Sabtu, 24 April 2021

LAPORAN VIKAR GKPI TAHAP KEDUA GRACE-GKPI JK Jambi Kota

 


I.         PENDAHULUAN

Puji syukur patut penulis ucapkan kepada Yesus Kristus Gembala yang baik, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan dan menyelesaikan  pelayanan sebagai vikar di GKPI Jemaat Khusus Jambi kota. Ada banyak hal yang penulis boleh alami selama menjalani masa vikar yang kedua ini, tentunya untuk semakin memperlengkapi penulis dalam persiapan penatalayanan sebagai pelayanan di GKPI.  

            Pada kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan terimakasih kepada:

1.      Pimpinan Sinode GKPI:  bapak Bishop: Pdt. O. Pasaribu M,Th dan juga kepada bapak Sekjen: Pdt. R. Hutabarat M.Th

2.      Bapak Pdt. Hasintongan Gurning M. Min selaku pendeta GKPI JK Jambi Kota, sekaligus sebagai pembimbing penulis yang telah banyak memberikan masukan, berbagi  pengetahuan, pengalaman pelayanan dan semangat bagi penulis.

3.      Selanjutnya kepada Pengurus Harian Jemaat (PHJ), para penatua, calon penatua, majelis GKPI JK Jambi Kota yang telah memberikan dukungan kepada penulis.

4.      Dan tidak lupa kepada seluruh jemaat GKPI JK Jambi Kota yang selama ± 1 tahun ini dapat merasakan kebersamaan bersama mereka.

 

Sesuai dengan PRT GKPI Pasal 84 ayat 1 bahwa seseorang dapat diterima dan ditahbiskan menjadi pendeta GKPI jika telah menjalankan dan menyelesaikan masa vikariat. Adapun masa vikariat adalah:

- Masa untuk belajar mengenal tugas-tugas pelayanan pendeta

- Mempersiapkan dan melatih diri untuk menjadi pelayan

- Membantu pendeta resort maupun majelis melaksanakan pelayanan.

 

Pada kesempatan ini penulis akan melaporkan kegiatan pelayanan selama mengikuti masa vikariat yang kedua, yang telah penulis laksanakan mulai tanggal 07 April 2016 s/d 26 Februari 2017.

 

 

 

 

 

 

II.      STATUS PENEMPATAN/ PELAYANAN SEBAGAI VIKAR

Penempatan vikar di GKPI Jemaat Khusus Jambi Kota, Wilayah VIII, Sumbagsel, didasarkan pada SK Pimpinan Sinode No.255/P.12/II/2016, yang ditetapkan di Pematang Siantar pada tanggal 26 Februari 2016. Dan aktif melayani di jemaat ini mulai tanggal 07 April 2016 di bawah bimbingan bapak Pdt. Hasintongan Gurning M. Min selaku pendeta resort. Sebagai vikar yang ditempatkan di Jemaat khusus tentunya tidak melaksanakan tugas sebagai PLT Guru Jemaat maupun sebagai koordinator pelayanan. Status penulis aktif sebagai pelayan yang sedang  belajar mengenal tugas pelayanan pendeta, mempersiapkan diri membantu pendeta maupun majelis melaksanakan pelayanan.

 

III.   GAMBARAN UMUM GKPI JEMAAT KHUSUS JAMBI KOTA

3.1.       Letak Geografis

GKPI Jemaat Khusus Jambi Kota terletak di kota Jambi. Kota Jambi merupakan ibukota dari provinsi Jambi. Jambi terletak di pesisir Timur di bagian tengah pulau Sumatra. Sebelah Utara berbatasan dengan provinsi Riau, sebelah Timur dengan Laut Cina Selatan provinsi kepulauan Riau, sebelah Selatan berbatasan dengan provinsi Sumatra Selatan dan sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Sumatra Barat. Semboyan kota Jambi adalah tanah pilih Pesako Betuah yang secara filosofi mengandung pengertian bahwa Kota Jambi sebagai pusat pemerintahan kota sekaligus sebagai pusat sosial, ekonomi, kebudayaan, dan berpegang teguh pada nilai-nilai adat istiadat dan hukum serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. Letak GKPI JK Jambi Kota boleh dikatakan stategis sebab terletak di Jambi Kota yang mudah dijangkau dengan transportasi umum maupun pribadi. GKPI JK Jambi Kota beralamat di Jln. Abd. Rahman Saleh No. 9 Palmerah Lama, Jambi. Gereja tepat di pinggir jalan dan  bangunan gereja bisa terlihat oleh masyarakat yang lewat di jalan raya.  Gereja juga dikelilingi oleh rumah warga dan ruko.

 

3.2.       Statistik Jemaat

Berikut ini  merupakan data statistik GKPI JK Jambi Kota:

Jumlah anggota Jemaat:

Jumlah anggota Jemaat sampai Desember 2016                        =   385 KK  (1.477 jiwa)

Jemaat yang tambah tahun 2017 (sampai Februari 2017)           =      5  KK ( 20 jiwa)

Total jumlah Jemaat sampai Februari 2017                                =  390  KK (1497  jiwa)

Jadi jumlah jemaat yang ada dalam GKPI JK Jambi Kota adalah  390 KK dengan 1497  jiwa.

