita sudah sering mendengarkan tentang penghukuman Tuhan dan janji keselamatan. Alkitab jelas menyatakan bagaimana Allah membenci orang fasik dan mengasihi orang benar. Orang-orang yang menolak untuk takut akan Tuhan itulah yang disebut orang fasik itu. Dan mereka yang hidup di dalam takut akan Tuhan itulah yang disebut orang benar itu. Setiap tindakan yang terpuji dan  yang benar begitu juga dengan tindakan yang palsu dan yang fasik, semua akan dimintai pertanggungjawabannya dan akan dipisahkan di akhir zaman nanti. Tidak ada yang dapat lolos dari penghakiman akhir zaman ini. Itulah sebabnya kita harus sungguh-sungguh hidup dengan benar. Sebelum adanya pemisahan/penyortiran  yang dilakukan oleh Tuhan, berarti antara orang yang percaya dan tidak percaya masih bercampur dalam satu area yang sama. Mungkin kelihatannya sama, gaya hidupnya hampir sama, penampilannya hampir sama bahkan bisa jadi aktifitasnya juga sama. Misalnya kalau hari minggu sama-sama ke gereja, sama-sama menyanyikan lagu pujian, memberikan persembahan dan lain-lain sebagainya tetapi pada saatnya kita akan dipisahkan.
Setelah Tuhan memberitahukan tentang hal kerajaan sorga dengan perumpamaan, Yesus menanyakan murid-muridnya, apakah mereka mengerti. Mengapa perlu dipertanyakan? Disini Tuhan mau agar setiap orang yang mendengarkan atau membaca Firman Tuhan mengerti akan apa yang dimaksud, mengerti akan apa yang menjadi kehendak Tuhan atas hidup kita. Karena bagaimanakah kita bisa mengerti kehendak Tuhan kalau bukan melalui FirmanNya. Mengerti disini berarti Tuhan mau setelah kita mendengar/membaca Firman Tuhan, kita mengkoreksi diri kita sendiri dan berubah seturut dengan kehendak Tuhan.  

Refleksi Guru Sekolah Minggu (GSM)
Kakak abang GSM, saat ini pukat Tuhan  memang belum ditarik. Kita tahu bahwa suatu saat nanti pukat itu pasti ditarik dan akan menjaring “ikan-ikan” yang ada.  Tuhan masih memberi kesempatan kepada setiap kita untuk menjadi lebih baik lagi hingga akhirnya Dia akan datang ke dua kali. Rasul paulus di dalam  2 korintus 6:1b memberi nasehat untuk tidak menyia-nyiakan kasih karunia yang sudah kita terima. Oleh sebab itu mari pakai waktu ini untuk memaksimalkan potensi, karunia yang Tuhan berikan kepada kita dalam melayani ASM.

Refleksi Anak Sekolah Minggu
Melalui firman ini, ASM mengetahui bahwa Tuhan akan mengadili dan membedakan tempat bagi orang percaya yang melakukan Firman Tuhan dengan orang yang tidak melakukan FirmanNya. Surga adalah tempat yang disediakan untuk anak-anak yang baik dan percaya. Dan neraka serta penghukuman disediakan bagi anak-anak yang nakal.  Tentu kita rindu untuk bisa berada di surga, di tempat indah dan penuh kegembiraan. Oleh sebab itu mari meresponi keselamatan yang Tuhan beri bagi kita agar kelak kita mendapat bagian di dalam surga.

Ayat Hafalan/Kabar Baik Minggu Ini
Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga. (Lukas 10:20)


Tujuan supaya anak dapat:
Pembelajaran Kelas Matius (3-6 tahun)
Tujuan supaya anak dapat:
1.      Mengucapkan tema
2.      Menyebutkan orang yang masuk surga sesuai teks
3.      Menyatakan keyakinannya masuk surga melalui nyanyian

Metode Pembelajaran:  Cerita
Langkah Pembelajaran :
1.      Berdoa dipimpin oleh GSM
2.      Baca teks Alkitab
-          GSM membacakan dan jika memungkinkan ASM juga membacakan secara bergantian
-          GSM menjelaskan tentang perumpamaan (arti pukat, ikan, laut) memakai gambar/ slide agar ASM bisa lebih mengetahui.
-          Langkah selanjutnya, jelaskan pada anak bahwa ada dua tempat bagi manusia di hari penghakiman yaitu surga dan neraka. Surga adalah tempat yang sudah disediakan Tuhan bagi anak-anak baik, turut orangtua, taat pada guru atau dengan kata lain orang yang merespon keselamatan yang  Tuhan beri.  Selain itu jelaskan juga tentang neraka, tempat yang penuh kesedihan, kegelapan, hukuman, api yang panas yang akan membakar anak-anak yang nakal dan suka melawan dan tidak taat pada Tuhan selama hidup di dunia.
-          Mintalah respon anak tentang surga dan neraka dan manakah yang dipilihnya.
3.      Aktivitas: Meniru tulisan. GSM memberikan kertas yang sudah ditulis dengan tulisan surga, lalu bagikan kepada masing-masing ASM untuk meniru tulisan tersebut.
4.      Berdoa Penutup (bisa diucapkan bersama-sama)

