Tahun Baru,
Jiwa Baru
Selasa, 01
Januari 2019
Bahan Alkitab: Efesus 4:22-24
Penjelasan Nas
Ada 2 jenis kehidupan manusia menurut
Paulus yaitu manusia lama dan manusia baru. Manusia
lama adalah manusia dosa, manusia yang dalam dirinya terdapat segala sesuatu
yang duniawi, percabulan, kenajisan, hawa-nafsu, nafsu jahat, keserakahan,
penyembahan berhala, amarah,
geram, kejahatan, fitnah, kata-kata kotor" (Kolose 3:8). Sedangkan manusia baru lain sekali daripada manusia lama. Manusia
lama dikuasai oleh keinginan-keinginan yang jahat. Manusia baru tidak demikian,
ia diciptakan menurut kehendak Allah. Hidupnya bukan saja berasal
dari Allah, tetapi juga berlangsung di bawah kuasa Tuhan dan dijadikan anggota dari tubuh Kristus. Manusia baru dalam Kristus itu adalah manusia yang telah mengalami
pencerahan spiritualitas yang dikerjakan oleh Roh Kudus. Paulus membandingkan antara
sifat manusia lama dan sifat manusia baru serta perbedaan status dan keadaan
manusia lama dan manusia baru. Jadi jelas sebetulnya bahwa manusia lama dan
manusia baru merupakan aspek yang dapat dibedakan dalam kehidupan orang percaya.
Penting sekali untuk kita tahu bahwa untuk
hidup sebagai manusia baru kita harus memilih untuk melepaskan cara
bertindak kita yang lama. Kita harus mengubah cara kita
berpikir dan kita harus mengenakan karakter Kristus. Paulus melanjutkan nasihatnya kepada jemaat Efesus katanya,
yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus
menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang
menyesatkannya. Manusia lama tidak boleh mereka pakai lagi.
Itu harus mereka tanggalkan dan mereka buang. Sebagai manusia yang lahir baru bukan berarti otomatis sudah
sempurna, karena itu kita harus mau terus belajar.
Kita belajar akan sifat Kristus, belajar sabar, belajar mengasihi, belajar
mengampuni, belajar setia, belajar untuk dengar-dengaran kepada perintah Tuhan,
belajar untuk menguasai diri, belajar menahan diri dari kemarahan dsb.
Proses menjadi manusia baru secara
bertahap terjadi dalam seluruh aspek kehidupan seorang Kristen dan mengalami
pertumbuhan secara konstan dan konsisten, secara pasti dan semakin baik.
Dan ingatlah bahwa perubahan ini bukanlah sesuatu yang dapat terjadi secara
instan dan mudah, kebanyakan orang tidak mampu berubah secara total dalam
hidupnya. Mungkin dengan kata lain, kebanyakan orang tidak bersedia membayar harga
perubahan itu. Ada 2 faktor penyebabnya: pertama, karena
perubahan itu seringkali tidak mengenakkan dan tentu sangat tidak nyaman, apa yang biasa kita lakukan harus mampu kita sangkal. Kedua, perubahan
adalah sebuah proses yang penuh pengorbanan. Tetapi perubahanlah satu-satunya
sarana efektif menuju ke tahapan kerohanian yang lebih baik sebagaimana yang
Allah inginkan. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi
berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah
kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Hidup kristen bukan sekedar saya
cinta Yesus, kekristenan bukan sekedar identitas diri, Kekristenan juga bukan
sekedar kita percaya Tuhan, tetapi bagaimana menjalani hidup sebagai orang
Kristen yang meneladani Kristus. Oleh karena itu kita harus berubah menjadi
manusia baru. Dan segala ciri dan sifat manusia lama kita harus dikuburkan. Diperlukan
ketabahan, ketekunan dan kesabaran dan memakan waktu. Terkadang baru
bertahun-tahun kemudian kita bisa mendapatkan hasil perubahan yang kita
inginkan. Perubahan ini tidak dapat dikerjakan dengan usaha orang Kristen itu
sendiri, karena sesungguhnya tidak seorang pun sanggup memenuhi tuntutan
kebenaran Allah. Kendati tidak mudah, kita harus melawannya. Roma 6:12 berkata,
“Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana
supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya.” Oleh sebab itu kita membutuhkan
bantuan Roh Kudus. Hanya pertolongan Roh Kudus yang sanggup memampukan orang Kristen
untuk hidup dalam ketaatan kepada Allah dan dan FirmanNya (2 Kor 3:8).
Refleksi Guru
Sekolah Minggu (GSM)
Saat ini kita memasuki Tahun Baru 2019, tentu segala
sesuatunya boleh diperbaharui, terutama kehidupan kita. Menjalani
hidup untuk Kristus adalah tujuan hidup seorang manusia baru (2 Korintus 5:15).
Sebagai manusia baru tentu kita mengembangkan karakter menjadi seperti Kristus. Ukuran seorang manusia baru bukan ukuran
lahiriah tapi batiniah (2 Korintus 5:12). Begitu juga paradigma manusia baru
adalah paradigma batiniah. Kacamata rohaninya lebih tertuju kepada apa yang
tidak kelihatan bukan yang kelihatan, yang fana itu.
GSM yang telah menjadi
manusia baru ditandai oleh proses pertumbuhan yang jelas pada perubahan sikap
dan tingkah laku sehari-hari. Mari kita tanggalkan dan tinggalkan sifat
dan kehidupan manusia lama kita seiring dengan tahun baru yang Tuhan izinkan
untuk kita masuki.
Refleksi Anak Sekolah Minggu
Dari firman Tuhan di Minggu ini, ASM boleh mengetahui untuk hidup menjadi anak-anak yang dicintai
Tuhan haruslah hidup dengan bersikap baik, tidak mau dipengaruhi teman untuk
melakukan kejahatan namun harus mampu mengajar orang lain untuk berperilaku
yang baik.
Setiap
hari harus berusaha melakukan apa yang baik yang Tuhan ajarkan dan inginkan. Terlebih
di tahun yang baru ini, kita harus mampu untuk tidak melakukan apa yang membuat
orangtua kita marah, guru kita marah. Tahun baru, jiwa baru menjadi anak-anak
manis yang berperilaku baik lebih baik dari tahun sebelumnya. Sebagai manusia
baru ASM juga harus mampu berkata Ya untuk yang baik dan No untuk yang jahat.
Ayat Hafalan/Kabar Baik Minggu Ini
“Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan roh yang baru di
dalam batin mereka; juga Aku akan menjauhkan dari tubuh mereka hati yang keras
dan memberikan mereka hati yang taat” (Yehezkiel 11:19)
Pembelajaran
Kelas Gabungan (suasana tahun baru, ASM digabung)
Tujuan supaya
anak dapat:
1.