  1. Pelayan

a. Penatua aktif :  14 orang

b. Penatua non aktif        : 1 orang

b. Penatua Purnabakti   :  2 orang

c. Calon Penatua          :   3 Orang  

b. Vikar                         :  1 orang

  1. Majelis Jemaat              : 20  Orang

 

Adapun susunan PHJ dan anggota majelis GKPI Jemaat Khusus Jambi Kota adalah sebagai berikut:

PHJ

Pendeta                                    : Pdt. Hasintongan Gurning M. Min

Sekretaris                                 : Pnt. J. Gultom, S. Pd

Bendahara                                : Ir. Ani Asmina Simanjuntak

Kepala Seksi-seksi

Seksi Kerohanian                     : Pnt. Drs. T. Simorangkir

Seksi Pekabaran Injil                : D. H. S br. Hutagalung

Seksi Diakonia             : Rusdiana br. Lubis

Seksi Nyanyian/koor                : E. br. Simanjuntak SH

Seksi  Sekolah Minggu :  Kania Sari br. Hutabarat

Seksi Pra Remaja                     : Agustinus Lumban Batu, S. Hut

Seksi Pemuda                           : Amberto Hutahaean S. Pd

Seksi Perempuan                      : A br. Hutagalung

Seksi Pria                                 : A. Silaban

Seksi Lansia                             : Pnt. (em) L. br. Tumanggor

Seksi Kesehatan                       : drg. J. P. H. Manihuruk

Seksi Pendidikan                      : K. Simamora, S. Pd

Seksi Usaha dan Dana              : P. H. C. Simanjuntak, S. E

Seksi Pembangunan                 : R. Saragih, S.E

Pengawas Harta Benda : S. Sinaga, SE

                                                 D. Sitompul, SE

                                                 M. P. Sianipar  

 Penasehat                                : Pnt. (em) L. Mudakir

                                                  S. M. Hutagalung

                                                  Pnt. (em) O. Nainggolan

                                   

3.3.       Situasi  Ekonomi, Sosial Budaya Jemaat

Jemaat di GKPI JK Jambi Kota memiliki berbagai macam profesi; wiraswasta, pedagang, pesawit,  guru, polisi, bekerja di kantoran, karyawan PT, dll. Penulis melihat dari situasi ini, ekonomi jemaat dikategorikan dalam ekonomi menengah ke atas. Hal ini sangat berpengaruh pada partisipasi jemaat dalam memberikan persembahan maupun persembahan bulanan serta sumbangan untuk keperluan pelayanan dan kegiatan gereja.

Dalam hal sosial budaya, jemaat GKPI JK Jambi Kota adalah mayoritas suku Toba, ditambah suku Karo, Simalungun, Nias, Jawa dll. Dalam komunikasi sehari-hari jemaat lebih terbiasa memakai bahasa Indonesia.  Begitu juga dalam peribadahan GKPI JK Jambi Kota, baik itu ibadah Minggu, ibadah kategorial, kebaktian keluarga telah  memakai bahasa Indonesia.

 

IV.    KEGIATAN PELAYANAN DI GKPI JEMAAT KHUSUS JAMBI KOTA

Gereja mempunyai tiga tugas panggilan yaitu Marturia, Koinonia, dan Diakonia. Hal ini juga merupakan kewajiban GKPI untuk mencapai visi dan misi GKPI yakni sebagai persekutuan penyembahan dan persembahan. Adapun tugas panggilan gereja mencakup 3 bidang tersebut  dilakukan juga oleh vikar dalam masa pelayanan vikar pertama.

 

4.1.   Pelayanan Bidang Apostolat

Bidang ini mengemban tugas pemberitaan Firman Tuhan, menyelenggarakan peribadahan dan penegakan ajaran yang benar (Mat. 26:26, 28:18-20).

a.             Ibadah Minggu

Pelayanan kebaktian Minggu GKPI JK Jambi Kota masuk dua kali peribadahan.

Jam I :  pukul 07.30-09.00 WIB

Jam II: pukul 10.00-11.30 WIB.

Dalam pelayanan bidang apostolat vikar melakukan pelayanan yakni pembawa Firman.

 

b.             Ibadah Sekolah Minggu

Sama halnya dengan kebaktian Minggu bagi orang dewasa, Kebaktian Sekolah Minggu juga masuk dua kali setiap Minggunya.

Jam I :  pukul 07.30-09.00 WIB

Jam II: pukul 10.00-11.30 WIB.

Meski vikar tidak secara rutin ikut dalam pelayanan Sekolah Minggu, karena waktunya bersamaan dengan ibadah Minggu dewasa, namun dalam beberapa kesempatan vikar turut dalam pelayanan SM yakni membawakan cerita anak.