Alat Peraga:
1.      Gambar pukat

Pembelajaran kelas Markus (7-9 Tahun)
Tujuan supaya anak dapat:
1.      Menyebutkan orang yang masuk surga sesuai teks
2.      Menceritakan surga yang ia ketahui
3.      Menyatakan keyakinannya masuk surga melalui nyanyian

Metode Pembelajaran: Cerita

Langkah Pembelajaran:                             
1.     Berdoa dipimpin oleh GSM
2.      Baca teks Alkitab
-          Baca nats dengan responsoria
-          Menceritakan tentang perumpamaan dalam nats, jelaskan juga artinya dan maknanya.
-          GSM harus tegas menyatakan bahwa untuk masuk ke dalam surga bukanlah semua orang, tetapi akan ada penyaringan yang dilakukan oleh Yesus sendiri sesuai dengan perbuatan kita  yang tertulis dalam buku kehidupan kita masing-masing.
-          Pandulah anak untuk menceritakan apa yang mereka ketahui tentang surga dan neraka.
-          Selanjutnya GSM menjelaskan tentang surga sebagai tempat yang disediakan oleh Yesus bagi orang-orang yang setia kepada Tuhan.
-          Ajak anak untuk menyatakan keyakinannya dan tekadnya untuk mendapat bagian dalam kerajaan surga.
3.      Aktivitas: menemukan kata surga dalam huruf acak. GSM bisa membuat huruf-huruf acak dalam secarik kertas (atau bisa juga dituliskan di whiteboard) dan mintalah ASM untuk menemukan kata surga.
4.      Berdoa Penutup (dipimpin oleh GSM)


Alat Peraga:
1.      Gambar Pukat

Pembelajaran Kelas Lukas (10-15 tahun)
Tujuan supaya anak dapat:
1.      Menceritakan tentang tema
2.      Menerangkan perumpamaan tentang surga sesuai teks
3.      Menyatakan keyakinannya masuk surga melalui nyanyian

Metode Pembelajaran: Cerita

Langkah Pembelajaran:
1.      Berdoa dipimpin oleh GSM
2.      Baca teks Alkitab
-          GSM membacakan teks Alkitab, atau
-          GSM dan ASM membacakan teks Alkitab secara bergantian/responsoria, atau
-          Teks Alkitab dibaca satu per satu, dimulai dari GSM dilanjutkan oleh ASM
-          Ceritakan tentang perumpaan dan maknanya
-          Pandulah anak untuk menceritakan apa yang mereka ketahui tentang surga dan neraka.
-          Selanjutnya GSM menjelaskan tentang surga sebagai tempat yang disediakan oleh Yesus bagi orang-orang yang setia kepada Tuhan.
-          Ajak ASM untuk memiliki keyakinan menjadi salah satu penghuni surga dengan setia dan taat pada Tuhan selama hidupnya.
3.      Aktivitas :  Membuat tulisan. ASM membuat tulisan tentang apa yang diketahuinya mengenai penjala manusia.
4.      Berdoa Penutup (dipimpin oleh GSM)

Alat Peraga:
1.      Gambar Pukat

Lagu Pendukung:
1.      Hidupku bukannya aku lagi
2.       Mengikut Yesus keputusanku
3.      Di surga nanti pakai baju putih










Gambar pendukung: Pukat (Jala)

Hasil gambar untuk gambar pukat dalam Alkitab
                                                                                     




Hasil gambar untuk gambar pukat








Segambar Allah
Minggu, 13  Januari  2019
Bahan Alkitab: Kejadian 1:26-27

Penjelasan Nas
Dari manakah manusia berasal? Kita ingat akan pelajaran Teori Evolusi Darwin di sekolah. Teori ini mengatakan bahwa seolah olah manusia adalah keturunan langsung dari salah satu spesies manusia kera yang sekarang ini ada dan kemudian seolah-olah manusia dan kera yang lebih tinggi mempunyai nenek moyang yang sama. Manusia  ada di bumi ini bukanlah muncul dengan sendirinya atau hasil proses evolusi dari hewan. Dengan tegas Alkitab dalam kitab Kejadian mengatakan bahwa Tuhan sendirilah yang menciptakannya. Dalam kisah penciptaan manusia disebut sebagai ciptaan  yang paling istimewa. Mengapa?? Karena Allah menciptakan manusia secara langsung. Allah membentuk manusia itu dengan memakai tangan Allah sendiri (Kej.2:7) “ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.” Tidak sama halnya dengan penciptaan makhluk lainnya hanya dengan berfirman tanpa Allah membentuk langsung. Allah menciptakan manusia seturut gambar dan rupa Allah dan hal itu menjadikan manusia berbeda dengan ciptaan lainnya yang ada di taman Eden.
Apa artinya manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah? Orang sering beranggapan bahwa gambar kemiripan manusia dengan Penciptanya hanya sekedar dinyatakan dalam gambar Allah, terletak pada karakteristik manusia yang membedakannya dari binatang, seperti rasio, kekekalan dan konsepnya, dan perasaan moral.  Diciptakan menurut gambar dan rupa Allah berarti adanya unsur-unsur tertentu yang Allah ciptakan di dalam diri manusia yang menyebabkan manusia itu menjadi makhuk mulia melebihi ciptaan Allah lainnya. Gambar Allah itu bersifat fungsional, yang mana manusia ditempatkan di bumi untuk menunjukkan kedaulatan Allah atas dunia ciptaan dengan cara menaklukkan dan berkuasa atas bumi (Kej. 28).  Manusia memiliki relasi yang istimewa dengan Allah, penguasa bumi sebenarnya, berkenaan dengan kewajibannya mewakili Yang Mahakuasa untuk menguasai alam. Untuk tugas itu dalam diri manusia diberikan pikiran, spiritualitas, roh yang menyebabkan manusia bisa berpikir, memiliki hikmat, mengasihi, bersekutu dengan Tuhan dan menjadi tangan kanan Tuhan dalam menguasai bumi.
Dari semua ciptaan hanya manusialah yang diciptakan Allah dapat memenuhi kepuasan dan kebutuhan dasarnya, Oleh sebab itu, Allah menciptakan manusia, laki-laki dan perempuan (Kej. 1:27).  Manusia diciptakan untuk berelasi dan saling melengkapi dalam kasih.  Kedua-duanya sama derajat di hadapan Allah.  Pernikahan diperkenalkan oleh Allah kepada manusia sebagai lembaga yang utama dan monogami (laki-laki dan perempuan), keduanya menjadi satu daging.  Allah juga memberi tugas untuk “Beranakcuculah dan bertambah banyak..”;.  Hal ini adalah bagian rencana Allah untuk memenuhi bumi dan memuliakan diriNya.