Mengekspresikan perasaannya akan sesuatu yang
baru
2. Menjelaskan arti
jiwa baru berdasarkan teks
3. Berkomitmen untuk
hidup di dalam jiwa baru melalui lagu
Metode Pembelajaran:
Cerita dan Tanya jawab
Langkah Pembelajaran :
1.
Berdoa dipimpin
oleh GSM
2.
Baca teks
Alkitab: GSM membaca ayat Alkitab
3.
GSM
menjelaskan istilah dan maksud dari manusia lama dan manusia baru, poin-poinnya
adalah:
-
Manusia
lama digambarkan dengan kegelapan, perbuatan-perbuatan yang jahat, kotor dan
tidak berkenan bagi Tuhan
-
Manusia
baru adalah gambaran kehidupan yang telah diperbaharui oleh Tuhan, manusia
sebagai anak-anak terang, yang kehidupannya tidak serupa dengan dunia.
-
GSM
meminta ASM untuk menyebutkan contoh perbuatan manusia lama dan baru yang
mereka bisa lihat, temukan dalam kehidupan sebagai ASM
-
GSM
harus jelaskan bahwa manusia lama dan baru tidak dapat sekaligus dipakai manusia.
Maka harus tanggalkan yang lama dan kenakan yang baru.
-
Jelaskan
setiap hari adalah berkat Tuhan maka setiap hari harus bersyukur pada Tuhan dan
berusaha untuk hidup lebih baik dari hari ke hari. Jangan semakin hari semakin
nakal dan menjadi serupa dengan dunia.
-
Minta
anak menyebutkan tantangan apa saja yang mereka bisa alami ketika ingin berubah
atau berusaha melakukan kebaikan dalam hidupnya.
-
Sebagaimana
kita senang jika mendapat sesuatu yang baru (baju baru, sepatu baru, tas baru
dll) demikian juga Allah senang ketika anak-anakNya hidup baru dan jiwa baru.
4.
Sebagai
bahan evaluasi GSM membawa baju yang kotor dan yang bersih. Minta anak untuk
memilih dari antara keduanya? Dan minta keterangan mengapa memilih itu.
5.
Berdoa Penutup (bisa diucapkan bersama-sama)
Alat
Peraga:
1.
Baju kotor dan baju bersih
Lagu Pendukung:
1.
Hidupku bukannya aku lagi
2.
Mengikut Yesus keputusanku
Gambar
pendukung: Baju kotor dan baju bersih
![Hasil gambar untuk gambar baju bersih dan kotor](file:///C:/Users/mib77/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image003.jpg)
![Hasil gambar untuk gambar baju bersih dan kotor](file:///C:/Users/mib77/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image005.jpg)
Surga
Minggu, 06 Januari 2019
Bahan Alkitab: Matius 13:47-52
Penjelasan Nas
Dalam
Konteks Alkitab pada umumnya, dan juga kehidupan Tuhan Yesus, salah
satu cara yang dipakai dalam menyampaikan ide atau pengajaran adalah
menggunakan perumpamaan. Cara ini pula yang dipakai oleh Tuhan Yesus ketika Ia
menyampaikan pengajaranNya. Satu contoh dari perumpamaan
Tuhan Yesus adalah perumpamaan tentang pukat (jala ikan) yang menjelaskan hal kerajaan sorga. Untuk lebih memahami arti perumpamaan ini mari kita lihat
penjelasannya. Laut yang dimaksudkan adalah lambang dari dunia yang diciptakan Allah, ikan yang ada di laut itu melambangkan manusia, pukat
atau jala tersebut adalah Injil (Firman Tuhan), dan pengabaran Injil diumpamakan sebagai jala yang ditebarkan kelautan,
untuk menangkap ikan dari laut tersebut. Demikian juga dengan pengabaran
Injil
untuk menjala (menangkap) manusia bagi kemuliaan Tuhan yang berkuasa atas
dunia ini. Orang yang menebarkan jala adalah pengabar-pengabar Injil (the fisher man), yang taat akan perintah dan kehendak Tuhan.
Setelah pukat ditebarkan si penjala,
ikan yang masuk atau terjaring ke dalamnya tidak terkecuali, ikan yang
besar maupun kecil, yang baik dan bisa
dikonsumsi maupun yang tidak baik atau mungkin
beracun. Selanjutnya Pekerjaan penebar pukat atau
nelayan tidak berhenti sampai mendapatkan atau mengumpulkan ikan. Tahap
selanjutnya yang harus dilakukan adalah memilih, memisahkan/menyortir antara
ikan yang baik yang dapat dimakan dengan ikan yang tidak baik yang tidak dapat dimakan. Sebelum
pemisahan dilakukan kedua jenis ikan tersebut tercampur,
mungkin kelihatannya sama saja. Tetapi bagi seorang nelayan, ia tahu mana ikan
yang baik dan yang tidak. Ikan yang baik pada akhirnya akan
dikumpulkan, tetapi ikan yang tidak baik akan dibuang.
Perumpamaan ini berhubungan dengan peristiwa akhir zaman. Tentu kita sudah sering
mendengarkan tentang penghukuman Tuhan dan janji keselamatan. Alkitab jelas menyatakan bagaimana Allah membenci orang fasik dan mengasihi orang benar. Orang-orang yang menolak
untuk takut akan Tuhan itulah yang disebut orang fasik
itu. Dan mereka yang hidup di dalam takut akan Tuhan itulah yang disebut orang benar itu. Setiap tindakan yang terpuji
dan yang
benar begitu juga dengan tindakan yang palsu dan yang fasik, semua
akan dimintai pertanggungjawabannya dan akan dipisahkan di akhir
zaman nanti. Tidak ada yang dapat lolos dari penghakiman akhir zaman ini.
Itulah sebabnya kita harus sungguh-sungguh hidup dengan benar. Sebelum adanya pemisahan/penyortiran yang dilakukan
oleh Tuhan, berarti antara orang yang percaya dan tidak percaya masih bercampur
dalam satu area yang sama. Mungkin kelihatannya sama, gaya hidupnya hampir
sama, penampilannya hampir sama bahkan bisa jadi aktifitasnya juga sama.
Misalnya kalau hari minggu sama-sama ke gereja, sama-sama menyanyikan lagu
pujian, memberikan persembahan dan lain-lain sebagainya tetapi pada saatnya
kita akan dipisahkan.
Setelah Tuhan memberitahukan tentang
hal kerajaan sorga dengan perumpamaan, Yesus menanyakan murid-muridnya, apakah
mereka mengerti. Mengapa perlu dipertanyakan? Disini Tuhan mau agar setiap orang yang
mendengarkan atau membaca Firman Tuhan mengerti akan apa yang dimaksud, mengerti akan apa yang
menjadi kehendak Tuhan atas hidup kita. Karena bagaimanakah kita bisa mengerti
kehendak Tuhan kalau bukan melalui FirmanNya. Mengerti disini berarti Tuhan mau
setelah kita mendengar/membaca Firman Tuhan, kita mengkoreksi diri kita sendiri dan berubah seturut dengan kehendak
Tuhan.