 

c.              Kebaktian Keluarga

Kebaktian Keluarga jemaat GKPI JK Jambi Kota dilaksanakan dua kali dalam seminggu yakni hari Selasa malam dan Rabu malam. Tempat pelaksanaanya adalah rumah jemaat secara bergiliran sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Vikar melayani sebagai pembawa Firman, memimpin pujian dan juga pendoa syafaat.

 

d.             Ibadah/PA Kategorial 

Adapun kegiatan kategorial yang ada di GKPI JK Jambi Kota yaitu Sie.Perempuan, Sie. Remaja (Tunas Muda), sie. Pemuda  dan Sie. Pria. Sie. Lansia.

No

Nama Kategorial

Jadwal ibadah rutin

1

Ibadah Sie. Perempuan

Jumat, pukul. 16.00 WIB

2

Ibadah Sie. Remaja (Tunas Muda)

Minggu, pukul 15.00 WIB

3

Ibadah PP

Sabtu, Pukul 19.00 WIB

4

Ibadah Sie. Pria

Sabtu, Pukul 20.00 WIB

5

Ibadah Lansia (1x sebulan)

Rabu, pukul 09.00 WIB

 

Dan setiap kategorial melakukan PA sekali dalam 1 bulan yaitu di Minggu terakhir. Vikar melayani sebagai pembawa ibadah dan PA (kecuali pada ibadah sie. Pria karena waktunya bersamaan ibadah dan latihan koor PP) dengan dengan bahan yang dikembangkan dari panduan yang ada pada Almanak GKPI. Sehabis ibadah dilanjutkan dengan latihan koor untuk dipersembahkan dalam ibadah Minggu.

 

e.      Selain dari pelayanan Minggu dan kategorial di atas, vikar juga membantu melayani Pendeta dalam kebaktian  di rumah duka ketika ada jemaat yang meninggal dunia.  

f.          Bersama dan membantu pendeta dalam ibadah memasuki rumah baru jemaat.

g.        Vikar juga terlibat dalam undangan kegiatan Natal sekolah (PAUD, SD, SMP, SMA, Kampus), serta melayani dalam ibadah Bona Taon ( marga atau parsahutaon).

 

h.              Sermon

Sermon pelayan merupakan wadah pembelajaran bagi pelayan tentang Firman yang akan dibawakan dalam ibadah Minggu maupun kebaktian keluarga. Sermon disertai dengan buku panduan Khotbah Sekber UEM (sermon pelayan) dan buku Ajarlah mereka (sermon GSM) yang dibagikan kepada seluruh pelayan. Dalam sermon ada sesi Tanya jawab dan diskusi. Dan terakhir ditambah dan disimpulkan oleh bapak pendeta. Sermon ini memberikan banyak sekali masukan dan pembelajaran. Dengan adanya diskusi memacu vikar untuk semakin rajin membaca buku dan belajar. Dalam pelayanan ini vikar mengikuti 2 kali sermon dalam seminggu. Pertama sermon Guru Sekolah Minggu setiap hari Kamis, pukul. 19.00 WIB. Dan kedua: Sermon Penatua/pelayan setiap Jumat malam pukul 18.00 WIB yang bertempat di Konsistori GKPI JK Jambi Kota.

 

4.2.   Pelayanan Bidang Pastorat

Bidang pastorat ini merupakan pelayanan yang melaksanakan pelayanan pengajaran dan pendidikan di dalam Firman Allah. Adapun pelayanan di bidang ini yang sudah vikar lakukan atau ikuti adalah:

a.        Mengajar Katekisasi Sidi: vikar melakukan pengajaran dengan bahan dari buku Katekisasi sidi yang dikeluarkan oleh Kantor Sinode GKPI.

 

b.    Pengajaran dan pendidikan kepada orang tua baptis: Vikar belajar dan ikut serta ketika Pendeta melakukan pengajaran kepada orang tua yang akan membawa anak-anaknya untuk dibaptis sehingga orang tua setiap anak boleh mengerti dasar orang tua harus membawa putra-putrinya untuk dibaptis.

 

4.3.   Pelayanan Bidang Diakonat

a.        Kunjungan Kasih kepada orang Sakit:

Dalam pelayanan kunjungan kepada orang sakit yang dilakukan setiap hari Senin, Pendeta, vikar dan penatua wijk akan dibagi ke tempat yang berbeda untuk memaksimalkan jemaat yang akan dikunjungi. Vikar bersama penatua wijk melakukan kunjungan kasih kepada jemaat yang sakit (membesuk) baik dirawat di rumah ataupun di Rumah Sakit. Vikar memimpin dan mendoakan jemaat.

 

 

 

b.        Kunjungan Kasih kepada orang yang berduka:

Pendeta, vikar bersama penatua dan majelis melakukan kunjungan kasih kepada jemaat yang berduka. Baik ketika jemaat meninggal dunia, gereja hadir untuk melakukan ibadah di rumah duka, begitu juga setelah penguburan, gereja melakukan ibadah penghiburan.