Refleksi Guru Sekolah Minggu (GSM)
Sebagai GSM, tentu kita juga menyadari status kita segambar dengan Allah. Kesadaran akan hal ini menjadikan kita bertindak dengan tidak sembarangan namun harus menjadi cerminan Allah yakni pribadi yang penuh kasih. Dalam melakukan pelayananpun harus dengan kasih. Ingatlah kita adalah makluk berharga dan mulia karena memiliki citra Allah, lakukanlah tanggung jawab mengelola Bumi dan ciptaan lain, dan jangan lupa untuk menjaga hubungan yang baik dengan Allah.

Refleksi Anak Sekolah Minggu
            Melalui renungan ini, ASM harus mengerti istilah segambar dengan Allah. Bukan wajah atau fisik yang sama tetapi ada unsur dari Tuhan yang melekat pada diri manusia. Walaupun masih anak-anak, ASM harus juga menunjukkan sikap yang baik sebagai wakil Tuhan. Sadarilah bahwa setiap anak adalah berharga dan mulia dan berstatus sama di hadapan Tuhan. Baik teman berkulit hitam maupun putih, cacat atau sempurna kita harus mengasihinya sebab mereka pun adalah segambar dengan Allah.
            Jangan biarkan ASM minder dengan keadaan fisik yang kurang sempurna dan jangan ada pandangan ‘sebelah mata’ kepada ASM yang mungkin terlahir dengan fisik yang tidak lengkap. Terlepas dari keadaan fisik, semangati anak menyadari ada roh Tuhan dalam dirinya.

Ayat Hafalan/Kabar Baik Minggu Ini
Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.
(2 korintus 3:18)



Pembelajaran Kelas Matius (3-6 tahun)
Tujuan supaya anak dapat:
1.      Mengucapkan tema
2.       Mengikuti guru menyebutkan tujuan Allah menjadikan manusia 
3.      Menyebutkan jenis kelamin manusia yang diciptakan Allah

Metode Pembelajaran:  Cerita

Langkah Pembelajaran :
1.      Berdoa dipimpin oleh GSM
2.      Baca teks Alkitab :
-          GSM dan ASM membaca nats bersama-sama
-          Bimbing anak untuk menyebutkan tema
-          Jelaskan tentang cara Allah menciptakan seluruh ciptaan dan perbedaannya dengan cara Allah menciptakan manusia (bentuk dan menghembuskan RohNya)
-          Jelaskan ada 2 jenis kelamin manusia: laki-laki dan perempuan
-          Manusia disebut segambar dengan Allah dalam hal menjadi wakil Allah di dunia ini. Selain itu jelaskan juga apa tujuan Allah menjadikan manusia.
-          Dalam pembelajaran ini GSM juga harus mengajarkan bahwa sekalipun mereka adalah anak-anak, mereka juga mempunyai tugas untuk melakukan perintah Yesus dalam kehidupannya.
-          Pandulah ASM untuk menyebutkan hal-hal baik apakah yang mereka bisa lakukan dalam kehidupannya sehari-hari dalam hal mencintai ciptaan Tuhan (rumah, sekolah, gereja, lingkungan)
3.      Aktivitas : Mengelompokkan laki laki dan perempuan melalui gambar. Dalam aktivitas ini GSM menyediakan banyak gambar-gambar manusia yang ditempel di papan atau di karton lalu mintalah ASM untuk menunjukkan manakah yang laki-laki dan perempuan dari gambar-gambar tersebut.
4.      Berdoa Penutup (bisa diucapkan bersama-sama)