Refleksi Guru Sekolah Minggu (GSM)
Kakak abang GSM, saat ini pukat Tuhan memang belum ditarik.
Kita tahu bahwa suatu saat nanti pukat itu pasti ditarik dan akan menjaring “ikan-ikan”
yang ada. Tuhan masih memberi kesempatan
kepada setiap kita untuk menjadi lebih baik lagi hingga
akhirnya Dia akan datang ke dua kali. Rasul paulus di dalam 2 korintus 6:1b memberi nasehat untuk tidak
menyia-nyiakan kasih karunia yang sudah kita terima. Oleh sebab itu mari pakai waktu ini untuk memaksimalkan
potensi, karunia yang Tuhan berikan kepada kita dalam
melayani ASM.
Refleksi Anak Sekolah Minggu
Melalui
firman ini, ASM mengetahui bahwa Tuhan akan mengadili dan membedakan tempat
bagi orang percaya yang melakukan Firman Tuhan dengan orang yang tidak melakukan
FirmanNya. Surga adalah tempat yang disediakan untuk anak-anak yang baik dan
percaya. Dan neraka serta penghukuman disediakan bagi anak-anak yang nakal. Tentu kita rindu untuk bisa berada di surga,
di tempat indah dan penuh kegembiraan. Oleh sebab itu mari meresponi
keselamatan yang Tuhan beri bagi kita agar kelak kita mendapat bagian di dalam
surga.
Ayat Hafalan/Kabar Baik Minggu Ini
Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk
kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga. (Lukas 10:20)
Tujuan supaya
anak dapat:
Pembelajaran
Kelas Matius (3-6 tahun)
Tujuan supaya
anak dapat:
1.
Mengucapkan tema
2.
Menyebutkan orang yang masuk surga sesuai
teks
3.
Menyatakan keyakinannya masuk surga
melalui nyanyian
Metode Pembelajaran:
Cerita
Langkah Pembelajaran :
1.
Berdoa dipimpin
oleh GSM
2.
Baca teks
Alkitab
-
GSM
membacakan dan jika memungkinkan ASM juga membacakan secara bergantian
-
GSM
menjelaskan tentang perumpamaan (arti pukat, ikan, laut) memakai gambar/ slide
agar ASM bisa lebih mengetahui.
-
Langkah
selanjutnya, jelaskan pada anak bahwa ada dua tempat bagi manusia di hari
penghakiman yaitu surga dan neraka. Surga adalah tempat yang sudah disediakan
Tuhan bagi anak-anak baik, turut orangtua, taat pada guru atau dengan kata lain
orang yang merespon keselamatan yang
Tuhan beri. Selain itu jelaskan
juga tentang neraka, tempat yang penuh kesedihan, kegelapan, hukuman, api yang
panas yang akan membakar anak-anak yang nakal dan suka melawan dan tidak taat
pada Tuhan selama hidup di dunia.
-
Mintalah
respon anak tentang surga dan neraka dan manakah yang dipilihnya.
3.
Aktivitas: Meniru tulisan. GSM memberikan kertas yang sudah ditulis dengan tulisan surga, lalu
bagikan kepada masing-masing ASM untuk meniru tulisan tersebut.
4.
Berdoa Penutup (bisa diucapkan bersama-sama)
Alat
Peraga:
1.
Gambar pukat
Pembelajaran kelas Markus (7-9 Tahun)
Tujuan supaya
anak dapat:
1. Menyebutkan orang yang masuk surga sesuai teks
2.
Menceritakan surga yang ia ketahui
3.
Menyatakan keyakinannya masuk surga
melalui nyanyian
Metode Pembelajaran: Cerita
Langkah Pembelajaran:
1. Berdoa dipimpin oleh GSM
2.
Baca teks
Alkitab
-
Baca
nats dengan responsoria
-
Menceritakan
tentang perumpamaan dalam nats, jelaskan juga artinya dan maknanya.
-
GSM
harus tegas menyatakan bahwa untuk masuk ke dalam surga bukanlah semua orang,
tetapi akan ada penyaringan yang dilakukan oleh Yesus sendiri sesuai dengan
perbuatan kita yang tertulis dalam buku
kehidupan kita masing-masing.
-
Pandulah
anak untuk menceritakan apa yang mereka ketahui tentang surga dan neraka.
-
Selanjutnya
GSM menjelaskan tentang surga sebagai tempat yang disediakan oleh Yesus bagi
orang-orang yang setia kepada Tuhan.
-
Ajak
anak untuk menyatakan keyakinannya dan tekadnya untuk mendapat bagian dalam
kerajaan surga.
3.
Aktivitas: menemukan
kata surga dalam huruf acak. GSM bisa membuat huruf-huruf acak dalam
secarik kertas (atau bisa juga dituliskan di whiteboard) dan mintalah ASM untuk
menemukan kata surga.
4.
Berdoa Penutup (dipimpin oleh GSM)
Alat
Peraga:
1. Gambar Pukat
Pembelajaran Kelas Lukas (10-15 tahun)
Tujuan supaya
anak dapat:
1. Menceritakan tentang tema
2. Menerangkan perumpamaan tentang surga sesuai teks
3. Menyatakan keyakinannya masuk surga melalui nyanyian
Metode Pembelajaran:
Cerita
Langkah Pembelajaran:
1.
Berdoa dipimpin
oleh GSM
2.
Baca teks
Alkitab
-
GSM membacakan
teks Alkitab, atau
-
GSM dan ASM
membacakan teks Alkitab secara bergantian/responsoria, atau
-
Teks Alkitab
dibaca satu per satu, dimulai dari GSM dilanjutkan oleh ASM
-
Ceritakan
tentang perumpaan dan maknanya
-
Pandulah
anak untuk menceritakan apa yang mereka ketahui tentang surga dan neraka.
-
Selanjutnya
GSM menjelaskan tentang surga sebagai tempat yang disediakan oleh Yesus bagi
orang-orang yang setia kepada Tuhan.
-
Ajak
ASM untuk memiliki keyakinan menjadi salah satu penghuni surga dengan setia dan
taat pada Tuhan selama hidupnya.
3.
Aktivitas
: Membuat tulisan. ASM membuat tulisan
tentang apa yang diketahuinya mengenai penjala manusia.
4.
Berdoa Penutup (dipimpin oleh GSM)
Alat
Peraga:
1.
Gambar Pukat
Lagu Pendukung:
1.
Hidupku bukannya aku lagi
2.
Mengikut Yesus keputusanku
3.