 

c.         Kunjungan ke Panti Asuhan: Vikar juga turut serta dalam melakukan kunjungan  dan pelayanan sebagai pemimpin ibadah dan pujian ke Panti Asuhan atau kepada anak yatim piatu bersama dengan Sei. Perempuan GKPI JK Jambi Kota.

 

V.       TANTANGAN DALAM PELAYANAN

Dalam proses pelayanan selama ± 1 tahun ini di GKPI JK Jambi Kota ada beberapa tantangan/ kendala yang dihadapi vikar, antara lain adalah sebagai berikut:

a.                  Sebagai pelayan yang melayani di wilayah Kota Jambi yang jemaatnya bertempat tinggal tersebar di berbagai daerah di kota Jambi, tentu tidak terjangkau jika dilayani dengan berjalan kaki namun harus ditempuh dengan sepeda motor atau mobil. Demi kelancaran pelayanan, GKPI JK Jambi Kota menyediakan mobil dinas untuk pendeta dan motor dinas untuk vikar. Namun yang menjadi tantangan bagi penulis adalah belum adanya SIM (Surat Izin Mengemudi), bahkan disatu kesempatan harus terkena razia gabungan. Maka untuk menangani tantangan ini penulis harus terlebih dahulu mengurus SIM guna kelengkapan dalam pelayanan kedepannya.

b.                  Sebagai calon pemimpin di gereja tentunya harus mempersiapkan diri dalam menjalin hubungan yang baik dengan pemerintah setempat (RT/RW, gubernur, Walikota dll). Hal inilah yang penulis rasakan melayani di GKPI JK Jambi Kota, gereja yang sedang dalam proses pengurusan surat izin membangun ke KESBAGPOL JAMBI. Penulis pernah diutus untuk menghadiri rapat para pendeta di wilayah Jambi menggantikan pendeta yang sedang dalam pelayanan pernikahan jemaat untuk membicarakan dan berdiskusi syarat untuk mendapatkan izin bangunan. Penulis merasa harus membenahi diri untuk menjalin komunikasi dengan pemerintahan agar mampu mengetahui bagaimana tahap kordinasi ketika suatu saat penulis ditempatkan di gereja yang juga belum memiliki surat izin membangun.

 

 

 

VI.    PENUTUP

Setelah saya  menjalani masa vikariat yang kedua ini, saya semakin mengetahui dan bergumul banyak hal yang belum saya tahu dan perlu untuk dipelajari, terkait seorang pelayan dan pelayanannya. Saya menyadari bahwa spritualitas, mental dan dedikasi yang tangguh juga sangat dibutuhkan seorang pelayan untuk mampu menghadapi situasi dan kondisi yang beraneka ragam. Pelajaran yang sangat penting juga, bahwa tidaklah mungkin seorang pendeta bisa memimpin jemaat yang begitu beragam dengan kemampuan di akal saja, tetapi harus didukung dengan hidup rohani yang baik.

Demikianlah laporan pelayanan ini penulis susun sesuai dengan yang sebenarnya dan kiranya dapat diterima oleh Pimpinan Sinode GKPI sebagai bagian pertanggungjawaban pelayanan penulis sebagai vikar di GKPI untuk tahun yang kedua ini di GKPI JK Jambi Kota. Dan dalam hal ini, penulis sendiri menyadari dan merasakan akan keterbatasan yang penulis miliki, maka dengan ini penulis memohon maaf atas ketidaksempurnaan tentang isi dari laporan pelayanan ini, agar kiranya dapat dimaklumi. Akhir kata penulis ucapkan terimakasih dan kiranya Tuhan Yesus memberkati kita di setiap pelayanan dan kehidupan kita sehari-hari.

                                                                               Jambi, 20 Februari 2017

 

 

Diketahui Oleh:

Pendeta

 

 

Disusun oleh:

Vikar

Pdt. Hasintongan Gurning, M. Min

Vik. Grace Patricia Samosir S.Th

 

 

 

LAPORAN VIKAR GKPI TAHAP PERTAMA GRACE-GKPI Anugerah Kabil, BATAM

 


I.         PENDAHULUAN

Puji syukur patut penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan pelayanan sebagai vikar di GKPI Jemaat Khusus Letare Bengkong yang berkedudukan di Pos Kebaktian Punggur (kini GKPI Jemaat Persiapan Anugerah Kabil).

            Pada kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan terimakasih kepada:

1.      Bapak Pdt. J. Situmorang S.Th selaku Pendeta GKPI JK Letare Bengkong sekaligus sebagai pembimbing penulis yang telah banyak memberikan masukan, pengetahuan dan semangat bagi penulis.

2.      Pengurus Harian Jemaat (PHJ) dan para penatua GKPI JK Letare Bengkong dan GKPI JP Anugerah Kabil telah memberikan dukungan moral kepada penulis.