Alat Peraga:
1.      Gambar laki laki dan perempuan


Pembelajaran kelas Markus (7-9 Tahun)
Tujuan supaya anak dapat:
1.      Menyebutkan tujuan Allah menjadikan manusia segambar denganNya
2.      Menyebutkan jenis kelamin manusia di ciptakan Allah
3.      Menyatakan tekad sebagai gambar dan rupa Allah melalui selogan

Metode Pembelajaran: Cerita
Langkah Pembelajaran:                             
1.      Berdoa dipimpin oleh GSM
2.      Baca teks Alkitab :
-          GSM dan ASM membaca nats bersama-sama
-          Jelaskan tentang cara Allah menciptakan seluruh ciptaan dan perbedaannya cara Allah dalam menciptakan manusia (hanya berfirman+ membentuk dari tanah dan menghembuskan RohNya)
-          Jelaskan ada 2 jenis kelamin manusia: laki-laki dan perempuan
-          Manusia disebut segambar dengan Allah dalam hal menjadi wakil Allah di dunia ini. Selain itu jelaskan juga apa tujuan Allah menjadikan manusia.
-          Dalam pembelajaran ini GSM juga harus mengajarkan bahwa sekalipun mereka adalah anak-anak, mereka juga mempunyai tugas untuk melakukan perintah Yesus dalam kehidupannya.
-          Melalui pengajaran yang disampaikan GSM, ASM harus bisa menyadari keberadaan dirinya sangatlah berharga di mata Tuhan. Atau jika mungkin ada anak yang cacat (tidak sempurna secara fisik), ajarlah juga bahwa cinta Tuhan tetap sama.
3.      Aktivitas: mencari kata acak. GSM menyiapkan bahan berbentuk huruf-huruf dan meminta ASM untuk mengumpulkan huruf  dengan tulisan seperti tema.
4.      Berdoa Penutup (dipimpin oleh GSM)

Alat Peraga:
1.      Gambar laki laki dan perempuan
Pembelajaran Kelas Lukas (10-15 tahun)
Tujuan supaya anak dapat:
1.      Menjelaskan arti sempurna sesuai teks
2.      Tujuan Allah menciptakan manusia sempurna
3.      Menyatakan tekad sebagai manusia sempurna melalui slogan

Metode Pembelajaran: Cerita

Langkah Pembelajaran:
1.        Berdoa dipimpin oleh GSM
2.         Baca teks Alkitab :
-          GSM dan ASM membaca nats bersama-sama
-          Jelaskan bahwa Tuhan mempunyai tujuan untuk setiap karyaNya termasuk dalam hal penciptaan.
-          Minta mereka untuk memberi pendapat arti Allah mencipta dengan sempurna.
-          Jelaskan manusia disebut segambar dengan Allah dalam hal menjadi wakil Allah di dunia ini.
-          Agar tidak monoton, minta jugalah ASM untuk menyebutkan tugas manusia sebagai wakil Allah di dunia.
-          Melalui firman ini, ASM mampu menghargai dan menerima keberadaan teman yang cacat secara fisik, karena hakikatnya tetap sama sebagai ciptaan Tuhan.
3.        Aktivitas : Membuat slogan. GSM memandu ASM untuk membuat slogan sebagai ciptaan yang sempurna dan segambar dengan Allah atau tekadnya sebagai orang yang diciptakan sebagai wakil Allah di dunia ini.
4.        Berdoa Penutup (dipimpin oleh GSM)