Di surga nanti pakai baju putih
Gambar pendukung: Pukat (Jala)
![Hasil gambar untuk gambar pukat dalam Alkitab](file:///C:/Users/mib77/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image007.jpg)
![Hasil gambar untuk gambar pukat](file:///C:/Users/mib77/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image009.gif)
Segambar
Allah
Minggu, 13
Januari 2019
Bahan Alkitab: Kejadian 1:26-27
Penjelasan Nas
Dari manakah manusia berasal? Kita
ingat akan pelajaran Teori Evolusi Darwin di sekolah. Teori ini mengatakan bahwa
seolah olah manusia adalah keturunan langsung dari salah satu spesies manusia
kera yang sekarang ini ada dan kemudian seolah-olah manusia dan
kera yang lebih tinggi mempunyai nenek moyang yang sama. Manusia ada di bumi ini bukanlah muncul dengan
sendirinya atau hasil proses evolusi dari hewan. Dengan tegas Alkitab dalam kitab
Kejadian mengatakan bahwa Tuhan sendirilah yang menciptakannya. Dalam kisah penciptaan manusia disebut sebagai ciptaan yang
paling istimewa. Mengapa?? Karena Allah menciptakan manusia secara langsung. Allah membentuk manusia itu dengan memakai tangan Allah sendiri
(Kej.2:7) “ketika itulah TUHAN Allah
membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam
hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.” Tidak sama
halnya dengan penciptaan makhluk lainnya hanya dengan
berfirman tanpa Allah membentuk langsung. Allah
menciptakan manusia seturut gambar dan rupa Allah dan hal itu menjadikan manusia berbeda dengan ciptaan lainnya yang ada di
taman Eden.
Apa
artinya manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah? Orang
sering beranggapan bahwa gambar kemiripan manusia dengan Penciptanya hanya sekedar dinyatakan dalam gambar Allah, terletak pada karakteristik manusia
yang membedakannya dari binatang, seperti rasio, kekekalan dan konsepnya, dan
perasaan moral. Diciptakan
menurut gambar dan rupa Allah berarti adanya unsur-unsur tertentu yang Allah ciptakan di dalam diri
manusia yang menyebabkan manusia itu menjadi makhuk mulia melebihi ciptaan Allah
lainnya. Gambar Allah itu bersifat fungsional, yang mana
manusia ditempatkan di bumi untuk menunjukkan kedaulatan Allah atas dunia
ciptaan dengan cara menaklukkan dan berkuasa atas bumi (Kej. 28). Manusia
memiliki relasi yang istimewa dengan Allah, penguasa bumi sebenarnya, berkenaan
dengan kewajibannya mewakili Yang Mahakuasa untuk menguasai alam. Untuk tugas itu dalam diri manusia diberikan pikiran, spiritualitas, roh yang menyebabkan manusia bisa berpikir,
memiliki hikmat, mengasihi, bersekutu dengan Tuhan dan menjadi tangan kanan Tuhan
dalam menguasai bumi.
Dari semua ciptaan hanya manusialah
yang diciptakan Allah dapat memenuhi kepuasan dan kebutuhan dasarnya, Oleh sebab itu, Allah menciptakan manusia, laki-laki dan
perempuan (Kej. 1:27). Manusia diciptakan untuk berelasi dan saling
melengkapi dalam kasih. Kedua-duanya sama derajat di hadapan Allah.
Pernikahan diperkenalkan oleh Allah kepada manusia sebagai lembaga yang
utama dan monogami (laki-laki dan perempuan), keduanya menjadi satu daging. Allah
juga memberi tugas untuk “Beranakcuculah
dan bertambah banyak..”;. Hal ini adalah bagian rencana Allah untuk memenuhi bumi dan memuliakan diriNya.
Refleksi Guru Sekolah
Minggu (GSM)
Sebagai GSM, tentu kita juga menyadari status kita segambar
dengan Allah. Kesadaran akan hal ini menjadikan kita bertindak dengan tidak
sembarangan namun harus menjadi cerminan Allah yakni pribadi yang penuh kasih. Dalam
melakukan pelayananpun harus dengan kasih. Ingatlah kita adalah makluk berharga
dan mulia karena memiliki citra Allah, lakukanlah tanggung jawab mengelola
Bumi dan ciptaan lain, dan jangan lupa untuk menjaga hubungan yang baik dengan
Allah.
Refleksi Anak Sekolah
Minggu
Melalui renungan ini, ASM harus mengerti istilah segambar
dengan Allah. Bukan wajah atau fisik yang sama tetapi ada unsur dari Tuhan yang
melekat pada diri manusia. Walaupun masih anak-anak, ASM harus juga menunjukkan
sikap yang baik sebagai wakil Tuhan. Sadarilah bahwa setiap anak adalah
berharga dan mulia dan berstatus sama di hadapan Tuhan. Baik teman berkulit
hitam maupun putih, cacat atau sempurna kita harus mengasihinya sebab mereka
pun adalah segambar dengan Allah.
Jangan biarkan ASM minder
dengan keadaan fisik yang kurang sempurna dan jangan ada pandangan ‘sebelah
mata’ kepada ASM yang mungkin terlahir dengan fisik yang tidak lengkap.
Terlepas dari keadaan fisik, semangati anak menyadari ada roh Tuhan dalam
dirinya.
Ayat Hafalan/Kabar Baik Minggu Ini
Dan kita
semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan
karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah
menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.
(2 korintus 3:18)
Pembelajaran
Kelas Matius (3-6 tahun)
Tujuan supaya
anak dapat:
1. Mengucapkan tema
2. Mengikuti guru menyebutkan tujuan
Allah menjadikan manusia
3. Menyebutkan jenis kelamin manusia yang diciptakan Allah
Metode Pembelajaran:
Cerita
Langkah Pembelajaran :
1.
Berdoa dipimpin
oleh GSM
2.
Baca teks
Alkitab :
-
GSM
dan ASM membaca nats bersama-sama
-
Bimbing
anak untuk menyebutkan tema
-
Jelaskan
tentang cara Allah menciptakan seluruh ciptaan dan perbedaannya dengan cara
Allah menciptakan manusia (bentuk dan menghembuskan RohNya)
-
Jelaskan
ada 2 jenis kelamin manusia: laki-laki dan perempuan
-
Manusia
disebut segambar dengan Allah dalam hal menjadi wakil Allah di dunia ini. Selain
itu jelaskan juga apa tujuan Allah menjadikan manusia.
-
Dalam
pembelajaran ini GSM juga harus mengajarkan bahwa sekalipun mereka adalah
anak-anak, mereka juga mempunyai tugas untuk melakukan perintah Yesus dalam
kehidupannya.
-
Pandulah
ASM untuk menyebutkan hal-hal baik apakah yang mereka bisa lakukan dalam
kehidupannya sehari-hari dalam hal mencintai ciptaan Tuhan (rumah, sekolah,
gereja, lingkungan)
3.