3.      Seluruh jemaat GKPI JK Letare Bengkong dan jemaat GKPI JP Anugerah Kabil.

Sesuai dengan PRT GKPI Pasal 84 ayat 1 bahwa seseorang dapat diterima dan ditahbiskan menjadi pendeta jika telah menjalankan dan menyelesaikan masa vikariat. Adapun masa vikariat adalah:

-masa untuk belajar mengenal tugas-tugas pelayanan pendeta

mempersiapkan dan melatih diri untuk menjadi pelayan

-membantu pendeta resort maupun majelis melaksanakan pelayanan.

Pada kesempatan ini saya akan melaporkan kegiatan selama mengikuti masa vikar yang pertama yang telah saya laksanakan sejak tanggal 01 Maret 2015 s/d 20 Maret 2016.

 

II.      STATUS PENEMPATAN/ PELAYANAN SEBAGAI VIKAR

Penempatan vikar di Pos Kebaktian Punggur (kini GKPI JP Anugerah Kabil) Wilayah Kepulauan Riau, didasarkan pada SK Pimpinan Sinode No. 128/P.12/II/2015, yang ditetapkan pada tanggal 17 Februari 2015. Dan aktif melayani di jemaat ini mulai tanggal 02 Maret 2015 di bawah bimbingan bapak Pdt. J. Situmorang, S.Th selaku pendeta resort.

Seiring berjalannya waktu, untuk meningkatan pelayanan dengan melihat kondisi  bahwa Pos Kebaktian Punggur sudah memenuhi syarat menjadi Jemaat persiapan maka diadakan rapat dan penjelasan oleh bapak Pendeta J. Situmorang beserta Bapak Pnt. TZ. Aritonang selaku Koordinator Seksi Pekabaran Injil GKPI JK Letare Bengkong kepada jemaat PK Punggur maka ada kesepakatan bahwa Pos Kebaktian Punggur berubah status menjadi Jemaat Persiapan Anugerah Kabil yang mulai bergabung di GKPI sejak tanggal 14 Juni 2015 ditetapkan oleh bapak Pdt.J. Situmorang sekaligus pelantikan pengurus jemaat yakni PHJ dan Majelisnya. Sesuai kebijakan dan keputusan pimpinan sinode, maka Vikaris ditugaskan untuk melayani berkedudukan di GKPI Jemaat Persiapan Anugerah Kabil sejak tanggal 01 Juni 2015  hingga 20 Maret 2016. Namun Vikaris juga tetap ikut mengambil bagian pelayanan di GKPI JK Letare Bengkong  dan GKPI Pos Kebaktian Batam Centre.

 

III.   GAMBARAN UMUM GKPI JP. ANUGERAH KABIL

3.1.       Letak Geografis

GKPI Jemaat Persiapan Anugerah Kabil beralamat di Kav. Bukit Pelita RT 05/RW 20 Punggur, Kelurahan Kabil Kecamatan Nongsa  ini dikelilingi oleh rumah-rumah penduduk dan rumah untuk pelayan Tuhan (vikar) tepat berada di dalam konsistori dengan sebuah kamar. Jarak antara GKPI Jemaat Persiapan Anugerah Kabil ke GKPI JK Letare Bengkong ±  70  km. 

 

3.2.       Statistik Jemaat

Berikut ini adalah merupakan data statistik GKPI Jemaat Persiapan Anugerah Kabil:

  1. Jumlah anggota Jemaat

Jumlah anggota Jemaat sampai Desember 2014                         =     29 KK (118 jiwa)

Jemaat yang tambah tahun 2015                                                =       5 KK (18 jiwa)

Total Jemaat sampai  Desember  2015                                      =     34 KK (136 Jiwa)

Jemaat yang tambah tahun 2016 (sampai Maret 2016)  =       1 KK (5 jiwa)

Total jumlah Jemaat sampai Maret 2016                                   =      35 KK (141 jiwa)

Jadi jumlah jemaat yang ada dalam GKPI Jemaat Persiapan Anugerah Kabil adalah  35 KK dengan 141 jiwa.

  1. Pelayan

a. Penatua         : 5 orang

b. Vikar             : 1 orang

  1. Majelis Jemaat  : 12 Orang

Adapun nama anggota majelis GKPI Jemaat Persiapan Anugerah Kabil sesuai dengan SK yang diberikan oleh bapak pendeta dalam ibadah peresmian Pos Kebaktian Punggur menjadi GKPI Jemaat Persiapan Anugerah Kabil adalah sebagai berikut:

Penasehat                                 : Pnt. TH. Panggabean

Guru Jemaat                             : Pnt. HS. Rajagukguk

Sekretaris                                 : Pnt. M. Siregar

Bendahara                                : M. br. Matondang

Seksi Kerohanian                     : Pnt. A. Situmeang

Seksi Diakonia             : R. br. Sihaloho

Seksi Perempuan                      : D Br. Sitanggang

Seksi Pria                                 : M. Tambun

Seksi  Sekolah Minggu : Pnt. Y. Panjaitan

Seksi Pembangunan                 : LH. Rajagukguk

Seksi Remaja                           : dikordinir oleh Vikar

Pengawas Harta Benda : 1. M. Lumban Tobing

                                                2.M. Br. Siahaan

3.3.       Situasi  Ekonomi, Sosial Budaya Jemaat

Jemaat di GKPI Jemaat Persiapan Anugerah Kabil rata-rata berpenghasilan dari beternak (memelihara babi), mengumpulkan barang bekas/besi tua (botot) dan pembuatan keset dengan bahan yang dikumpulkan dari kain-kain bekas perusahaan-perusahaan yang dicari di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) yang ada di Punggur. Hanya ada 2, 3 orang yang bekerja di perusahaan yang ada di Batam. Dari situasi ini ekonomi jemaat dikategorikan dalam ekonomi menengah ke bawah. Hal ini sangat berpengaruh pada partisipasi jemaat dalam memberikan toktok ripe, maupun persembahan bulanan. Dan hal ini juga tidak mendukung pembangunan dalam gereja secara khusus tentang pengurusan legalitas gereja dan pengadaan keyboard gereja. Namun sering berjalannya waktu dengan semakin berkembangnya penatalayanan yang ada dalam gereja, minat jemaat dalam hal peribadahan (umum dan kategorial) meningkat dan berpengaruh dalam hal persembahan.

Dalam hal sosial budaya, jemaat GKPI JP Anugerah Kabil adalah mayoritas suku Toba sehingga dalam hal adat sangat menjungjung tinggi adat suku Toba. Namun dalam komunikasi sehari-hari jemaat lebih terbiasa memakai bahasa Indonesia. Karena dalam lingkungan tempat tinggal terdiri dari suku lain. Misalnya saja orang Jawa, Flores, Nias, Karo, dll.  Dalam peribadahan GKPI JP Anugerah Kabil memakai bahasa Indonesia dan bahasa Batak. Minggu 1 dan 3 memakai bahasa Batak Toba (dan jika ada minggu ke 5) sedangkan pada Minggu 2 dan 4 ibadah menggunakan bahasa Indonesia.

 

 

 

IV.    KEGIATAN PELAYANAN DI GKPI JP ANUGERAH KABIL

Gereja mempunyai tiga tugas panggilan yaitu Marturia, Koinonia, dan Diakonia. Hal ini juga merupakan kewajiban GKPI untuk mencapai visi dan misi GKPI yakni sebagai persekutuan penyembahan dan persembahan. Adapun tugas panggilan gereja mencakup 3 bidang tersebut  dilakukan juga oleh vikar dalam masa pelayanan vikar pertama.

 

4.1.   Pelayanan Bidang Apostolat

Bidang ini mengemban tugas pemberitaan Firman Tuhan, menyelenggarakan peribadahan dan penegakan ajaran yang benar (Mat. 26:26, 28:18-20).

a.             Ibadah Minggu Umum: Sesuai dengan keputusan dalam rapat jemaat, pelayanan kebaktian Minggu GKPI JP Anugerah Kabil umum masuk pada pukul 10.15 WIB. Dalam pelayanan bidang apostolat vikar melakukan pelayanan yakni khotbah dan menjadi pemimpin pujian. Jadwal untuk berkhotbah bukan hanya di GKPI JP Anugerah Kabil saja tetapi juga GKPI JK Letare Bengkong dan Pos Kebaktian Batam Centre.

b.             Ibadah Sekolah Minggu: Kebaktian Sekolah Minggu dimulai pukul 08.00 WIB. Sebelum melakukan pelayanan dalam ibadah Minggu umum, vikar juga turun dalam pelayanan SM yakni memimpin pujian dan membawakan cerita anak.

c.              Kebaktian Keluarga: Kebaktian Keluarga jemaat GKPI JP Anugerah Kabil dilaksanakan setiap hari Kamis malam  pukul 20.00 WIB. Tempat pelaksanaan adalah rumah jemaat secara bergiliran sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.  Vikar melayani sebagai pembawa Firman. Sama halnya dalam ibadah Minggu pada Minggu ke 3 Kebaktian keluarga dilayani oleh penatua.

d.             Ibadah/PA Kategorial: setelah penempatan vikar ke GKPI JP Anugerah Kabil  maka dibentuklah ibadah kategorial. Adapun kategori yang ada di GKPI JP Anugerah Kabil yaitu Sie.Perempuan, Sie. Remaja dan Sie. Pria. Ibadah/PA Sie. Perempuan diadakan setiap hari Sabtu sore pukul. 17. 00 WIB, Ibadah/PA Sie. remaja diadakan setiap hari Sabtu malam mulai pukul. 19. 00 WIB. Dan Ibadah/PA Sie. Pria  diadakan setiap hari Sabtu malam sehabis ibadah Remaja yaitu  pukul. 20.30 WIB. Vikar melayani sebagai pembawa ibadah/PA dengan bahan yang dikembangkan dari panduan yang ada pada Almanak GKPI. Sehabis PA dilanjutkan dengan latihan koor untuk dipersembahkan dalam ibadah Minggu.