Alat Peraga:
1.      Gambar laki laki dan perempuan

Lagu Pendukung:
1.      Hati hati gunakan tanganmu

 Gambar pendukung: Laki-laki dan perempuan

Hasil gambar untuk gambar laki-laki dan perempuan












Berdosa
Minggu, 20  Januari  2019
Bahan Alkitab: Mazmur 53:1-7

Penjelasan Nas
Isi dari kitab Mazmur 53 ini diberi Judul "Kebobrokan Manusia" yang isinya berupa nyanyian yang menggambarkan kerusakan, kejahatan manusia dalam hal agama dan moral. Kalau kita baca disana disebutkan kata orang  bebal,  hal ini bisa membuat kita merasa tersinggung dan marah besar jika disebutkan pada kita. Kata bebal diartikan sebagai orang yang bodoh, jahat dan tidak menghormati Tuhan.  Orang bebal dapat diartikan pula orang yang sukar sekali untuk mengerti, tidak cepat tanggap, tidak mau berubah, karena ia menolak pengertian dan pengajaran. Sebagai ciptaan yang mulia tentu kita tidak mau disebut bebal, namun dalam praktik kehidupan sehari-hari, sadar atau tidak, kita seringkali berlaku seperti orang yang bebal. 
Tanda-tanda kebobrokan manusia disebutkan dengan jelas yaitu :
-           Orang bebal yang dalam hatinya mengatakan "Tidak ada Allah" (ay.2a).
-           Busuk dan jijik kecurangan mereka, tidak ada yang berbuat baik (ay.2b).
-          Tidak ada yang berakal budi dan mencari Allah (ay.3).
-          Semuanya menyimpang, bejat dan tidak ada seorangpun yang berbuat baik (ay.4).
-           Melakukan kejahatan dan tidak berseru kepada Allah (ay.5).
Tanda-tanda kebobrokan manusia yang diungkap Pemazmur di atas, menegaskan pentingnya akal budi yang didasarkan pada sikap mencari Allah. Pemazmur menjunjung tinggi akal budi manusia yang mengakui bahwa Allah ada dan senantiasa mau mencari Allah. Karena bila tidak demikian, maka orang tersebut akan menjadi orang bebal yang tidak mengakui adanya Allah dan hidup menurut kata hati dan nafsu yang tidak terkendali sehingga menghasilkan perilaku yang curang, menyimpang dari kebenaran dan tidak dapat berbuat baik serta melakukan kejahatan.
Istilah orang bebal itu sendiri menunjuk kepada manusia yang tidak bisa berpikir seperti manusia. Itu sebabnya ia tidak mencari Allah.  Mengapa manusia tidak mencari Allah? Secara umum penyebab utamanya adalah kejatuhan manusia ke dalam dosa. Memang, pada mulanya manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah dan hal itu berarti ia mampu berpikir, merasa dan menilai dengan benar. Ia bukan hanya mampu berelasi dengan Allah, tetapi ia tahu, merasakan dan mengalami relasi tersebut. Tetapi sebagaimana dicatat dalam Kejadian 2:17 dan 3:1-7, manusia memilih memakai kemampuan yang Allah berikan itu untuk menentang Allah. Manusia jatuh di dalam dosa karena melawan Allah. Sejak saat itu pikiran, perasaan dan kehendak manusia menjadi rusak. Oleh dunia ini kemudian berkembang paham Atheis atau Atheisme.
Hal lain yang penting kita waspadai adalah, bahwa seorang percaya bisa bersikap sebagai seorang Atheis praktis. Memang ia tidak menyangkali bahwa Allah ada, tetapi di dalam hidupnya ia tidak mencari Allah, ia tidak bertanya kepada Allah atas keputusan-keputusan yang akan diambilnya. Rasul Paulus dalam Roma 7:14 menjelaskan bahwa hal itu terjadi karena ”kita bersifat daging”. Pernyataan Paulus ini diungkapnya setelah ia menjadi orang percaya. Dengan demikian, sekali lagi penting bagi kita bersikap waspada terhadap keinginan daging yang membuat kita bersikap seperti seorang atheis praktis.
Mazmur ini juga hendak menuntun umat yang merasa tertindas oleh penjahat untuk mengingat karya Allah bagi umat-Nya, sehingga berdoa untuk keselamatan. Karena umat Allah perlu diselamatkan dari ancaman orang jahat, Mazmur ini juga dapat berfungsi seperti nubuatan, sebagai peringatan keras bahwa cara hidup mereka jijik dan nasib mereka buruk. Orang-orang yang bobrok ini pasti akan ditolak dan dipermalukan Allah (ay.6). Sebaliknya Pemazmur yakin bahwa Allah akan datang menyelamatkan dan memulihkan umat yang mau sadar dan berbalik kepada-Nya (ay.7).

Refleksi Guru Sekolah Minggu (GSM)
            Sebagai manusia yang lemah tentu gampang terpengaruh untuk melakukan dosa atau bahkan menjadi orang yang bebal. Firman ini mengingatkan kita bahwa Tuhan tidak menyukai hal yang demikian. Walau pada hakikatnya manusia sudah berdosa tetapi kematian dan penebusan Yesus bagi kita menjadikan kita murni kembali. Jagalah kekudusan itu dengan berusaha menjaga diri menjadi orang-orang yang hidup kudus dan tak bercacat.

Refleksi Anak Sekolah Minggu

            Berdosa atau berbuat kesalahan tidak hanya melalui sikap kita tetapi bisa juga melalui perkataan kita yang mengucapkan kata-kata bohong, tidak benar, kata-kata kutukan dll. Tuhan sudah menghapus dosa-dosa kita, maka untuk membalas kebaikan Tuhan itu, marilah kita berusaha hidup dengan baik di dalam perkataan dan juga sikap kita. ASM juga harus mensyukuri kebaikan Tuhan mau menerima dan mengampuni orang yang tidak taat padaNya, belajar dari itu, kita pun haruslah berani untuk memaafkan kesalahan teman kita.
Belajarlah untuk hidup dengan benar, penuh ketaatan sebab Tuhan pada akhirnya akan memberi hukuman/ganjaran pada anak-anak yang jahat. Dan memberi hadiah keselamatan bagi anak-anak yang menjaga diri untuk tidak melakukan yang Tuhan tidak sukai.