Aktivitas : Mengelompokkan laki laki dan perempuan
melalui gambar. Dalam aktivitas ini GSM menyediakan banyak
gambar-gambar manusia yang ditempel di papan atau di karton lalu mintalah ASM
untuk menunjukkan manakah yang laki-laki dan perempuan dari gambar-gambar
tersebut.
4.
Berdoa Penutup (bisa diucapkan bersama-sama)
Alat
Peraga:
1.
Gambar laki laki dan perempuan
Pembelajaran kelas Markus (7-9 Tahun)
Tujuan supaya
anak dapat:
1. Menyebutkan tujuan Allah menjadikan manusia segambar denganNya
2. Menyebutkan jenis kelamin manusia di ciptakan Allah
3.
Menyatakan tekad sebagai gambar dan rupa Allah
melalui selogan
Metode Pembelajaran: Cerita
Langkah Pembelajaran:
1.
Berdoa dipimpin
oleh GSM
2.
Baca teks
Alkitab :
-
GSM
dan ASM membaca nats bersama-sama
-
Jelaskan
tentang cara Allah menciptakan seluruh ciptaan dan perbedaannya cara Allah
dalam menciptakan manusia (hanya berfirman+ membentuk dari tanah dan
menghembuskan RohNya)
-
Jelaskan
ada 2 jenis kelamin manusia: laki-laki dan perempuan
-
Manusia
disebut segambar dengan Allah dalam hal menjadi wakil Allah di dunia ini.
Selain itu jelaskan juga apa tujuan Allah menjadikan manusia.
-
Dalam
pembelajaran ini GSM juga harus mengajarkan bahwa sekalipun mereka adalah
anak-anak, mereka juga mempunyai tugas untuk melakukan perintah Yesus dalam
kehidupannya.
-
Melalui
pengajaran yang disampaikan GSM, ASM harus bisa menyadari keberadaan dirinya
sangatlah berharga di mata Tuhan. Atau jika mungkin ada anak yang cacat (tidak
sempurna secara fisik), ajarlah juga bahwa cinta Tuhan tetap sama.
3.
Aktivitas: mencari
kata acak. GSM menyiapkan bahan berbentuk huruf-huruf dan
meminta ASM untuk mengumpulkan huruf
dengan tulisan seperti tema.
4.
Berdoa Penutup (dipimpin oleh GSM)
Alat
Peraga:
1. Gambar laki
laki dan perempuan
Pembelajaran Kelas Lukas (10-15 tahun)
Tujuan supaya
anak dapat:
1. Menjelaskan arti sempurna sesuai teks
2. Tujuan Allah menciptakan manusia sempurna
3. Menyatakan tekad sebagai manusia sempurna melalui slogan
Metode Pembelajaran:
Cerita
Langkah Pembelajaran:
1.
Berdoa dipimpin
oleh GSM
2.
Baca teks
Alkitab :
-
GSM
dan ASM membaca nats bersama-sama
-
Jelaskan
bahwa Tuhan mempunyai tujuan untuk setiap karyaNya termasuk dalam hal
penciptaan.
-
Minta
mereka untuk memberi pendapat arti Allah mencipta dengan sempurna.
-
Jelaskan
manusia disebut segambar dengan Allah dalam hal menjadi wakil Allah di dunia
ini.
-
Agar
tidak monoton, minta jugalah ASM untuk menyebutkan tugas manusia sebagai wakil
Allah di dunia.
-
Melalui
firman ini, ASM mampu menghargai dan menerima keberadaan teman yang cacat
secara fisik, karena hakikatnya tetap sama sebagai ciptaan Tuhan.
3.
Aktivitas
: Membuat
slogan. GSM memandu ASM untuk membuat slogan sebagai ciptaan yang sempurna dan
segambar dengan Allah atau tekadnya sebagai orang yang diciptakan sebagai wakil
Allah di dunia ini.
4.
Berdoa Penutup (dipimpin oleh GSM)
Alat
Peraga:
1.
Gambar laki laki dan perempuan
Lagu Pendukung:
1.
Hati hati gunakan tanganmu
Gambar pendukung: Laki-laki dan perempuan
![Hasil gambar untuk gambar laki-laki dan perempuan](file:///C:/Users/mib77/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image011.gif)
Berdosa
Minggu, 20 Januari 2019
Bahan Alkitab: Mazmur 53:1-7
Penjelasan Nas
Isi dari kitab Mazmur 53
ini diberi Judul "Kebobrokan Manusia" yang
isinya berupa nyanyian yang menggambarkan kerusakan, kejahatan manusia dalam hal agama dan moral. Kalau kita baca disana disebutkan kata orang bebal, hal ini bisa membuat kita merasa tersinggung dan marah besar jika disebutkan pada
kita. Kata bebal diartikan sebagai orang yang bodoh, jahat
dan tidak menghormati Tuhan. Orang bebal dapat diartikan pula orang yang
sukar sekali untuk mengerti, tidak cepat tanggap, tidak mau berubah, karena ia
menolak pengertian dan pengajaran. Sebagai ciptaan yang mulia tentu kita tidak mau disebut bebal, namun dalam
praktik kehidupan sehari-hari, sadar atau tidak, kita seringkali berlaku
seperti orang yang bebal.
Tanda-tanda kebobrokan manusia disebutkan dengan jelas yaitu :
-
Orang
bebal yang dalam hatinya mengatakan "Tidak ada Allah" (ay.2a).
-
Busuk
dan jijik kecurangan mereka, tidak ada yang berbuat baik (ay.2b).
-
Tidak ada yang berakal budi dan mencari Allah
(ay.3).
-
Semuanya menyimpang, bejat dan tidak ada
seorangpun yang berbuat baik (ay.4).
-
Melakukan kejahatan dan tidak berseru kepada
Allah (ay.5).
Tanda-tanda kebobrokan manusia yang diungkap Pemazmur di atas, menegaskan
pentingnya akal budi yang didasarkan pada sikap mencari Allah. Pemazmur
menjunjung tinggi akal budi manusia yang mengakui bahwa Allah ada dan
senantiasa mau mencari Allah. Karena bila tidak demikian, maka orang tersebut
akan menjadi orang bebal yang tidak mengakui adanya Allah dan hidup menurut
kata hati dan nafsu yang tidak terkendali sehingga menghasilkan perilaku yang
curang, menyimpang dari kebenaran dan tidak dapat berbuat baik serta melakukan
kejahatan.