Selain dari pelayanan di atas, vikar juga sering diundang untuk membawakan firman/renungan dalam  ibadah STM, Punguan Marga yang diadakan setiap bulan dan juga ketika perayaan natal.

e.              Sermon: Sermon pelayan merupakan wadah pembelajaran bagi pelayan tentang Firman yang akan dibawakan dalam ibadah Minggu maupun kebaktian keluarga. Sermon disertai dengan bahan sermon yang sudah disiapkan oleh vikar. Dalam sermon ada sesi Tanya jawab dan diskusi. Dan terakhir ditambah dan disimpulkan oleh bapak pendeta. Sermon ini memberikan banyak sekali masukan dan pembelajaran. Dengan adanya diskusi memacu vikar untuk semakin rajin membaca buku dan belajar. Dalam pelayanan ini vikar mengikuti 2 kali sermon dalam seminggu. Pertama sermon pelayan di GKPI JK Letare Bengkong setiap hari Rabu, pukul. 20.00 WIB. Dan setiap Jumat malam pukul 20.00 WIB di GKPI JP Anugerah Kabil.

 

4.2.   Pelayanan Bidang Pastorat

Bidang ini merupakan pelayanan yang melaksanakan pelayanan pengajaran dan pendidikan di dalam Firman Allah. Adapun pelayanan di bidang ini yang sudah vikar lakukan adalah:

a.        Mengajar Katekisasi Sidi: vikar melakukan pengajaran dengan bahan dari buku Katekisasi sidi yang dikeluarkan oleh Kantor Sinode GKPI.

b.        Perkunjungan Rumah Tangga: Pembinaan jemaat pada umumnya dilakukan dengan perkunjungan rumah tangga. Dalam kegiatan ini vikar mengunjungi rumah jemaat dan sharing tentang pergumulan hidup, berdiskusi dan tidak lupa mendoakan jemaat.  

c.         Selain dari pelayanan di atas vikar juga mengadakan Pembinaan dalam hal lagu-lagu Pujian di dalam kebaktian Minggu dilaksanakan sehabis PA sie.Perempuan. Hal ini didasarkan pada minimnya pengetahuan jemaat akan lagu-lagu baik dalam Buku Ende maupun Kidung Jemaat. Sehingga hanya satu orang yang terus menjadi song leader dalam ibadah Minggu. Pelayanan ini untuk membina kaum ibu lainnya agar bisa turut serta dalam pelayanan.

d.        Selain itu vikar juga melakukan kegiatan belajar-mengajar di luar sekolah formal yang ada di Punggur. Adapun pelajarannya seperti les namun tidak terikat dan cuma-cuma. belajar computer, mengetik, dan bahasa Inggris kepada anak Sekolah Minggu. Diadakan di rumah Vikar. Bahkan bukan hanya bagi anak SM GKPI saja tetapi juga bagi anak-anak dari gereja lain yang ingin bergabung. Hal ini mempunyai pengaruh yang positif sehingga orang tua semakin giat untuk menyuruh anak-anak mereka datang ke gereja atau aktif dalam kegiatan gereja.

 

4.3.   Pelayanan Bidang Diakonat

a.        Kunjungan Kasih kepada orang Sakit: Vikar bersama penatua dan majelis melakukan kunjungan kasih kepada jemaat yang sakit (membesuk) baik dirawat di rumah ataupun di Rumah Sakit. vikar juga mengunjungi jemaat yang baru lahiran. Vikar memimpin dan mendoakan jemaat.

b.        Kunjungan Kasih kepada orang yang berduka: Vikar bersama penatua dan majelis melakukan kunjungan kasih kepada jemaat yang berduka.

c.         Kunjungan ke Panti Asuhan: Vikar juga turut serta dalam melakukan kunjungan  dan pelayanan sebagai pemimpin pujian ke Panti Asuhan atau kepada anak yatim piatu bersama dengan Sei. Perempuan Wilayah Kepri.

 

V.       TANTANGAN DALAM PELAYANAN

Dalam proses pelayanan selama ± 1 tahun ini di GKPI JP Anugerah Kabil, ada beberapa tantangan/ kendala yang dihadapi vikar, antara lain adalah sebagai berikut:

a.      GKPI JP Anugerah Kabil adalah jemaat yang baru berkembang. Perkembangan penatalayanan di gereja ini dipengaruhi  dengan hadirnya vikar. Jemaat membutuhkan pelayan yang membimbing karena SDM/ pelayan masih sangat minim dan membutuhkan bimbingan. Secara khusus dalam waktu dekat ada rencana menaikkan status menjadi resort (bersama GKPI Pos Kebaktian Batam Centre dan Pos Kebaktian Tanjung Balai Karimum) maka ada ketakutan tersendiri bagi para pelayanan akankah mampu untuk memimpin tanpa adanya vikar yang tinggal bersama mereka. Oleh sebab itu vikar melihat bahwa penting ada penganti vikar yang melayani khusus di gereja ini yang tinggal bersama jemaat dan melihat betul kehidupan jemaat, sebelum nantinya akan dipimpin pendeta. Vikar melihat bahwa GKPI JP Anugerah Kabil berpeluang untuk menjadi gereja yang berkembang baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

b.      Berdasarkan data jemaat di GKPI JP Anugerah Kabil yang mayoritas adalah suku Batak Toba maka hal ini menimbulkan pergumulan bagi vikar yang kurang mahir berbahasa batak Toba ketika membawakan Firman dalam peribadahan. Untuk menangani hal ini vikar berkhotbah dengan bahasa Indonesia yang dicampur dengan bahasa Toba serta berusaha belajar bahasa Toba dengan membiasakan diri berkomunikasi dengan bahasa Toba.