Ayat Hafalan/Kabar Baik Minggu Ini
“karena semua orang telah berbuat Dosa dan telah kehilangan kemulian Allah” (Roma 3:23)


Pembelajaran Kelas Matius (3-6 tahun)
Tujuan supaya anak dapat:
1.         Mengucapkan tema
2.         Menyebutkan persamaan berdosa
3.         Menyebutkan contoh perbuatan dosa

Metode Pembelajaran:  Cerita

Langkah Pembelajaran :
1.         Berdoa dipimpin oleh GSM
2.         Baca teks Alkitab :
-          GSM dan ASM membaca secara bergantian
-          Setelah itu sama-sama menyebutkan tema
-          Jelaskan apa arti berdosa dan sinonim dari berdosa.
-          GSM menceritakan dosa pertama yang dilakukan manusia (Adam dan Hawa) yang menjadi permulaan munculnya dosa atau kejahatan baru di muka bumi.
-          Tegaskan bahwa Tuhan tidak suka pada anak yang melakukan  sikap jahat
-          Minta anak menyebutkan contoh perbuatan yang tidak baik (dosa) dalam ruang lingkup anak-anak.
3.         Aktivitas : Mencoret perbuatan dosa. Mintalah ASM untuk mencoret perbuatan-perbuatan yang termasuk dalam perbuatan dosa. Dengan demikian tentu mereka sudah mengetahui terlebih mana yang termasuk dalam dosa dan mana yang tidak.   
4.         Berdoa Penutup (bisa diucapkan bersama-sama)

Alat Peraga:  Coretlah perbuatan yang termasuk dalam dosa (tidak baik)
Rajin  Menabung
Kasar
Sukacita
Berdoa
Malas
Jujur
Menolong Teman
Ribut
Mengejek
Bolos
Bernyanyi
Saat Teduh
Berdiakonia
Patuh
Semangat
Mencuri
Tertib
Membenci
Marah
Disiplin
Melawan
Mengganggu
Memaafkan
Boros
Hormat
Taat
Curiga
Berbagi
Bersyukur
Berbohong

Pembelajaran kelas Markus (7-9 Tahun)
Tujuan supaya anak dapat:
1.         Menyebutkan keberdosaan manusia di teks
2.         Mendaftarkan contoh perbuatan manusia berdosa
3.         Menyatakan tekad untuk tidak berbuat dosa melalui nyanyian

Metode Pembelajaran: Cerita

Langkah Pembelajaran:                             
1.         Berdoa dipimpin oleh GSM
2.         Baca teks Alkitab :
-   GSM membacakan atau ASM membaca bergiliran (dipilih berdasarkan kondisi)
-   GSM menceritakan asal muasal dosa dan pelaku dosa
-   Karena dosa yang dilakukan mempunyai efek dalam kehidupan manusia dan hubungannya dengan Tuhan
-   Jelaskan keberdosaan dari nats bacaan dan mengapa disebut dosa
-   Manusia sering melakukan dosa, sebutkan contoh-contohnya.
-   GSM memberi kesempatan bagi ASM mencari cara yang bisa dilakukan untuk menghindari dosa.
-   Dosa punya konsekuensi yaitu dibenci Allah dan dihukum. Jauhilah dosa.
-   Ajak ASM untuk menyatakan tekad semasa hidupnya akan melakukan yang baik dan yang Tuhan senangi.
3.         Aktivitas: Mengelompokkan perbuatan dosa. Dalam aktivitas ASM ini, mintalah anak mendaftarkan perbuatan dosa, dengan mengenal dosa itu, mereka akan berusaha untuk tidak melakukannya.
4.         Berdoa Penutup (dipimpin oleh GSM)

Alat Peraga:  Daftarkan manakah perbuatan dosa dari tabel ini

Daftar perbuatan-perbuatan Manusia
Yang termasuk dalam perbuatan Dosa
§  Menaati perintah orang tua.
§  Selalu menagih uang kepada teman.
§  Selalu menghormati orang tua.
§  Membantu pekerjaan orang tua.
§  Selalu mengusili teman.
§  Membentuk suatu geng.
§  Membantu adik dalam mengerjakan tugas.
§  Selalu membully teman.
§  Mencoret coret bangku. 
§  Makan pada saat jam pelajaran.
§  Menuju kantin pada saat jam pelajaran.
§  Tidak menyusahkan orang tua.
§  Berusaha untuk membuat orang tua bahagia.
§  Selalu mencontoh hasil PR teman.
§  Sayang kepada adik.
§  Menjaga nama baik keluarga.
§  Membantu tetangga yang sedang dilanda musibah.
§  Menjenguk tetangga apabila sedang sakit
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Pembelajaran Kelas Lukas (10-15 tahun)
Tujuan supaya anak dapat:
1.        Menyebutkan keberdosaan manusia di teks
2.         Mendaftarkan contoh perbuatan manusia berdosa
3.         Menyatakan tekad untuk tidak berbuat dosa melalui nyanyian