Istilah orang bebal itu sendiri menunjuk kepada
manusia yang tidak bisa berpikir seperti manusia. Itu sebabnya ia tidak mencari
Allah. Mengapa manusia tidak mencari Allah? Secara umum penyebab utamanya
adalah kejatuhan manusia ke dalam dosa. Memang, pada mulanya manusia diciptakan
menurut gambar dan rupa Allah dan hal itu berarti ia mampu berpikir, merasa dan
menilai dengan benar. Ia bukan hanya mampu berelasi dengan Allah, tetapi ia
tahu, merasakan dan mengalami relasi tersebut. Tetapi sebagaimana dicatat dalam
Kejadian 2:17 dan 3:1-7, manusia memilih memakai kemampuan yang Allah berikan
itu untuk menentang Allah. Manusia jatuh di dalam dosa karena melawan Allah.
Sejak saat itu pikiran, perasaan dan kehendak manusia menjadi rusak. Oleh dunia ini kemudian berkembang paham Atheis atau Atheisme.
Hal lain yang penting kita waspadai adalah, bahwa
seorang percaya bisa bersikap sebagai seorang Atheis praktis. Memang ia tidak
menyangkali bahwa Allah ada, tetapi di dalam hidupnya ia tidak mencari Allah,
ia tidak bertanya kepada Allah atas keputusan-keputusan yang akan diambilnya.
Rasul Paulus dalam Roma 7:14 menjelaskan bahwa hal itu terjadi karena ”kita
bersifat daging”. Pernyataan Paulus ini diungkapnya setelah ia menjadi orang
percaya. Dengan demikian, sekali lagi penting bagi kita bersikap waspada
terhadap keinginan daging yang membuat kita bersikap seperti seorang atheis
praktis.
Mazmur ini juga
hendak menuntun umat yang merasa tertindas oleh penjahat
untuk mengingat karya Allah bagi umat-Nya, sehingga berdoa untuk keselamatan.
Karena umat Allah perlu diselamatkan dari ancaman orang jahat, Mazmur ini juga
dapat berfungsi seperti nubuatan, sebagai peringatan keras bahwa cara hidup
mereka jijik dan nasib mereka buruk. Orang-orang yang bobrok ini pasti
akan ditolak dan dipermalukan Allah (ay.6). Sebaliknya Pemazmur yakin bahwa
Allah akan datang menyelamatkan dan memulihkan umat yang mau sadar dan berbalik
kepada-Nya (ay.7).
Refleksi Guru Sekolah Minggu (GSM)
Sebagai manusia yang lemah tentu gampang
terpengaruh untuk melakukan dosa atau bahkan menjadi orang yang bebal. Firman
ini mengingatkan kita bahwa Tuhan tidak menyukai hal yang demikian. Walau pada
hakikatnya manusia sudah berdosa tetapi kematian dan penebusan Yesus bagi kita
menjadikan kita murni kembali. Jagalah kekudusan itu dengan berusaha menjaga
diri menjadi orang-orang yang hidup kudus dan tak bercacat.
Refleksi Anak Sekolah Minggu
Berdosa
atau berbuat kesalahan tidak hanya melalui sikap kita tetapi bisa juga melalui
perkataan kita yang mengucapkan kata-kata bohong, tidak benar, kata-kata
kutukan dll. Tuhan sudah menghapus dosa-dosa kita, maka untuk membalas kebaikan
Tuhan itu, marilah kita berusaha hidup dengan baik di dalam perkataan dan juga
sikap kita. ASM juga harus mensyukuri kebaikan Tuhan mau menerima dan
mengampuni orang yang tidak taat padaNya, belajar dari itu, kita pun haruslah
berani untuk memaafkan kesalahan teman kita.
Belajarlah
untuk hidup dengan benar, penuh ketaatan sebab Tuhan pada akhirnya akan memberi
hukuman/ganjaran pada anak-anak yang jahat. Dan memberi hadiah keselamatan bagi
anak-anak yang menjaga diri untuk tidak melakukan yang Tuhan tidak sukai.
Ayat Hafalan/Kabar Baik Minggu Ini
“karena
semua orang telah berbuat Dosa dan telah kehilangan kemulian Allah” (Roma 3:23)
Pembelajaran
Kelas Matius (3-6 tahun)
Tujuan supaya
anak dapat:
1.
Mengucapkan tema
2.
Menyebutkan persamaan berdosa
3.
Menyebutkan contoh perbuatan dosa
Metode Pembelajaran:
Cerita
Langkah Pembelajaran :
1.
Berdoa dipimpin
oleh GSM
2.
Baca teks
Alkitab :
-
GSM
dan ASM membaca secara bergantian
-
Setelah
itu sama-sama menyebutkan tema
-
Jelaskan
apa arti berdosa dan sinonim dari berdosa.
-
GSM
menceritakan dosa pertama yang dilakukan manusia (Adam dan Hawa) yang menjadi
permulaan munculnya dosa atau kejahatan baru di muka bumi.
-
Tegaskan
bahwa Tuhan tidak suka pada anak yang melakukan
sikap jahat
-
Minta
anak menyebutkan contoh perbuatan yang tidak baik (dosa) dalam ruang lingkup
anak-anak.
3.
Aktivitas : Mencoret perbuatan dosa. Mintalah ASM untuk mencoret perbuatan-perbuatan
yang termasuk dalam perbuatan dosa. Dengan demikian tentu mereka sudah
mengetahui terlebih mana yang termasuk dalam dosa dan mana yang tidak.
4.
Berdoa Penutup (bisa diucapkan bersama-sama)
Alat
Peraga: Coretlah perbuatan yang termasuk
dalam dosa (tidak baik)
Rajin Menabung
|
Kasar
|
Sukacita
|
Berdoa
|
Malas
|
Jujur
|
Menolong Teman
|
Ribut
|
Mengejek
|
Bolos
|
Bernyanyi
|
Saat Teduh
|
Berdiakonia
|
Patuh
|
Semangat
|
Mencuri
|
Tertib
|
Membenci
|
Marah
|
Disiplin
|
Melawan
|
Mengganggu
|
Memaafkan
|
Boros
|
Hormat
|
Taat
|
Curiga
|
Berbagi
|
Bersyukur
|
Berbohong
|
Pembelajaran kelas Markus (7-9 Tahun)
Tujuan supaya
anak dapat:
1.
Menyebutkan keberdosaan manusia di teks
2.
Mendaftarkan contoh perbuatan manusia
berdosa
3.
Menyatakan tekad untuk tidak berbuat dosa
melalui nyanyian
Metode Pembelajaran: Cerita
Langkah Pembelajaran:
1.
Berdoa dipimpin
oleh GSM
2.
Baca teks
Alkitab :
- GSM membacakan atau ASM membaca
bergiliran (dipilih berdasarkan
kondisi)
- GSM menceritakan asal muasal dosa dan
pelaku dosa
- Karena dosa yang dilakukan mempunyai
efek dalam kehidupan manusia dan hubungannya dengan Tuhan
- Jelaskan keberdosaan dari nats bacaan
dan mengapa disebut dosa
- Manusia sering melakukan dosa,
sebutkan contoh-contohnya.