c.       Dalam melaksanakan program Sie.pria ada kendala yang vikar dapatkan. Kehadiran kaum Pria/bapak di GKPI JP Anugerah Kabil terbilang rendah. Dalam statistic kehadiran jemaat dalam ibadah Minggu kehadirannya lebih sedikit dibanding kehadiran kaum perempuan. Kaum ibu sekitar 30 Orang sedangkan kaum bapa hanya 5-10 orang. Semangat kaum bapa untuk hadir dalam ibadah Minggu begitu juga dalam PA Sie. Pria hanya berjalan 5 kali saja. Vikar dan penatua sudah berusaha untuk melakukan kunjungan ke rumah-rumah untuk menyemangati dan sharing namun kerinduan untuk hadir masih belum mengalami perubahan. Namun dalam tahun ini akan diadakan kembali pertemuan dalam Sie.pria semoga ada perubahan menjadi lebih baik.

d.      Kegiatan PRT yang vikar laksanakan tidak didukung oleh situasi/kehidupan keseharian jemaat. Jemaat berangkat ke TPA (Tempat pembuangan Akhir) untuk mencari bahan pangan bagi ternak mereka sampai malam hari, ada yang bekerja lembur, ada yang membuat keset kaki sehingga tidak memungkinkan adanya perkunjungan. Meskipun demikian vikar tetap mengadakan kunjungan ke rumah jemaat untuk sekedar bercerita, sharing dan berdoa bersama.

e.      Rendahnya SDM di GKPI JP Anugerah Kabil dalam hal teknologi termasuk di dalamnya pengoperasian computer/laptop sehingga pengerjaan tata ibadah maupun laopran keuangan dikerjakan sepenuhnya oleh vikar. Perpindahan vikar menimbulkan ketakutan bagi penatua maupun majelis sebab tidak ada yang akan mengerjakan tata ibadah. Untuk menangani hal ini maka jauh sebelumnya vikar membuat les belajar computer bagi ASM waktu yang singkat dan keterbatasan jumlah laptop hanya memakai laptop vikar membuat banyak anak yang susah menangkap pelajaran namun juga ada anak yang sudah mampu meski harus banyak belajar lagi.

f.        Tantangan yang dihadapi vikar adalah mengingat daerah untuk menuju bengkong dari Punggur menempuh waktu sekitar 45 Menit dengan naik motor. Daerah Punggur merupakan daerah yang sepi dan tidak jarang ada kasus pembegalan. Sehingga ketika pulang sermon pelayan sekitar jam 11 jalanan sudah sangat sepi. Namun sampai selesai masa pelayanan vikar, puji Tuhan tidak pernah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.  Vikar harus waspada dan berdoa sebelum memulai perjalanan.

 

 

VI.    PENUTUP

Setelah saya  menjalani masa vikar yang pertama ini, saya semakin mengetahui dan bergumul banyak hal yang belum saya tahu dan perlu untuk dipelajari, terkait seorang pelayan dan pelayanannya. Saya menyadari bahwa spritualitas, mental dan dedikasi yang tangguh juga sangat dibutuhkan seorang pelayan untuk mampu menghadapi situasi dan kondisi yang beraneka ragam. Pelajaran yang sangat penting juga bahwa tidaklah mungkin seorang pendeta bisa memimpin jemaat yang begitu beragam dengan kemampuan di akal saja, tetapi harus didukung dengan hidup rohani yang baik.

Demikianlah laporan pelayanan ini penulis susun sesuai dengan yang sebenarnya dan kiranya dapat diterima oleh Pimpinan Sinode GKPI sebagai bagian pertanggungjawaban pelayanan penulis sebagai vikar di GKPI untuk tahun pertama ini. Dan dalam hal ini, penulis sendiri menyadari dan merasakan akan keterbatasan yang penulis miliki, maka dengan ini penulis memohon maaf atas ketidaksempurnaan tentang isi dari laporan pelayanan ini, agar kiranya dapat dimaklumi. Akhir kata penulis ucapkan terimakasih dan kiranya Tuhan Yesus memberkati kita di setiap pelayanan dan kehidupan kita sehari-hari.

                                                                               Batam, 22 Maret 2016

 

 

Diketahui Oleh:

Pendeta

 

 

Disusun oleh:

Vikaris

Pdt. J. Situmorang, S.Th

Vik. Grace Patricia Samosir S.Th