Metode Pembelajaran: Cerita

Langkah Pembelajaran:
1.      Berdoa dipimpin oleh GSM
2.         Baca teks Alkitab :
-   GSM membacakan atau ASM membaca bergiliran (dipilih berdasarkan kondisi)
-   GSM menceritakan asal muasal dosa dan pelaku dosa
-   Karena dosa yang dilakukan mempunyai efek dalam kehidupan manusia dan hubungannya dengan Tuhan
-   Jelaskan keberdosaan dari nats bacaan
-   Diskusikan mengapa satu tindakan disebut dosa
-   Manusia sering melakukan dosa, sebutkan contoh-contohnya.
-   GSM memberi kesempatan bagi ASM mencari cara yang bisa dilakukan untuk menghindari dosa.
-   Dosa punya konsekuensi yaitu dibenci Allah dan dihukum. Jauhilah dosa.
-   Ajak ASM untuk menyatakan tekad semasa hidupnya akan melakukan yang baik dan yang Tuhan senangi.
3.      Aktivitas : Menjawab pertanyaan
Bagilah ASM menjadi 3 kelompok (atur sesuai jumlah ASM, bisa lebih). Kemudian minta mereka untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini. Setelah itu minta utusan anak untuk mempresentasikannya di depan ASM.
Adapun pertanyaan-pertanyaannya adalah:
1.      Apakah arti dosa?
2.      Tuliskanlah perbuatan-perbuatan dosa!
3.      Jika ada temanmu yang melakukan kesalahan, apakah yang kamu lakukan?
4.      Apa-apa saja yang bisa kita lakukan agar tidak melakukan dosa?
4.      Berdoa Penutup (dipimpin oleh GSM)

Alat Peraga:-

Lagu Pendukung:
1.      Yesus cinta semua anak
2.      Kita satu dalam kasih









Allah Adil
Minggu, 27  Januari  2019
Bahan Alkitab: Roma 1:18-22

Penjelasan Nas
Kitab Roma penuh dengan doktrin dan salah satu doktrin yang Paulus uraikan di dalam kitab ini adalah doktrin tentang dosa. Paulus memaparkan bahwa dosa adalah pelanggaran terhadap kesucian Allah. Dan setiap manusia telah terlibat di dalam pelanggaran itu karena semua orang telah jatuh kedalam dosa baik orang Yahudi yang merasa dirinya umat pilihan Allah dengan hukum Tauratnya dan perjanjian sunat maupun orang bukan Yahudi dengan agama kafirnya. Dosa yang diungkapkan oleh Paulus yang telah dilakukan oleh orang-orang bukan Yahudi dirinci antara lain: Kefasikan dan kelaliman.
Istilah kefasikan terletak pada keberadaan hati manusia yang menentang Allah sedangkan istilah kelaliman diartikan pada pelanggaran pada kelakuan manusia yang tidak sesuai dengan firman Allah. Dengan demikian manusia dengan sadar telah memberontak kepada Allah dan menjadi musuh Allah. Dan lebih jauh Paulus menjelaskan tindakan dosa yang dilakukan oleh manusia yaitu menindas kebenaran dengan kelaliman. Ungkapan ini menunjuk kepada tindakan sesat dari manusia di hadapan Allah. Karena memang manusia yang berdosa tidak tahan menghadapi kebenaran. Hal itu terlihat dari perilaku manusia yang ada di dalam dunia ini. Segala perbuatan mereka adalah kegelapan dan hidup dalam kegelapan.
Allah yang adil, ya inilah salah satu dari sikap Allah. Bertindak penuh kasih. Di dalam kasihNya ada keadilan. Memberi berkat tetapi juga memberi hukuman dan pengadilan. Allah tidak akan pernah berdiam diri terhadap dosa manusia baik itu dosa yang dilakukan oleh orang bukan Yahudi maupun orang Yahudi. Sebagaimana diungkapkan dalam Roma 6:23 yang berkata: “Sebab upah dosa ialah maut;” Jadi, setiap dosa akan mendapatkan konsekuensinya dan dalam suratnya ini Paulus memaparkan bahwa konsekuensi dosa itu adalah murka Allah. “Itu adalah kemarahan pribadi dan reaksi Allah yang tetap terhadap segala dosa yang dibangkitkan oleh kelakuan jahat orang-orang dan bangsa-bangsa dan oleh ketidaksetiaan umat Allah.”
Firman Allah berkata: “Sebab murka Allah nyata dari sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman.” (Rm 1:18). Kata nyata atau dinyatakan memiliki bentuk waktu kini yang menunjuk suatu tindakan aktif dari Allah yang sedang berlangsung. Dalam hal ini Allah melaksanakan murkanya atas dosa yang telah dilakukan oleh manusia. Dan kata sorga menunjuk kepada asal dari murka itu yaitu dari Allah sendiri yang menunjukkan bahwa murka itu sunguh-sungguh berasal dari Allah sendiri. Dengan demikian murka Allah yang tak dapat dielakkan terjadi dalam kehidupan manusia. “Murka Allah adalah tanggapan-Nya yang layak dan benar terhadap dosa manusia.

Refleksi Guru Sekolah Minggu (GSM)
Kakak abang GSM, banyak orang memiliki pemikiran yang salah tentang memuliakan Tuhan yang diidentikkan dengan musik dan lagu serta yang bersangkut paut dengan gereja. Memang hal itu tidaklah salah, tetapi memuliakan Tuhan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu serta liturgi gereja. Lebih dari pada itu memuliakan Tuhan adalah melalui sikap dan perilaku yang mempermuliakan Allah dalam kehidupan kita yang tidak melakukan kelaliman dan kefasikan.
Dengan demikian di manapun kita berada dan apapun yang kita lakukan dalam kehidupan kita di dunia ini berusahalah untuk melakukan yang berkenan pada Tuhan salah satunya adalah melakukan pelayanan yang adil kepada setiap ASM. Ingatlah  pada waktuNya, Dia akan melakukan penghakiman dan penghukuman bagi orang-orang  yang menyebabkan murka Allah.