- GSM memberi kesempatan bagi ASM
mencari cara yang bisa dilakukan untuk menghindari dosa.
- Dosa punya konsekuensi yaitu dibenci
Allah dan dihukum. Jauhilah dosa.
- Ajak ASM untuk menyatakan tekad
semasa hidupnya akan melakukan yang baik dan yang Tuhan senangi.
3.
Aktivitas: Mengelompokkan perbuatan dosa. Dalam aktivitas ASM ini, mintalah anak
mendaftarkan perbuatan dosa, dengan mengenal dosa itu, mereka akan berusaha
untuk tidak melakukannya.
4.
Berdoa Penutup (dipimpin oleh GSM)
Alat
Peraga: Daftarkan manakah perbuatan dosa
dari tabel ini
Daftar perbuatan-perbuatan Manusia
|
Yang termasuk dalam perbuatan Dosa
|
§ Menaati perintah orang tua.
§ Selalu menagih uang kepada teman.
§ Selalu menghormati orang tua.
§ Membantu pekerjaan orang tua.
§ Selalu mengusili teman.
§ Membentuk suatu geng.
§ Membantu adik dalam mengerjakan tugas.
§ Selalu membully teman.
§ Mencoret coret bangku.
§ Makan pada saat jam pelajaran.
§ Menuju kantin pada saat jam pelajaran.
§ Tidak menyusahkan orang tua.
§ Berusaha untuk membuat orang tua
bahagia.
§ Selalu mencontoh hasil PR teman.
§ Sayang kepada adik.
§ Menjaga nama baik keluarga.
§ Membantu tetangga yang sedang dilanda
musibah.
§ Menjenguk tetangga apabila sedang sakit
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
|
Pembelajaran Kelas Lukas (10-15 tahun)
Tujuan supaya
anak dapat:
1.
Menyebutkan keberdosaan manusia di teks
2.
Mendaftarkan contoh perbuatan manusia
berdosa
3.
Menyatakan tekad untuk tidak berbuat dosa
melalui nyanyian
Metode Pembelajaran:
Cerita
Langkah Pembelajaran:
1.
Berdoa dipimpin
oleh GSM
2.
Baca teks
Alkitab :
- GSM membacakan atau ASM membaca
bergiliran (dipilih berdasarkan
kondisi)
- GSM menceritakan asal muasal dosa dan
pelaku dosa
- Karena dosa yang dilakukan mempunyai
efek dalam kehidupan manusia dan hubungannya dengan Tuhan
- Jelaskan keberdosaan dari nats bacaan
- Diskusikan mengapa satu tindakan disebut
dosa
- Manusia sering melakukan dosa,
sebutkan contoh-contohnya.
- GSM memberi kesempatan bagi ASM
mencari cara yang bisa dilakukan untuk menghindari dosa.
- Dosa punya konsekuensi yaitu dibenci
Allah dan dihukum. Jauhilah dosa.
- Ajak ASM untuk menyatakan tekad
semasa hidupnya akan melakukan yang baik dan yang Tuhan senangi.
3.
Aktivitas
: Menjawab pertanyaan
Bagilah ASM
menjadi 3 kelompok (atur sesuai jumlah ASM, bisa lebih). Kemudian minta mereka
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini. Setelah itu minta utusan anak
untuk mempresentasikannya di depan ASM.
Adapun
pertanyaan-pertanyaannya adalah:
1.
Apakah
arti dosa?
2.
Tuliskanlah
perbuatan-perbuatan dosa!
3.
Jika
ada temanmu yang melakukan kesalahan, apakah yang kamu lakukan?
4.
Apa-apa
saja yang bisa kita lakukan agar tidak melakukan dosa?
4.
Berdoa Penutup (dipimpin oleh GSM)
Alat
Peraga:-
Lagu Pendukung:
1.
Yesus cinta semua anak
2.
Kita satu dalam kasih
Allah Adil
Minggu, 27
Januari 2019
Bahan Alkitab: Roma 1:18-22
Penjelasan Nas
Kitab Roma
penuh dengan doktrin dan salah satu doktrin yang Paulus uraikan di dalam kitab
ini adalah doktrin tentang dosa. Paulus memaparkan bahwa dosa adalah pelanggaran terhadap
kesucian Allah. Dan setiap manusia telah terlibat di dalam pelanggaran itu
karena semua orang telah jatuh kedalam dosa baik orang Yahudi yang merasa
dirinya umat pilihan Allah dengan hukum Tauratnya dan perjanjian sunat maupun
orang bukan Yahudi dengan agama kafirnya. Dosa yang diungkapkan oleh Paulus yang
telah dilakukan oleh orang-orang bukan Yahudi dirinci antara lain: Kefasikan
dan kelaliman.
Istilah
kefasikan terletak
pada keberadaan hati manusia yang menentang
Allah sedangkan istilah kelaliman diartikan pada pelanggaran pada kelakuan manusia yang tidak sesuai
dengan firman Allah. Dengan demikian manusia dengan sadar telah memberontak
kepada Allah dan menjadi musuh Allah. Dan lebih jauh Paulus menjelaskan
tindakan dosa yang dilakukan oleh manusia yaitu menindas kebenaran dengan
kelaliman. Ungkapan ini menunjuk kepada tindakan sesat dari manusia di hadapan
Allah. Karena memang manusia yang berdosa tidak tahan menghadapi kebenaran. Hal
itu terlihat dari perilaku manusia yang ada di dalam dunia ini. Segala
perbuatan mereka adalah kegelapan dan hidup dalam kegelapan.
Allah yang adil, ya inilah salah satu dari sikap Allah. Bertindak penuh
kasih. Di dalam kasihNya ada keadilan. Memberi berkat tetapi juga memberi
hukuman dan pengadilan. Allah tidak akan pernah berdiam diri terhadap dosa manusia
baik itu dosa yang dilakukan oleh orang bukan Yahudi maupun orang Yahudi.
Sebagaimana diungkapkan dalam Roma 6:23 yang berkata: “Sebab upah dosa ialah
maut;” Jadi, setiap dosa akan mendapatkan konsekuensinya dan dalam suratnya ini
Paulus memaparkan bahwa konsekuensi dosa itu adalah murka Allah. “Itu adalah
kemarahan pribadi dan reaksi Allah yang tetap terhadap segala dosa yang
dibangkitkan oleh kelakuan jahat orang-orang dan bangsa-bangsa dan oleh ketidaksetiaan
umat Allah.”
Firman
Allah berkata: “Sebab murka Allah nyata dari sorga atas segala kefasikan dan
kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman.” (Rm 1:18). Kata
nyata atau dinyatakan memiliki bentuk waktu kini yang menunjuk suatu tindakan
aktif dari Allah yang sedang berlangsung. Dalam hal ini Allah melaksanakan
murkanya atas dosa yang telah dilakukan oleh manusia. Dan kata sorga menunjuk
kepada asal dari murka itu yaitu dari Allah sendiri yang menunjukkan bahwa
murka itu sunguh-sungguh berasal dari Allah sendiri. Dengan demikian murka
Allah yang tak dapat dielakkan terjadi dalam kehidupan manusia. “Murka Allah
adalah tanggapan-Nya yang layak dan benar terhadap dosa manusia.
Refleksi Guru Sekolah Minggu (GSM)
Kakak abang GSM, banyak orang memiliki pemikiran yang salah tentang memuliakan Tuhan
yang diidentikkan dengan
musik dan lagu serta yang bersangkut paut dengan gereja. Memang hal itu
tidaklah salah, tetapi memuliakan Tuhan tidak
dibatasi oleh ruang dan waktu serta liturgi gereja. Lebih dari pada itu
memuliakan Tuhan adalah melalui sikap dan perilaku yang mempermuliakan Allah dalam kehidupan
kita yang tidak
melakukan kelaliman dan kefasikan.
Dengan
demikian di manapun kita berada dan apapun yang kita lakukan dalam kehidupan
kita di dunia ini berusahalah untuk melakukan yang berkenan pada Tuhan salah satunya
adalah melakukan pelayanan yang adil kepada setiap ASM. Ingatlah pada waktuNya, Dia akan melakukan penghakiman
dan penghukuman bagi orang-orang yang
menyebabkan murka Allah.
Refleksi Anak Sekolah Minggu
Melalui
nats ini, ASM harus mengetahui bahwa kebaikan Allah dan kasihNya kepada manusia
tidak sebatas memberikan berkat-berkat tetapi Allah juga memberikan hukuman
kepada anak-anakNya yang hidup tidak benar. Sebagaimana orang tua kita yang
menghukum atau memberi ganjaran jika kita melakukan kesalahan atau melanggar
aturan yang telah ditetapkan semua itu bukan karena orangtua membenci dan tidak
mengasihi melainkan merupakan wujud kasih dan keadilan.
Setelah
kita mengetahui bahwa Allah adalah adil. Maka dalam kehidupan kita, tentu perlu
meneladani Yesus. Di dalam bersikap kepada teman perlu berkeadilan, dalam
mengasihi, membantu orang lain harus juga adil, dengan tidak membeda-bedakan
satu sama lain.
Ayat Hafalan/Kabar Baik Minggu Ini
Tetapi engkau hai manusia Allah, jauilah semuanya itu, kejarlah keadilan,
ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan. (1 timotius 6:11)
Pembelajaran
Kelas Matius (3-6 tahun)
Tujuan supaya
anak dapat:
1.
Menyebutkan tema
2.
Mengikuti ucapan guru menyebutkan keadilan
Allah di teks
3.
Merespon keadilan Allah melalui nyanyian
Metode Pembelajaran:
Cerita
Langkah Pembelajaran :
1.
Berdoa dipimpin
oleh GSM
2.
Baca teks Alkitab
:
–
GSM dan ASM membaca bergantian (atur sesuai kondisi)
-
Minta
ASM untuk menyebutkan tema
-
Jelaskan
apa pengertian adil
-
Berikan
contoh-contoh sikap adil
-
Ajak
anak untuk melakukan sikap adil sejak kecil. Misalnya dalam hal berteman yang
tidak memilih-milih.
-
Beritahukan
juga apa efek jika kita tidak adil
3.
Aktivitas: mencari
perbedaan gambar. Dalam hal ini GSM mencari bahan untuk
aktifitas anak. Dan jelaskan gunanya adalah agar ASM jeli melihat sesuatu hal.
4.
Berdoa Penutup (dipimpin oleh GSM)
Alat
Peraga:
1.
Gambar timbangan
Pembelajaran kelas Markus (7-9 Tahun)
Tujuan supaya
anak dapat:
1. Menyebutkan arti adil
2. Menyebutkan keadilan Allah dalam teks
3. Merespon keadilan Allah melalui nyanyian
Metode Pembelajaran: Cerita
Langkah Pembelajaran:
1.
Berdoa dipimpin
oleh GSM
2.
Baca teks
Alkitab :
-
Dalam
membaca ayat Alkitab dipilih berdasarkan kondisi
-
Minta
pendapat anak, apa yang mereka mengerti tentang keadilan.
-
Jelaskan
bahwa Allah adalah seorang yang adil dalam melakukan perbuatanNya kepada
manusia. Dalam memberi berkat dan dalam menghukum orang berdosa.
-
Minta
ASM untuk memberi pengertian mereka tentang Allah yang adil
-
Lalu
bagaimana sikap adil dalam kehidupan manusia
-
Berikan
contoh-contoh sikap adil
3.
Aktivitas: mencari
perbedaan gambar. Dalam hal ini GSM mencari bahan untuk
aktifitas anak. Dan jelaskan gunanya adalah agar ASM jeli melihat sesuatu hal.
4.
Berdoa Penutup (dipimpin oleh GSM)
Alat Peraga:
1.
Gambar timbangan
Pembelajaran Kelas Lukas (10-15 tahun)
Tujuan supaya anak dapat:
1.
Menjelaskan arti keadilan sesuai teks
2.
Menceritakan pengalaman tentang keadilan
Allah
3.
Merespon keadilan Allah melalui nyanyian
Metode Pembelajaran:
Cerita
Langkah Pembelajaran:
1.
Berdoa dipimpin
oleh GSM
2.
Baca teks
Alkitab :
-
Dalam
membaca ayat Alkitab dipilih berdasarkan kondisi (Responsoria atau hanya GSM)
-
Minta
pendapat anak, apa yang mereka mengerti tentang keadilan.
-
Apa
yang mereka pahami tentang hubungan keadilan dengan timbangan.
-
Jelaskan
bahwa Allah adalah seorang yang adil dalam melakukan perbuatanNya kepada
manusia. Dalam memberi berkat dan dalam menghukum orang berdosa.
-
Minta
ASM untuk memberi pengertian mereka tentang Allah yang adil
-
Lalu
bagaimana sikap adil dalam kehidupan manusia
-
Berikan
contoh-contoh sikap adil
-
Diakhir
pelajaran mintalah ASM untuk merespon
keadilan Allah melalui nyanyian.
3.
Aktivitas
: Menterjemahkan kata sandi
4.
Berdoa Penutup (dipimpin oleh GSM)
Alat Peraga:
-
Gambar
Timbangan
Lagu Pendukung:
1.
Hati hati gunakan tanganmu
2.
Mata Tuhan melihat
![Hasil gambar untuk gambar timbangan](file:///C:/Users/mib77/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image013.jpg)