Refleksi Anak Sekolah Minggu
Melalui nats ini, ASM harus mengetahui bahwa kebaikan Allah dan kasihNya kepada manusia tidak sebatas memberikan berkat-berkat tetapi Allah juga memberikan hukuman kepada anak-anakNya yang hidup tidak benar. Sebagaimana orang tua kita yang menghukum atau memberi ganjaran jika kita melakukan kesalahan atau melanggar aturan yang telah ditetapkan semua itu bukan karena orangtua membenci dan tidak mengasihi melainkan merupakan wujud kasih dan keadilan.
Setelah kita mengetahui bahwa Allah adalah adil. Maka dalam kehidupan kita, tentu perlu meneladani Yesus. Di dalam bersikap kepada teman perlu berkeadilan, dalam mengasihi, membantu orang lain harus juga adil, dengan tidak membeda-bedakan satu sama lain.

Ayat Hafalan/Kabar Baik Minggu Ini
Tetapi engkau hai manusia Allah, jauilah semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan. (1 timotius 6:11)


Pembelajaran Kelas Matius (3-6 tahun)
Tujuan supaya anak dapat:
1.            Menyebutkan tema
2.            Mengikuti ucapan guru menyebutkan keadilan Allah di teks
3.            Merespon keadilan Allah melalui nyanyian

Metode Pembelajaran:  Cerita

Langkah Pembelajaran :
1.            Berdoa dipimpin oleh GSM
2.            Baca teks Alkitab :
  GSM dan ASM membaca bergantian (atur sesuai kondisi)
-          Minta ASM untuk menyebutkan tema
-          Jelaskan apa pengertian adil
-          Berikan contoh-contoh sikap adil
-          Ajak anak untuk melakukan sikap adil sejak kecil. Misalnya dalam hal berteman yang tidak memilih-milih.
-          Beritahukan juga apa efek jika kita tidak adil
3.            Aktivitas: mencari perbedaan gambar. Dalam hal ini GSM mencari bahan untuk aktifitas anak. Dan jelaskan gunanya adalah agar ASM jeli melihat sesuatu hal.
4.            Berdoa Penutup (dipimpin oleh GSM)

Alat Peraga:
1.     Gambar timbangan

Pembelajaran kelas Markus (7-9 Tahun)
Tujuan supaya anak dapat:
1.      Menyebutkan arti adil
2.      Menyebutkan keadilan Allah dalam teks
3.      Merespon keadilan Allah melalui nyanyian

Metode Pembelajaran: Cerita

Langkah Pembelajaran:                             
1.              Berdoa dipimpin oleh GSM
2.               Baca teks Alkitab :
-                   Dalam membaca ayat Alkitab dipilih berdasarkan kondisi
-                   Minta pendapat anak, apa yang mereka mengerti tentang keadilan.
-                   Jelaskan bahwa Allah adalah seorang yang adil dalam melakukan perbuatanNya kepada manusia. Dalam memberi berkat dan dalam menghukum orang berdosa.
-                   Minta ASM untuk memberi pengertian mereka tentang Allah yang adil
-                   Lalu bagaimana sikap adil dalam kehidupan manusia
-                   Berikan contoh-contoh sikap adil
3.               Aktivitas: mencari perbedaan gambar. Dalam hal ini GSM mencari bahan untuk aktifitas anak. Dan jelaskan gunanya adalah agar ASM jeli melihat sesuatu hal.
4.               Berdoa Penutup (dipimpin oleh GSM)

Alat Peraga:
1.     Gambar timbangan

Pembelajaran Kelas Lukas (10-15 tahun)
Tujuan supaya anak dapat:
1.         Menjelaskan arti keadilan sesuai teks
2.         Menceritakan pengalaman tentang keadilan Allah
3.         Merespon keadilan Allah melalui nyanyian

Metode Pembelajaran: Cerita

Langkah Pembelajaran:
1.            Berdoa dipimpin oleh GSM
2.            Baca teks Alkitab :
-                   Dalam membaca ayat Alkitab dipilih berdasarkan kondisi (Responsoria atau hanya GSM)
-                   Minta pendapat anak, apa yang mereka mengerti tentang keadilan.
-                   Apa yang mereka pahami tentang hubungan keadilan dengan timbangan.
-                   Jelaskan bahwa Allah adalah seorang yang adil dalam melakukan perbuatanNya kepada manusia. Dalam memberi berkat dan dalam menghukum orang berdosa.
-                   Minta ASM untuk memberi pengertian mereka tentang Allah yang adil
-                   Lalu bagaimana sikap adil dalam kehidupan manusia
-                   Berikan contoh-contoh sikap adil
-                   Diakhir pelajaran mintalah ASM untuk  merespon keadilan Allah melalui nyanyian.
3.            Aktivitas : Menterjemahkan  kata sandi
4.            Berdoa Penutup (dipimpin oleh GSM)

Alat Peraga:
-          Gambar Timbangan

Lagu Pendukung:
1.         Hati hati gunakan tanganmu
2.         Mata Tuhan melihat


Hasil gambar untuk gambar timbangan